Kedalaman Danau Toba Adalah 505 Meter, Ketahui Sejarahnya
Sejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Kedalaman Danau Toba Adalah 505 Meter, Ketahui Sejarahnya
Kedalaman Danau Toba adalah 505 meter dan terletak di ketinggian 905 meter.
Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
Memiliki luas hingga 1.130 km persegi, Danau Toba dianggap sebagai danau vulkanik terbesar di dunia. Simak ulasannya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (12/7/2024).
Danau Toba
Danau Toba terbentuk akibat letusan Gunung Toba yang sangat dahsyat pada puluhan juta tahun lalu.
Letusan gunung berapi ini mengakibatkan peristiwa perubahan iklim dan merupakan letusan eksplosif terbesar yang pernah dialami dalam 25 juta tahun terakhir.
Keruntuhan yang terjadi pasca letusan mengakibatkan terbentuknya kaldera besar yang saat ini disebut Danau Toba.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Apa yang istimewa dari Danau Toba? Danau Toba seluas 1.130 km2 dalah danau vulkanik terbesar.
-
Bagaimana mitos tentang Danau Toba terbentuk? Mitos-mitos ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan lisan, tetapi juga menciptakan aura magis di sekitar danau yang luas ini.
Samosir merupakan pulau terbesar di dunia yang terdapat di dalam sebuah pulau dengan luas sekitar 630 kilometer.
Terletak di Pegunungan Barisan dekat Patahan Besar Sumatera, Danau Toba memiliki panjang 100 kilometer dan lebar maksimal 30 kilometer.
Saking besarnya, ada 7 kabupaten yang wilayahnya memiliki perairan Danau Toba. Mulai dari Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.
Danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal.
Khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.
Karena hal itu, sejak tahun 2020, Danau Toba pun ditetapkan sebagai salah satu Global Geopark UNESCO.
Penduduk Toba
Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba adalah suku Batak. Hal ini dapat dikenali dari rumah-rumah tradisional mereka.
Biasanya, rumah tradisional masyarakat Batak di Toba terlihat dari bentuk atapnya (ujungnya melengkung ke atas seperti perahu) dan warna cerah.
Penduduk sekitar juga sebagian besar menggantungkan hidup dengan mengembangkan perikanan air tawar.
Keragaman Flora dan Fauna
Karena Danau Toba tergolong oligotrofik, maka fauna ikan asli yang terdapat di danau ini juga sangat langka.
Beberapa jenis ikan yang banyak ditemukan di danau ini antara lain ikan bintik putih, ikan gabus kerdil, ikan gabus belang, ikan lele, duri perak, mutiara danio, dan lain-lain.
Flora di danau ini meliputi berbagai jenis fitoplankton, makrofita kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam.
Sedangkan daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis hutan pinus tropis Sumatra di daerah pegunungan yang lebih tinggi.
Mitos Danau Toba
Beberapa orang yang pernah berenang di Danau Toba mengaku memiliki cerita-cerita aneh tentang kejadian yang mereka alami.
Saat berenang jauh dari tepi, banyak dari mereka yang merasa ditarik ke bawah secara perlahan-lahan oleh tanaman yang cara kerjanya melilit di bagian kaki.
Bahkan seorang turis asing yang hendak melakukan penelitian mengenai kedalaman Danau Toba pun mengurungkan kembali niat tersebut karena melihat seramnya rerimbunan tanaman aneh ini.
2. Tertangkapnya Ikan Mas Raksasa
Pada tahun 2018, dikabarkan para pemancing di Danau Toba berhasil mendapat seekor ikan mas raksasa seberat 14 kg.
Sebenarnya, para tetua di sana meminta mereka untuk mengembalikan ikan tersebut. Namun, perintah itu ternyata dihiraukan.
Mereka justru menjadikan ikan raksasa tersebut sebagai santapan bersama. Padahal, sedari dulu warga yang menemukan ikan mas raksasa tak ada yang berani menyantapnya.
Bahkan menurut beberapa tokoh spiritual di sana, mereka percaya jika karamnya kapal Sinar Bangun pada 2018 lalu ada kaitannya dengan hal ini.
Pada saat itu, kapal yang karam tersebut menewaskan 100 orang penumpang.
3. Banyak Pantangannya
Beberapa masyarakat di sekitar Danau Toba juga memiliki beberapa pantangan yang mereka sangat patuhi.
Seperti dilarang meludah sembarangan, melakukan hal-hal yang tidak beretika, dan mencelupkan kaki ke danau saat berada di atas kapal.
Hal-hal tersebut dianggap tidak sopan bagi mereka yang percaya akan hal mistis.
4. Batu Gantung
Mitos selanjutnya adalah tentang Batu Gantung Menangis, sebuah tempat wisata terkenal dengan pahatan batu yang menggantung di tepi Danau Toba.
- Mitos Kelam Situ Cikaret Cibinong, Pengunjung Harus Jaga Etika Jika Tak Mau Celaka
- Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya
- Mitos Gunung Semeru, Tempat Berkumpulnya Para Dewa
- Memiliki Panjang 150 Meter, Intip Kisah Tongkat Sakti Tunggal Panaluan Milik Orang Batak
Namun, karena menolak dijodohkan, Seruni kemudian memutuskan untuk bunuh diri bersama anjing peliharaannya.
Saat akan melompat, rambutnya tersangkut di ranting pohon sehingga ia bergantung di pepohonan bersama anjingnya. Sejak itu, tempat ini dikenal dengan sebutan Batu Gantung.
5. Begu Ganjang
Mitos Danau Toba berikutnya adalah tentang sosok makhluk mistis yang disebut Begu Ganjang.
Menurut masyarakat sekitar, Begu Ganjang merupakan sosok mahluk yang tinggal di sekitar Danau ini. Ia berwujud tinggi dan berambut panjang.
Banyak orang percaya, bahwa masyarakat sekitar yang melihat sosok misterius ini kerap tiba-tiba sakit atau meninggal secara mencurigakan.
Sebagian masyarakat percaya bahwa Begu Ganjang adalah sosok hantu yang digunakan oleh orang yang memiliki ilmu hitam untuk guna-guna atau santet.