Israel Mau Balas Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Bereaksi
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Israel Mau Balas Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Bereaksi
Hal itu disampaikan langsung oleh Panglima militer Israel, Jenderal Herzi Halevi di depan tentara Israel saat mengunjungi Pangkalan Udara Nevatim di Israel bagian selatan pada Senin (15/4) waktu setempat.
"Peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah, dan drone ke wilayah Israel akan ditanggapi dengan baik," katanya dilansir Aljazeera.
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia pun tak tinggal diam. Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa waktu setempat melakukan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi melalui sambungan telepon.
- Presiden Putin Tegas Ungkap Penyebab Lingkaran Setan Kekerasan di Timur Tengah: Ketidakadilan terhadap Rakyat Palestina!
- VIDEO: Presiden Iran Usai Rudal Israel "Netanyahu, Jangan Coba-Coba Berkonflik dengan Kami"
- Selain di Depan Putin, PM Malaysia juga Keras 'Sikat' Israel & Dukung Palestina di Hadapan Kanselir Jerman & Mohammed bin Salman
- Perang Iran Vs Israel di Depan Mata, Ini Senjata yang Dikirimkan Rusia & Amerika buat Bantu Sekutunya
Keduanya membahas apa yang disebut Kremlin sebagai "tindakan pembalasan yang diambil oleh Iran" setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024 lalu.
Dalam perbincangan tersebut, Putin juga menyerukan agar Israel menahan diri.
"Putin mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru yang akan berdampak buruk bagi Timur Tengah," kata Kremlin.
Seperti diketahui, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam sebagai tanggapan atas serangan Israel di Damaskus, yang menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal.
Dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan Iran, Putin mengatakan akar penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah konflik Israel-Palestina yang terus berlanjut.
"Ebrahim Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas," kata Kremlin. "Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran terhadap eskalasi ketegangan lebih lanjut," demikian dikutip dari Aljazeera, Rabu (17/4/2024).
Presiden Iran Terima Kasih Kepada Putin
Menurut sumber kepresidenan, Presiden Raisi berterima kasih kepada Rusia atas sikapnya terhadap serangan Iran kepada Israel. Dia juga menyatakan kelambanan masyarakat internasional dan peran destruktif beberapa negara Barat memaksa Iran untuk melakukan operasi tersebut.
"Raisi menegaskan kembali bahwa tindakan apa pun yang bertentangan dengan kepentingan Iran akan memerlukan respons skala besar," kata kepresidenan.
"Kedua belah pihak menyatakan bahwa akar penyebab kejadian terkini di Timur Tengah adalah konflik Palestina-Israel yang belum terselesaikan," kata Kremlin tentang pembicaraan telepon dengan Raisi.
"Dalam hal ini, pendekatan prinsip Rusia dan Iran yang mendukung gencatan senjata segera di Jalur Gaza, meringankan situasi kemanusiaan yang sulit, dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian krisis secara politik dan diplomatik telah terkonfirmasi."