Ditanya Paling Nakal Ngapain Sama Pacar, Jawaban Gadis 13-15 Tahun ini Bikin Syok Jangan Ditiru!
Bikin kaget dan miris, pernyataan remaja putri usia 13 dan 15 tahun yang ngaku biasa check in di hotel bareng pacar.
Remaja dikenal sebagai kelompok usia yang labil dan rentan terpengaruh dengan hal negatif yang ada di lingkungan sekitar. Di zaman modern ini, kehidupan remaja bisa dibilang cukup memprihatinkan.
Banyak dari mereka menyalahgunakan gaya hidup hingga terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak-anak di usia belasan.
- Tak Dapat Restu Nikahi Pacar, Gadis Ini Tega Racuni 13 Anggota Keluarganya Sampai Tewas, Termasuk Ibu Bapaknya
- Bunuh Pacar di Hotel dan Simpan Jasad di Ruko, Alung Divonis 14 Tahun Penjara
- Ngeri, ABG 13 Tahun Blak-blakan Pernah Check In sama Pacar, Pengakuannya jadi Omongan
- 75 Kata-Kata Lebaran Buat Pacar, Saling Memaafkan dengan Puitis
Faktor 'salah pergaulan' biasanya sering disebut menjadi penyebab utama para remaja melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku. Namun, ada pula faktor internal dari dalam diri si remaja yang bisa menjadi penyebabnya.
Sebuah video merekam pernyataan anak-anak remaja perempuan yang blak-blakan mengungkap gaya berpacaran mereka, jadi sorotan di media sosial. Sebab mereka tampak tak malu ketika menyebut hal apa yang biasa dilakukan bersama lawan jenisnya.
Melansir dari Instagram @tkpmedan, mengunggah video wawancara bersama dua remaja putri berusia 13 tahun dan 15 tahun yang mengungkap kehidupan remaja zaman sekarang khususnya di kota besar.
"Senakal-nakalnya lu sama pacar lu tuh biasanya ngapain?," tanya pria pewawancara dalam video.
Tanpa ragu, remaja putri dalam video mengaku jika ia biasa pergi menginap bersama pacarnya di hotel. Dia bahkan mengisyaratkan jika apa yang dilakukannya itu adalah hal umum di zaman sekarang.
"Hmm pernah check in (hotel) bareng, tidur bareng. Ya biasanya (check in) di mana aja kan juga beda-beda cowok ya pernah di Jakarta Barat di Pusat. Ya kayak anak-anak zaman sekarang gimana sih," kata remaja putri itu dalam video.
Saat ditanya soal umur, remaja di video menyebut jika dia saat ini masih berusia 15 tahun. Hal itupun sontak membuat kaget si pewawancara.
"(Umur) 15 tahun," kata si remaja di video.
"Hah? serius 15 tahun?," timpal pewawancara.
Di video kedua, remaja putri lain yang mengaku biasa dipanggil Mput juga mengatakan hal yang sama. Gadis berusia 13 tahun itu menyebut biasa menginap di hotel bersama pacarnya.
"Sudah (punya) pacar. (Biasanya) check in. Umurnya 13 tahun," kata gadis bernama Mput dalam video.
Setelah dibagikan, unggahan itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak yang mengaku prihatin melihat pergaulan remaja di zaman sekarang yang terlampau bebas.
"Seremm kali pergaulan mu dek, aku 13 tahun masih mandi sungai cari kepah kijing," komen @depy***.
"Bangga pula dia berbicara. aalah dek dek mamak bapak mu jungkar jungkir cari duit buat kau bisa idup tapi kau berasa bangga dengan prilaku yang tidak baik. miriss kali," komen @elda***.
"13, 15 tahun checkin dan dengan sadar mengakuinya tanpa malu... memang udah rusak kelen dek dek," kata @mhda***.
"13-15 aku masi aktif main warnet, senakal-nakalnya nya paling matikan CPU temen yg menang waktu war bareng," komen @coco***.
"Ya ampun miris banget umur 13 15 udah pada ngerti begituan zaman apa ini pergaulan semakin bebas dan tak terkendali," kata @tkp***.
Melansir dari laman Liputan6, menghindari pergaulan bebas di masa remaja bisa diantisipasi dengan beberapa cara. Salah satunya menjaga hubungan orang tua dan anak.
Hubungan orang tua dan anak yang erat secara langsung dapat meningkatkan pengawasan yang lebih baik kepada anak.
Selain itu, hubungan yang baik dengan keluarga juga bisa membuat anak semakin terbuka dengan orang tua. Sikap terbuka kepada orang tua ini, berperan penting untuk meminimalisir anak bertindak menyimpang.
Oleh karenanya, sudah seharusnya orang tua menciptakan suasana rumah yang hangat dan nyaman untuk anak. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan memperkuat pendidikan agama hingga memberikan pendidikan mengenai seks.