Karena Lapar, Cerita Prajurit TNI AD Ini Jajan ke Warung Sampai Dicari Pelatih saat Pendidikan 'Pengalaman Paling Terbaik'
Begini pengalaman prajurit TNI saat pendidikan, ketiduran sampai dicari pelatih.
Ada banyak kisah unik prajurit TNI AD untuk bisa sampai sukses menjadi seorang tentara. Salah satunya adalah seorang prajurit TNI asal Buton yang bernama Putra. Prajurit tersebut mengalami masa-masa sulit sebelum masuk menjadi anggota TNI.
Ia pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah rental PS sampai menjadi penjaga kolam renang. Ia juga berkali-kali mendaftar sebagai prajurit TNI tapi masih gagal. Sampai akhirnya ia bisa sukses seperti sekarang.
- Prajurit TNI AD Ini Curhat Gagal Nikah Gara-gara Hitungan Weton Tak Sesuai Menurut Primbon Jawa
- Sosok Pelatih TNI ini Luar Biasa, Beri Contoh Penyamaran ke Prajurit Sampai Rela Guling-guling di Lumpur
- Pelatih Bawa Tongkat Masuk ke Asrama, Calon Siswa Polri Lari Terbirit-birit Sampai Ada yang Belum Pakai Baju & Celana
- Aksi Pelatih TNI Ajari Tentara Bertempur, Bersuara Keras & Galak Tapi Malah Bikin Ketawa Ngakak
Namun, ternyata prajurit tersebut punya pengalaman unik saat sedang pendidikan. Ia harus mencari makanan di warung dengan cara merayap sampai dicari oleh pelatih. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pengalaman Unik Prajurit TNI saat Pendidikan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube AL VIGEST memperlihatkan seorang prajurit TNI AD yang sedang menceritakan pengalaman uniknya saat masih pendidikan. Pengalaman itu dimulai ketika ia kelaparan.
Saat itu, ia sedang mengikuti pengajian yang dilakukan di masjid di waktu Maghrib sampai Isya. Tapi, karena lapar, ia pun mencari warung terdekat dan datang ke warung mencari makanan dengan cara merayap.
Di sakunya, ia membawa uang Rp50 ribu dan merasa cukup untuk membeli makanan demi mengganjal perut yang kosong. Kondisi saat itu hujan dan pelatih tidak mengetahui keberadaannya. Bahkan, ia sampai ketiduran sampai dicari pelatih.
“Kami merayap, saya belikan itu roma kelapa dua, teh pucuk satu, terus saya kembali lagi ke tempat TP pertama. Saya makan di situ. Selesai makan, perut sudah enak, tidur lah saya di situ. Bablas sampai jam 2,” katanya.
Pengalaman Terbaik
Akhirnya, semua prajurit di Batalyon mencarinya, tapi tidak kunjung menemukan prajurit tersebut sampai dini hari. Menurut keterangannya, ia dicari oleh pelatih dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi.
Endingnya, ia secara diam-diam pergi ke barak, mencuci semua bajunya dan bersembunyi di bawah kolong. Hal itu dilakukan untuk mengelabui agar pelatih mengira ia tidak kabur dari tempat latihan.
“Satu Batalyon satu itu cari saya. Saya mulai pelan-pelan ke barak, saya diam-diam, saya merayap dari lumpur-lumpur, masuk di kamar mandi. Saya cuci baju, ganti baju, pura-pura saya tidur di bawah kolong tempat tidur,” lanjutnya.
Meski sedikit menantang, prajurit tersebut mengatakan jika pengalaman tersebut adalah pengalam terbaik saat sedang mengikuti pendidikan di Bandung.
“Itu kisah paling wah, pengalaman-pengalaman paling terbaik lah waktu di Bandung,” pungkasnya.