Daftar Kebohongan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Gaza saat Pidato di Kongres AS, Apa yang Dikatakan Terjadi Sebaliknya
Pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat menuai kecaman.
Daftar Kebohongan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Gaza saat Pidato di Kongres AS, Apa yang Dikatakan Terjadi Sebaliknya
Pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat menuai kecaman.
Pidato yang dilakukan di hadapan anggota Kongres AS di Capitol, Washington DC pada Rabu (24/7) lalu itu dianggap penuh kebohongan.
Netanyahu sempat menyinggung tentang klaim genosida yang dilakukan oleh Israel. Ia menyatakan tidak ada korban sipil selama agresi brutal mereka di Gaza.
Namun faktanya sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.
Selain itu, tak jarang ia juga menuduh Hamas menjadi pihak yang kerap melakukan kejahatan.
Anggota biro politik Hamas, Izzat Al-Risheq pun menyatakan pidato Netanyahu penuh kebohongan.
- Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
- Pidato 1 Jam, Netanyahu Dapat 50 Kali Tepuk Tangan Riuh di Kongres AS dan di Saat yang Sama Jet Tempur Israel Bombardir Gaza
- Dipimpin Benjamin Netanyahu, APBN Israel Porak-poranda Akibat Perang Lawan Palestina
- Pidato di Depan Kongres AS, Netanyahu Sebut Korban Sipil Tewas di Gaza Hampir Tidak Ada
"Pidato seorang penjahat yang penuh kebohongan dan sebuah olok-olok terhadap kecerdasan (masyarakat)," kata Izzat dikutip dari Al Mayadeen, Jumat (26/7/2024).
Pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri mengatakan pidato tersebut menjadi bukti bahwa Netanyahu tidak ingin ada gencatan senjata di Gaza.
"Pidato Netanyahu penuh kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahannya di hadapan (kelompok) perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza," jelasnya dalam sebuah wawancara.
Menurut anggota biro politik Jihad Islam Palestina (PIJ), Ali Abu Shahin, pidato Netanyahu itu bertujuan untuk mendapat simpati dari Washington setelah kehilangan dukungan internasional.
"Jelas bahwa Netanyahu tidak ingin menghentikan perang genosidanya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza," kata Abu Shahin.
Dia menambahkan, rencana Netanyahu akan gagal di Gaza karena harus berhadapan dengan semangat juang rakyat Palestina dan kelompok perlawanan lain.
Lantas benarkah Netanyahu melakukan kebohongan dalam pidatonya?
Melansir dari middleeasteye, berikut telah dirangkum beberapa daftar kebohongan Netanyahu tentang Gaza dan fakta sebaliknya.
1. Netanyahu Klaim Tak Halangi Bantuan ke Gaza
Dalam pidatonya, Netanyahu menolak tuduhan ICC bahwa Israel memblokir bantuan ke Gaza, dan mengklaim lebih dari 40.000 truk bantuan telah masuk.
Menurut Netanyahu, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional secara memalukan menuduh Israel sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan. Baginya hal tersebut benar-benar omong kosong dan penuh rekayasa.
Netanyahu justru menuduh Hamas mencuri bantuan yang dikirimkan untuk masyarakat Palestina.
"Jika ada warga Palestina di Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu bukan karena Israel memblokirnya. Itu karena Hamas mencurinya," katanya.
Menurut data PBB, faktanya 28.018 truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza sejak Oktober, tapi hanya 2.835 truk sejak Mei ketika pasukan Israel merebut penyeberangan Rafah.
Organisasi kemanusiaan dan para pejabat PBB juga telah berulang kali mengkritik pembatasan bantuan yang dilakukan Israel.
Klaim tersebut merujuk pada laporan yang menunjukkan tingginya risiko kelaparan dan setengah juta warga Palestina menghadapi kelaparan.
Bukti dokumentasi juga menunjukan banyak bayi mengalami gizi buruk dan tewas akibat kelaparan.
Bahkan beberapa bantuan juga harus dijatuhkan dari pesawat akibat blokade darat.
2. Netanyahu Klaim Telah Lakukan yang Terbaik Buat Lindungi Warga Gaza
Netanyahu mengklaim pasukan Israel telah melakukan kebijakan terbaik untuk melindungi warga sipil Palestina.
Seperti dengan mendistribusikan “jutaan brosur, pesan teks, dan panggilan telepon” sebagai perintah evakuasi untuk memperingatkan warga Palestina jika ada rencana menyerang suatu daerah.
Faktanya, langkah-langkah ini tidak banyak membantu mencegah kematian warga sipil.
Menurut laporan PBB, enam serangan Israel secara konsisten gagal meminimalkan kerugian warga sipil.
Justru serangan tersebut membunuh lebih dari 39.000 orang di Gaza yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak.
Save the Children juga mencatat Israel membunuh lebih dari 13.800 anak-anak Palestina di Gaza.
Selain itu, pada 22 Juli 2024, serangan bom israel ke Khan Younis, tempat mengungsi 400.000 warga Palestina, justru perintah evakuasinya baru keluar beberapa menit sebelum serangan terjadi.
3. Netanyahu Tuduh Hamas 'Bakar bayi hidup-hidup' pada 7 Oktober
Dusta Netanyahu berikutnya adalah klaim tak mendasar bahwa Hamas telah "membakar bayi hidup-hidup" dan menceritakan kisah pejuang Hamas yang membunuh dua bayi yang disembunyikan di loteng.
Faktanya, media Israel, Haaretz menemukan banyak kesaksian personel Israel yang palsu, termasuk pernyataan Golan Vach, kepala dinas pencarian dan penyelamatan militer Israel.
Pihak militer mengatakan dia salah mengucapkan kata bayi padahal yang dia maksud adalah anak-anak.
Seorang tentara Israel juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa "bayi dan anak-anak digantung di tali jemuran secara berurutan".
Namun pihak militer membantah hal ini dan mengatakan bahwa ia adalah seorang tentara cadangan yang tidak berbicara dalam kapasitas resmi.
Justru sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung pernyataan Netanyahu mengenai anak-anak ditemukan tewas akibat serangan Hamas menurut Haaretz.
Selain itu ada beberapa daftar kebohongan Netanyahu lain dalam pidatonya dikutip dari The Cradle, yaitu:
- Iran menandai protes anti-Israel di AS
- Unjuk rasa anti-Israel menyerukan genosida terhadap orang Yahudi
- Israel tidak sengaja menargetkan warga sipil
- Yerusalem adalah ibu kota abadi Israel