Dari Jenderal TNI hingga Dokter Digandeng Entaskan Stunting, jadi Bapak & Kakak Asuh
Pemerintah tengah gencar mengentaskan stunting di Tanah Air. Berbagai upaya pun dilakukan guna mengentaskan stunting di Indonesia.
Pemerintah tengah gencar mengentaskan stunting di Tanah Air. Berbagai upaya pun dilakukan guna mengentaskan stunting di Indonesia.
Salah satunya adalah menggelar program 'Semesta Mencegah Stunting' oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini digelar dengan melibatkan berbagai tokoh di daerah di Indonesia untuk menjadi 'Kakak asuh cegah stunting'.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa yang dimaksud dengan istilah 'Stunting' dalam naskah Sunda kuno? Menurut Ahli sejarah dan filologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, dikutip dari ANTARA, orang tua Sunda memang telah mengenal istilah gagal tumbuh pada anak atau dalam bahasa sekarang dikenal sebagai stunting.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kenapa angka stunting di Indonesia harus diturunkan? Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan. Stunting harus menurun minimal 3,8% per tahun adalah target dari BKKBN. Kita harus serius menurunkan angka stunting, oleh karena itu keluarga menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting,”
-
Apa dampak stunting bagi masa depan Indonesia? Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterbatasan dalam aspek akademis dan sosial, yang pada gilirannya mengurangi peluang mereka untuk berkontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian negara.
-
Di mana angka stunting di Bandung berhasil diturunkan secara signifikan? Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir.
"BKKBN merangkul tokoh-tokoh di daerah-daerah se Indonesia untuk ikut terlibat dengan menjadi kakak asuh cegah stunting," tulis BKKBN dalam keterangannya dikutip Kamis (23/3).
Dokter jadi Kakak Asuh Cegah Stunting
©2023 Merdeka.com
Salah satu tokoh yang digandeng adalah dokter ahli kulit dan kelamin Dr Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes, FINSDV, FAADV. Dia dinobatkan sebagai kakak asuh cegah stunting untuk Kota Bogor karena dikenal cukup aktif dalam permasalahan kesehatan di Kota Bogor.
Dia pun berharap dengan dukungan semua pihak, angka stunting di Bogor dan di Indonesia bisa ditekan. Dia juga menuyatakan sebagai kakak asuh cegah stunting di Bogor akan berupaya maksimal agar angka stunting di kota hujan bisa turun.
"Saya akan mengoptimalkan untuk bisa berkontribusi nyata menurunkan angka stunting di Kota Bogor," katanya.
Dalam acara kick off program 'Semesta Mencegah Stunting' tersebut juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku duta 'Bapak asuh anak stunting'. Selain itu hadir juga Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi, dan anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti.
Jenderal Dudung Duta Bapak Asuh Anak Stunting
©2022 Merdeka.com
Jenderal Dudung dikukuhkan menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting oleh BKKBN saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), di Sleman, Rabu (29/6/2022). Seusai dikukuhkan menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting, Jenderal Dudung langsung memerintahkan jajaran TNI AD untuk mendukung penuh program percepatan penurunan stunting.
Berbagai upaya akan dilakukan oleh TNI AD untuk membantu penurunan angka stunting di Indonesia. "Saya akan minta laporan secara signifikan per koramil, per kodim, per kodam. Bagaimana upaya-upaya peningkatan, baik upaya internal melakukan penanaman lahan-lahan yang nonproduktif menjadi produktif, kemudian hasilnya kita berikan kepada masyarakat," kata Dudung.
Mantan Pangkostrad itu menilai pencegahan stunting bisa dimulai sedini mungkin atau sebelum melakukan pernikahan. Lewat sosialisasi yang masif, masyarakat diharapkan paham tentang bahaya stunting dan bersama-sama menurunkan angkanya. Karenanya dia berkomitmen terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai pencegahan stunting dalam setiap kegiatan yang dijalaninya.
"Saya biasanya melakukan kunjungan ke perguruan tinggi untuk menyampaikan wawasan kecintaan Tanah Air dan bela negara. Nanti akan saya sampaikan (bahaya dan pentingnya menurunkan angka stunting). Jangan sampai tanpa pengetahuan mengakibatkan keturunan yang kurang baik," kata Dudung.