Kenali Ciri-Ciri Kista pada Tubuh dan Faktor Risikonya, Cegah Sebelum Terlambat
Ciri-ciri kista pada tubuh terkadang jarang disadari oleh penderitanya. Meski tak berbahaya dan jinak, kista akan semakin parah jika tidak segera ditangani dan terus dibiarkan berkembang.
Ciri-ciri kista pada tubuh terkadang jarang disadari oleh penderitanya. Kista itu sendiri merupakan sebuah kondisi di mana terdapat benjolan berbentuk kantung atau tabung. Benjolan ini juga berisikan material gas, cairan ataupun semisolid. Sebenarnya kista tidaklah berbahaya alias masih jinak dan bukan kanker.
Namun, kista akan semakin parah jika tidak segera ditangani dan terus dibiarkan berkembang. Kista juga tidak memiliki gejala yang bisa dengan mudah disadari. Meski begitu, terdapat ciri-ciri kista pada tubuh yang harus kalian mengerti dan kenali.
-
Apa saja ciri-ciri husnul khatimah? Terdapat ciri-ciri tertentu, di mana seseorang dikatakan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu sebagai berikut:1. Mengucapkan syahadat: Salah satu ciri-ciri husnul khatimah adalah seseorang yang meninggal dunia dengan mengucapkan kalimat syahadat, yaitu dua kalimat kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat saat merenggang nyawa, ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Apa saja ciri-ciri kucing cacingan? Ciri-ciri kucing cacingan dapat bervariasi tergantung pada jenis cacing dan tingkat infeksi. Namun, ada beberapa tanda yang harus perhatikan: 1. Tidak Selera Makan: Kucing cacingan umumnya tidak memiliki selera makan yang baik. Kandungan cacing dalam perut kucing dapat membuatnya tidak nyaman dan bahkan menyebabkan sakit perut atau radang selaput usus. 2. Berat Badan Turun: Meskipun kucing mungkin makan dengan lahap, Moms mungkin melihat bahwa berat badannya turun. Ini bisa terjadi karena cacing mencuri nutrisi dari makanan kucing. 3. Sering Haus: Jika kucing terlihat sering minum tapi tidak mau makan, ini bisa menjadi gejala kucing cacingan. 4. Gusi Memutih: Gusi kucing yang memutih adalah tanda kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena dimakan oleh cacing. 5. Ada Cacing pada Feses: Jika kotoran kucing berwarna gelap dan terdapat cacing, itu menandakan kehilangan darah di dinding usus kucing. 6. Muntah-Muntah: Kucing yang mengalami muntah-muntah dan perut buncit dapat menunjukkan adanya cacing di saluran pencernaan. 7. Menyeret Pantat: Perilaku kucing menyeret pantatnya di sepanjang lantai dapat menjadi tanda iritasi dalam pencernaan akibat cacing. 12. Diare: Kucing cacingan dapat mengalami diare, yang seringkali disertai perubahan pada feses. 13. Kotoran Berubah Gelap: Diare pada kucing yang disebabkan oleh cacing bisa mengakibatkan perubahan warna feses menjadi gelap.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Bagaimana ciri khas dari kucing kaki pendek? Kaki pendek serta tebal pada kucing biasanya disebabkan oleh mutasi genetik yang bisa menghambat pertumbuhannya.
-
Apa itu kista? Kista adalah kantong jaringan yang biasanya berisi cairan, nanah, atau gas. Sebagian bersifat jinak dan dapat muncul hampir di semua bagian tubuh.
Melansir dari hellosehat, Senin (12/10/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.
Ciri-Ciri Kista di Ovarium
Ciri-ciri kista yang pertama yakni di ovarium. Sudah menjadi kodratnya, wanita akan melepaskan sel telur yang ada di dua ovariumnya setiap bulan secara bergantian. Tak jarang di salah satu ovarium para wanita terkadang berkembang benjolan yang berisi cairan. Kalian mungkin pernah mengalaminya namun tidak menyadari hal tersebut.
Melansir dari hellosehat, tak sedikit wanita yang memiliki kista setidaknya satu kali dalam hidupnya. Pada umumnya, benjolan tersebut tak menyakitkan serta tidak berbahaya. Bahkan, kista ovarium pada wanita bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Meski begitu, kalian tetap harus mewaspadai terlebih jika merasakan ciri-ciri berikut ini.
