Curhatan Terakhir Brigadir J ke Sang Kekasih Sebelum Tewas, Isinya Mengerikan
Rupanya, beberapa waktu sebelum tewas, Brigadir J sempat curhat kepada sang kekasih pujaan hati, Vera Simanjuntak.
Kasus tewasnya Brigadir J terus menjadi perhatian publik. Brigadir J tewas dengan luka tembak di tubuhnya.
Polisi menyebut Brigadir J tewas di rumah Kadiv Propam Polri usai tembak menembak dengan Bharada E. Namun pihak keluarga curiga ada kejanggalan dari tewasnya Brigadir J dan melapor ke Bareskrim Polri.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Rupanya, beberapa waktu sebelum tewas, Brigadir J sempat curhat kepada sang kekasih pujaan hati, Vera Simanjuntak. Vera pun telah memberikan keterangan kepada tim penyidik Bareskrim Polri terkait komunikasinya dengan Brigadir J.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, Rabu (27/7).
Brigadir J Curhat Sedang Punya Masalah
Polisi memeriksa kekasih Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak. Pemeriksaan dilakukan di Mapolda Jambi, Minggu (24/7).
Antara
Vera menjalani pemeriksaan mulai pukul 11.00 WIB dan berakhir sampai pukul 18.50 WIB. Vera didampingi oleh dua kuasa hukumnya, yakni Ramos Hutabarat dan Ferdi.
Curhatan Brigadir J disampaikan oleh pengacara dari Vera. "Ada komunikasi dengan Vera bahwa korban sedang ada dalam masalah,” kata Ramos, Selasa (26/7).
Ramos menambahkan, selama 2 hari ini Vera telah memberikan keterangan kepada tim penyidik Bareskrim Polri terkait komunikasinya dengan Brigadir J.
"Seputar komunikasi terakhir Brigadir J dengan orang terdekatnya, selain keluarga. Jadi, di sini diterangkan yang mungkin bisa menjadi petunjuk awal untuk membantu penyidikan," paparnya.
Kekasih Brigadir J Dicecar 32 Pertanyaan
Ramos menyebutkan, Vera dicecar 32 pertanyaan selama pemeriksaan. Dalam pemeriksaan kemarin itu, Vera hanya mendalami pertanyaan yang ditanyakan penyidik pada pemeriksaan sehari sebelumnya. Selain itu, Ramos mengatakan jika handphone milik Vera turut disita oleh penyidik untuk dijadikan sebagai barang bukti.
Kuasa hukum Vera, Ferdi menerangkan bahwa kliennya terakhir kali berkomunikasi dengan Brigadir J pada Jumat (8/7) pukul 16.43 WIB, sebelum insiden baku tembak. Namun, ia tak ingin membeberkan isinya karena untuk kepentingan penyidikan.
"Mungkin nanti penyidik yang menyebutkan. Apa yang sudah dibicarakan klien kami dan Brigadir J sudah disampaikan," ujarnya.
Selain Vera, sejak Jumat lalu (22/7) penyidik Mabes Polri telah memeriksa 11 anggota keluarga Brigadir J lainnya.
Brigadir J Menerima Beberapa Ancaman Pembunuhan
©2022 Merdeka.com/hidayat
Mengenai ancaman pembunuhan, Ramos mengakui kliennya pernah dicurhati Brigadir J soal itu.
"Kalau tentang itu memang ada diceritakan. Sekitar seminggu sebelum kejadian, ada pembicaraan yang mengarah ke sana," ungkap Ramos.
Dalam kesempatan berbeda, hal serupa diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
"Bulan Juni 2022, dia curhat kepada orang yang dia percaya dia menangis sedih sekali, bahwa dia akan menghadapi kematian akibat diancam dan akan dibunuh," ucap Kamaruddin saat dihubungi merdeka.com, Minggu (24/7).
Diancam Dibunuh Sehari Jelang Kematian
Brigadir J, Facebook Roslin Emika dan Merdeka ©2022 Merdeka.com
Sejak Juni sampai Juli, kata Kamaruddin, ancaman pembunuhan tersebut berlanjut. Kemudian terakhir pada 7 Juli 2022, Brigadir J kembali mendapatkan ancaman saat berdinas di Magelang. Kala itu ia tengah mengawal bosnya, Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Masih diancam lagi pada momen berikutnya dan terakhir ancaman serius itu pada tanggal 7 juli 2022. Ketika mereka di Magelang, diancam akan dihabisi apabila dia (Brigadir J) naik ke atas," ujar Kamarudin.
Meski tak memahami arti kalimat ancaman 'naik ke atas', namun Kamarudin memastikan jika kalimat yang terekam dalam dokumen elektronik itu telah diserahkan kepada penyidik sebagai barang bukti.
"Cuma naik ke atas ini belum mengerti apa yang dimaksud ini, tetapi orang kepercayaan itu. Mengerti naik ke atas. Dan bukti ini telah saya serahkan kepada jenderal yang ikut serta dari Jakarta untuk ditindaklanjuti," bebernya.
Ancaman Pembunuhan Datang dari Sesama Anggota
Kebersamaan Brigadir J dengan Irjen Ferdy Sambo, Facebook Roslin Emika ©2022 Merdeka.com
Ketika Kamaruddin ditanya soal siapa pihak yang mengancam, ia hanya mengungkap jika ancaman ke Brigadir J datang dari sesama anggota, tanpa menyebutkan secara jelas identitas pelaku.
"Yang mengancam itu siapa, yang mengancam itu di lingkungan dia bekerja. Ya itu anggotalah, dia anggota Warga Negara Indonesia, dan kedua dia anggota Polri, kan dia (Brigadir J) bekerja di Polri," tuturnya.
Kamarudin pun tak menerangkan lebih lanjut terkait ancaman tersebut. Ia hanya memastikan jika adanya bukti ancaman telah menjadi dasar pihak keluarga Brigadir J untuk membuat laporan dugaan pembunuhan berencana. Laporan tersebut telah naik ke tahap penyidikan.
"Dan itu saksi kunci, adanya rekam jejak pembunuhan ancaman pembunuhan berencana begitu ya," sambung Kamarudin.
Sebelum Tewas, Brigadir J Selalu Tanya Posisi Keluarga
Facebook Roslin Emika dan Merdeka ©2022 Merdeka.com
Lebih lanjut, Kamarudin pun membenarkan jika keluarga sempat merasa khawatir terhadap keselamatan Brigadir J. Sebab cara berkomunikasi yang terjalin dengan keluarga berubah pada kisaran 8 Juli 2022.
Adapun perubahan itu tampak, karena anak dari Samuel Hutabarat itu dalam pesan singkat seolah selalu menanyakan posisi keluarga di Jambi. Padahal sebelumnya Brigadir J kerap bersenda gurau dengan saudaranya.
"Oh orang tua dari pada korban, oh iya itu (keanehan) sudah saya dapat semua. Itu sudah tertuang dalam BAP ya," ungkap Kamaruddin.
Atas percakapan ancaman maupun sejumlah temuan dari keluarga, Kamarudin memastikan bahwa hal tersebut telah disampaikan ke penyidik.
"Saya di sini sudah tiga hari, mendampingi mereka (keluarga Brigadir J) 11 orang, survei ke lapangan, ke rumah sakit, sampai dengan jam 4 pagi ini," pungkasnya.
(mdk/kur)