Ini Wajah Para Eksekutor Jenderal TNI saat G30S, Mendekam di Sel Tahanan
Sebuah video lawas memperlihatkan para eksekutor jenderal TNI saat G30S yang mendekam di dalam penjara Lembaga Pemasyarakatan Khusus Salemba. Simak ulasannya sebagai berikut.
Sejarah paling kelam bangsa Indonesia setelah kemerdekaan adalah peristiwa G30S yang terjadi pada tahun 1965. Pada saat itu terjadi penculikan dan pembunuhan enam jenderal TNI AD dan satu perwira pertama TNI AD.
Subuh itu, PKI membunuh dan memasukkan jenazah enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD itu ke dalam sebuah sumur tua yakni Lubang Buaya.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Kenapa ucapan Natal jadi trending? Ucapan selamat natal dalam bahasa Inggris bisa disampaikan kepada teman atau kerabat terdekat yang merayakannya.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Daging sapi kecap apa yang paling trending saat ini? Resep daging sapi masak kecap yang menggugah selera. Daging sapi menjadi salah satu bahan makanan berprotein tinggi yang bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Resep daging sapi kecap bisa dijadikan sebagai pilihan variasi menu makanan yang bisa dinikmati bersama keluarga.
Sebuah video lawas memperlihatkan para eksekutor jenderal TNI yang mendekam di dalam penjara Lembaga Pemasyarakatan Khusus Salemba. Simak ulasannya sebagai berikut dilansir akun Youtube MbN Files.
Penampakan Kapten Suradi
Terungkap wajah-wajah para eksekutor TNI yang terlibat dalam peristiwa kelam tahun 1965. Mereka adalah pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berhasil ditangkap dan mendapatkan hukuman penjara.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Wajah-wajah para eksekutor tersebut terekam dalam sebuah acara berita televisi Amerika Serikat yang direkam pada tahun 60-an setelah peristiwa kelam itu terjadi.
Secara jelas terlihat Kapten Suradi, seorang pentolan PKI dan menjadi komandan tiga divisi pelopor peristiwa kelam tersebut. Sementara itu, beberapa eksekutor lainnya mendekam di penjara.
Wajah Eksekutor Mendekam di Penjara
Wajah pertama yang sangat jelas terpampang adalah seorang Kolonel Latief. Ia adalah orang yang mencoba untuk membunuh Jenderal A.H. Nasution, namun peluru yang ia tembakkan gagal mengambil nyawa sang jenderal.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Sementara itu, tampak juga dengan jelas pria yang membunuh Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Siswondo Parman. Letjen S Parman pernah menjabat sebagai Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Darat.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Di sampingnya, duduk eksekutor Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Menteri/Panglima Angkatan Darat. Yani gugur ditembak di rumahnya saat peristiwa kelam tersebut.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/MbN Files
Peristiwa G30S
G30S adalah sebuah peristiwa kelam bangsa Indonesia yang mengakibatkan gugurnya enam orang jenderal TNI AD dan satu orang perwira pertama TNI AD. Peristiwa kelam itu terjadi pada 30 September 1965 / 1 Oktober 1965.
Pemberontakan tersebut diinisiasi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Para Jenderal yang gugur kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang sumur yang disebut Lubang Buaya di Jakarta Timur.
Oleh Presiden Soekarno gerakan itu disebut Gestok alias Gerakan Satu Oktober. Sementara oleh Presiden Soeharto disebut G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) dan diperingati sebagai gerakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah negara Indonesia.