Ketegasan Pj Gubernur Aceh Usir Pulang Rara Pawang Hujan, Dicap Tak Sesuai Syariat Islam dan Bikin Gaduh
Pawang hujan Mbak Rara diminta pulang dari Aceh dan dilarang lakukan ritual pengusiran hujan.
Pejabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal tegas meminta pihak kontraktor pembangunan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, untuk memulangkan pawang hujan Roro Istiati alias Mbak Rara.
Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh menolak pengadaan ritual mengusir hujan di proyek pembangunan stadion yang bakal dijadikan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada September mendatang.
- Peringati Maulid Nabi, Pj Gubernur Aceh Ajak Masyarakat Kompak Bersinergi dalam Membantu Pemerintah
- Mantan Ajudan Prabowo Diusulkan Jadi Bakal Calon Wakil Gubernur Aceh pada Pilkada 2024
- Petugas Tidur, Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Ramai-Ramai Kabur dari Tempat Penampungan Saat Hujan
- Kubu Anies-Cak Imin: Pemerintah Pusat Jadi Pengendali, PJ Gubernur Aceh Dicopot karena 02 Kalah
Permintaan tersebut tertuang dalam surat resmi yang ditujukkan kepada PT Wijaya Karya Gedung (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).
Melansir dari cuitan di akun X (dulu Twitter) @Aceh, membagikan foto surat perintah resmi yang ditandatangani Pj Gubernur Aceh.
Pihak Pemda Aceh menuntut klarifikasi dan permohonan maaf dari dua perusahaan BUMN tersebut, yakni PT WIKA-Nindya.
"Menyampaikan permohonan maaf kepada publik karena kegiatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam," tulis isi surat.
Tak hanya itu, Pemda Aceh juga meminta PT WIKA-Nindya untuk segera memulangkan Mbak Rara dari Aceh untuk mencegah timbulnya kegaduhan.
"Segera memulangkan yang bersangkutan agar tidak menimbulkan kegaduhan sekaligus mempublikasikan kepulangannya," seperti tertulis dalam surat.
Seperti diketahui, jika Banda Aceh merupakan daerah yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal. Sehingga, mereka menolak keras kegiatan ritual yang bertentangan dengan syariat.
Setelah memanggil pihak perwakilan PT WIKA-Nindya, Mbak Rara disebut langsung dipulangkan dari Aceh dan batal melakukan ritual lanjutan untuk mengusir hujan.
"Pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar pada penerbangan hari ini," kata Safrizal dikutip dari laman antaranews (29/8/2024).
Dalam pertemuan dengan Pj Gubernur, pihak perusahaan menjelaskan bahwa para pekerja proyek berinisiatif mendatangkan Rara untuk mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pembangunan stadion.
Namun, mereka mengakui jika inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi syariat Islam.
Pj Gubernur Aceh menekankan, bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan syariat tidak dapat diterima terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.
"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman, setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," ungkapnya.
Sosok Mbak Rara Pawang Hujan
Sebelumnya, video merekam momen saat Rara tengah melakukan ritual di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Lhong Raya, sempat menghebohkan warga Aceh.
Diketahui, pembukaan PON XXI Aceh-Sumut akan digelar pada 9 September 2024 mendatang. Namun, pembangunan stadion tersebut kini belum rampung sepenuhnya.
Maka dari itu, Rara disebut didatangkan ke Aceh untuk melakukan ritual pengusiran hujan. Rekaman video berdurasi sekitar 27 detik itu viral di media sosial dan mendapat tanggapan negatif dari masyarakat Aceh.
Sosok Roro Istiati alias Rara sendiri ramai jadi sorotan setelah ia ditugaskan menjadi pawang hujan di gelaran MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022).
Aksinya itupun mendapat perhatian dari banyak orang, tidak saja dari penonton di sirkuit maupun netizen, tetapi juga dari kru dan pembalap MotoGP.
Tak hanya itu, Rara juga pernah diminta untuk melakukan ritual di beberapa event besar lainnya. Seperti momen vaksinasi massal, pembukaan Asian Games 2018, hingga kampanye Presiden Jokowi.