Ada Sofa Kondisi Bagus hingga Kulkas Layak Pakai, Aksi WNI 'Memulung' Barang Bekas di Jalanan Australia Ini Curi Perhatian
Momen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Di Indonesia, tumpukan sampah dari bungkus makanan sering terlihat, namun situasi berbeda terjadi di Australia. Di negara tersebut, warga biasanya membuang barang-barang bekas tidak terpakai di depan rumah atau di tempat khusus pembuangan yang sudah disediakan untuk meletakkan barang-barang bekas.
Hal ini menjadi sorotan setelah akun TikTok @ayha_nurhidayah mengunggah momen pencarian barang bekas di Australia. Pemilik akun yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) tampak mengabadikan momen ketika sedang mencari barang bekas di sana. Tak disangka, mereka menemukan barang-barang berkualitas tinggi seperti sofa hingga laptop yang masih layak digunakan.
Sontak saja, aksi WNI tersebut berhasil mencuri perhatian hingga viral di media sosial. Berikut ulasan selengkapnya.
Banyak Ditemukan Barang Bermerek
Di Australia, sebuah negara yang terletak di selatan Indonesia, masyarakatnya diketahui memiliki kebiasaan yang berbeda dalam hal mengelola barang-barang bekas. Bagi mereka, memiliki barang-barang berkualitas tinggi dan bermerek bukanlah hal yang langka. Banyak dari mereka yang dengan mudah membeli barang-barang dengan kualitas terbaik, mulai dari peralatan rumah tangga hingga barang-barang elektronik.
Namun di sisi lain, ketika barang-barang tersebut mengalami kerusakan atau mulai tampak usang, mereka tak segan-segan membuangnya.
Barang yang Tak Digunakan Diletakkan ke Pinggir Jalan
Barang-barang yang sudah dianggap tidak berguna itu biasanya diletakkan begitu saja di pinggir jalan, tanpa perlu disimpan atau diperbaiki lebih lanjut. Uniknya, barang-barang ini sering kali masih dalam kondisi layak pakai. Barang-barang bekas yang tersebar di jalanan tersebut sering kali terdiri dari barang bermerek dengan harga fantastis, jika dibandingkan dengan harga barang serupa di Indonesia.
Barang-barang seperti sofa, meja, sepatu, tas bermerek, bahkan peralatan elektronik seperti laptop atau TV sering kali ditemukan begitu saja teronggok di pinggir jalan.
Sudah Menjadi Hal Biasa
Bagi masyarakat Australia, pemandangan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa. Tidak jarang, berbagai barang bekas tersebut diletakkan tepat di sebelah mobil-mobil mewah yang sedang parkir di tepi jalan hingga di depan rumah masing-masing,.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di sana cenderung memiliki kebiasaan mengganti barang dengan yang baru meskipun barang yang lama masih bisa digunakan.
Bisa Diambil Secara Gratis
Ada fakta menarik lainnya yang terjadi di Australia. Meskipun banyak warga lokal yang dengan mudahnya membuang barang bekas, namun ada juga sekelompok orang yang justru memanfaatkan barang bekas tersebut. Mereka memilih untuk tidak membeli barang baru, terutama jika mereka bisa mendapatkan barang bekas yang masih berkualitas secara gratis.
Di Australia, ada tradisi di mana barang-barang bekas yang diletakkan di depan rumah atau di pinggir jalan memang sengaja dibiarkan untuk diambil oleh siapa saja yang membutuhkan tanpa perlu membayar sepeser pun.
Temukan Barang-Barang yang Masih Bagus
Fenomena ini tak jarang dimanfaatkan oleh penduduk imigran, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana. Salah satu contohnya adalah pemilik akun TikTok @ayha_nurhidayah ini. Ia beberapa waktu lalu membagikan pengalaman blusukan mencari barang bekas di Australia.
Video yang diunggahnya menjadi viral karena menunjukkan betapa banyaknya barang-barang berkualitas yang bisa ditemukan secara cuma-cuma. Dalam video tersebut, pemilik akun berhasil menemukan berbagai barang bermerek dengan harga tinggi jika dijual di Indonesia, seperti sepatu, tas, lemari, meja, bahkan peralatan elektronik.
Hal ini tentu mengejutkan banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di negara berkembang seperti Indonesia, di mana barang-barang bermerek biasanya memiliki harga mahal dan menjadi simbol status sosial. Namun di Australia, barang-barang semacam itu bisa ditemukan di pinggir jalan, bisa diambil bagi siapa saja yang membutuhkan.
Pola Konsumsi Masyarakat
Kejadian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pola konsumsi masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Di negara maju seperti Australia, barang-barang bekas yang masih layak pakai bisa dengan mudah dilepas dan digantikan dengan barang baru. Sementara itu di negara berkembang seperti Indonesia, barang-barang bekas dengan kondisi baik masih sangat dihargai dan bisa memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Kebiasaan ini juga menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Australia terhadap konsumsi barang-barang berbeda dengan di Indonesia. Mereka cenderung mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam hidup, tanpa terlalu memikirkan barang-barang yang sudah tak terpakai. Di sisi lain, ini juga menjadi peluang bagi mereka yang lebih sadar akan manfaat barang bekas, baik untuk keperluan pribadi maupun sebagai barang yang bisa dijual kembali di negara asal mereka.
Komentar Warganet
Fenomena ini menjadi sorotan di media sosial dan berhasil menarik perhatian banyak publik, terutama warganet di Indonesia. Banyak dari mereka yang terkejut melihat barang-barang berkualitas yang dibuang begitu saja, dan beberapa bahkan mungkin merasa tergugah untuk mencoba peruntungan mencari barang-barang bekas di Australia.
Video tersebut juga memperlihatkan bagaimana gaya hidup di negara maju bisa menciptakan peluang baru bagi sebagian orang, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang bisnis.
"mulung di Australia kaya belanja ya," tulis salah satu warganet di kolom komentar.
"Jiwa mulung meronta😭😂" komentar warganet.
"bukan pemulung, tapi tiba² pengen jadi pemulung kalo gini 😭😭😭" komentar warganet lainnya.
"buang ke Indonesia auto rebutan emak2 termasuk aku😭😭😭😭😭 itu ada meja belajar anak, koper hello Kitty, kursi, sofa, lemari, kulkas😭😭😭" komentar warganet lainnya.