Fakta-Fakta Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Pelaku Penembakan Tewas
Berikut fakta-fakta Donald Trump ditembak saat kampanye.
Fakta-Fakta Donald Trump Ditembak saat Kampanye, Pelaku Penembakan Tewas
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak.
Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Jeritan penonton kampanye terdengar saat pasukan pengamanan Secret Service langsung bergegas mengelilingi Trump dan membawanya menjauh dari mimbar.
Lantas bagaimana fakta-fakta Donald Trump ditembak saat kampanye?
Melansir dari berbagai sumber, Minggu (14/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Mengapa ramalan Donald Trump menimbulkan perdebatan? Prediksi ini memicu perdebatan ringan namun menegangkan dengan pembawa acara Jesse Watters. Pasalnya Watters dikenal atas dukungannya terhadap Trump.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Siapa pelaku yang menembak Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Tertembak di Area Telinga & Wajah
Trump terlihat langsung menunduk sambil memegang telinga kanannya setelah terdengar letusan tembakan pertama.
Pasukan pengamanan Secret Service pun langsung bergegas mengelilingi Trump dan membawanya menjauh dari mimbar.
Saat dilarikan dari panggung, Trump tampak terkena tembakan di beberapa area tubuhnya.
Terlihat, darah mengalir di telinga dan wajah Trump.
Secret Service kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "selamat", meski terkena tembakan.
merdeka.com
Pelaku Penembakan Tewas
Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
Juru bicara Secret Service Anthony Gugliemi mengatakan bahwa pelaku menembak dari posisi tinggi di luar tempat kampanye.
Identitas Pelaku Penembakan
Jaksa wilayah Butler County mengonfirmasi kepada KDKA-TV CBS Pittsburgh bahwa dua orang tewas dalam peristiwa ini. Mereka adalah pria bersenjata dan seorang penonton.
Dua sumber penegak hukum mengonfirmasi kepada CBS News bahwa pria bersenjata itu berjenis kelamin laki-laki. Akan tetapi identitasnya belum dirilis.
Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
Diduga Pelaku Adalah Penembak Jitu
Beberapa sumber penegak hukum menyebut individu ini sebagai penembak jitu, meskipun rincian tambahan belum jelas.
Goldinger, Jaksa Wilayah Butler County, mengatakan dia diberitahu oleh kepala detektifnya bahwa penembak berada di sebuah gedung yang berdekatan dengan lokasi kampanye dan tidak memiliki detail tambahan tentang orang itu.
"Itu memerlukan senapan," katanya.
"Jaraknya beberapa ratus meter," lanjutnya.
- Masih Usia Belia, Ini Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump Saat Kampanye
- FOTO: Berdarah Akibat Ditembak, Donald Trump Tetap Berdiri Sampaikan Pidato Politik di Kampanye Pilpres AS
- Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
- Detik-Detik Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Dua Penonton Terluka
Melansir dari Reuters, Secret Service mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua penonton terluka.
Sementara itu, Jaksa Wilayah Butler County, Richard Goldinger, mengatakan seorang penonton kedua berada dalam kondisi serius.
Ucapan Terima Kasih Trump
Melansir dari The Guardian, melalui unggahan di akun X pasca insiden penembakan, Trump mengucapkan terima kasih kepada Secret Service dan petugas penegak hukum lainnya atas respon cepat mereka.
"Yang paling penting, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang yang terbunuh dalam rapat umum tersebut dan juga kepada keluarga [mereka] yang terluka parah," ujar Trump.
The Guardian
Penyelidikan Aktif Secret Service
Meski belum diketahui identitas pelaku dan motifnya, Secret Service tetap terus melakukan penyelidikan.
"Sebuah insiden terjadi pada malam tanggal 13 Juli di rapat umum Trump di Pennsylvania. Secret Service telah menerapkan tindakan perlindungan dan mantan presiden dalam kondisi aman. Ini sekarang menjadi penyelidikan aktif Secret Service dan informasi lebih lanjut akan dirilis saat tersedia," kata Guglielmi, seperti dilansir CNN, Minggu (14/7).
Joe Biden Angkat Bicara
Presiden Joe Biden diberi pengarahan di Rehoboth Beach, Delaware, tentang penembakan tersebut, kata Gedung Putih. Direktur Secret Service Kimberly Cheatle, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, dan penasihat Keamanan Dalam Negeri Liz Sherwood-Randall adalah bagian dari tim yang memberi pengarahan kepada presiden.
"Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini. Ini parah," kata Biden di Rehoboth Beach.