- Rasa nyeri saat buang air besar atau ada tekanan pada usus
- Rasa nyeri ringan yang menyebar ke paha dan punggung bawah
- Rasa nyeri sebelum masa siklus menstruasi di mulai
- Rasa nyeri sebelum siklus menstruasi berakhir
- Rasa nyeri saat berhubungan badan (dyspareunia)
- Terasa berat dan penuh pada perut
- Mual, muntah hingga nyeri payudara selama kehamilan
- Tekanan pada kemih yang berakibat sering buang air kecil atau kesulitan kosongkan kemih secara sempurna
Ciri-Ciri Kista di Payudara
Kemudian kalian juga harus mengenal ciri-ciri kista di payudara. Hal ini lantaran, tak sedikit wanita yang mengalami kista payudara dan juga tak menyadarinya. Meski jinak namun kista di payudara harus segera ditangani.
©Shutterstock
Untuk bisa mendeteksi adanya kista di payudara, berikut ciri-ciri yang harus kalian ketahui.
- Muncul di salah satu atau kedua payudara
- Muncul benjolan berbentuk oval atau bulat dengan tepi jelas yang lembut dan mudah digerakkan
- Rasa nyeri pada area munculnya benjolan
- Bertambahnya ukuran pada benjolan
- Rasa nyeri sebelum masa menstruasi di mulai
- Puting susu terlihat kuning, bening atau cokelat tua
- Penurunan ukuran pada benjolan
- Resolusi ciri lain usai periode menstruasi
Ciri-Ciri Kista di Kulit
Ciri-ciri kista berikutnya yang perlu dikenali yakni di kulit. Jangan salah, kista juga bisa muncul di bawah kulit loh. Kista di kulit seperti kista di ovarium ataupun payudara. Perbedaannya benjolan berisi cairan ini muncul di bawah kulit.
Untuk bisa mendeteksinya, berikut ciri-ciri kista di kulit.
- Muncul benjolan bulat dan kecil di bawah kulit
- Benjolan muncul biasanya di tubuh, leher dan wajah
- Komedo yang menyumbat pembukaan pada benjolan
- Muncul kemerahan jika meradang atau terinfeksi
- Muncul pembengkakan bila terinfeksi atau meradang
- Timbul rasa nyeri pada area benjolan bila meradang atau terinfeksi
- Keluar zat kental, kuning dan berbau busuk dari benjolan
Penyebab Kista
Setelah mengenal ciri-ciri kista pada tubuh, kini kalian juga harus mengetahui penyebab kista. Seperti penyakit lainnya, terdapat beberapa faktor yang mampu memicu munculnya kista. Bahkan, beberapa faktor ini juga bisa memperparah kista pada tubuh.
©Shutterstock
Berikut penyebab kista yang perlu diketahui secara seksama.
- Adanya infeksi
- Adanya parasit
- Kondisi genetik
- Kelainan terhadap perkembangan embrio
- Cacat pada sel
- Penyumbatan pada saluran tubuh
- Kondisi inflamasi kronis
- Cedera
- Tumor
Faktor Risiko Terkena Kista
Tak hanya itu, terdapat pula beberapa faktor risiko mengidap kista. Baik itu di payudara, ovarium maupun kulit. Inilah faktor risiko kista yang dilansir dari hellosehat.
1. Usia
Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita berusia antara usia pubertas hingga menopause memiliki risiko tinggi terkena kista. Wanita di usia tersebut menempati risiko tertinggi memiliki kista ovarium sebab mereka masih mengalami masa menstruasi. Pada wanita menopause baru lah jarang terkena kista ovarium.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Kemudian wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik atau PCOS juga memiliki risiko tinggi terkena kista ovarium. Hal ini lantaran PCOS terjadi saat tubuh tak memproduksi hormon yang cukup bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telurnya. PCOS juga mampu mengganggu produksi hormon pada wanita sehingga tak sedikit masalah timbul karena ini.
3. Endometriosis
Selain PCOS, endometriosis juga menjadi faktor risiko terkena kista. Bagi yang belum tahu, endometriosis terjadi ketika bagian jaringan pelapis rahim (endometrium) terbentuk di area luar rahim. Mulai pada ovarium, tuba falopi, kandung kemih, vagina, usus besar hingga rektum. Benjolan akibat endometriosis bisanya disebut dengan endometrioma. Benjolan ini juga dapat membuat kalian merasakan sakit saat masa menstruasi dan berhubungan badan.
4. Obat Penyubur Kandungan
Obat penyubur kandungan kerap kali digunakan untuk membantu ovulasi atau melepaskan sel telur. Bisanya obat penyubur kandungan yang digunakan berupa clomiphene citrate, gonadotropin, letrozole. Tentu saja hal ini mampu mempengaruhi keseimbangan hormon pada tubuh wanita. Akibatnya, kalian memiliki risiko tinggi terkena benjolan di ovarium di mana biasanya berjenis kista fungsional. Tak hanya itu, penggunaan obat itu juga bisa membentuk kista dalam jumlah banyak dan berukuran besar. Kondisi tersebut biasa disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).