Kiprah Komjen Fadil Obok-Obok Kampung Ambon Dipuji DPR, Terungkap Ada Polisi Jual Beli Narkoba dengan Bandar
Keluh kesah anggota Komisi III DPR RI ungkap adanya oknum polisi terlibat jual beli narkoba.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas mengungkapkan saran dan masukan untuk Kapolri dalam memberantas narkoba.
Hasbiallah memuji kinerja eks Kapolda Metro Jaya Fadil Imran dalam memberantas narkoba di wilayah DKI Jakarta.
- Komisi III DPR ‘Semprot’ Capim KPK Ibnu Basuki: Saudara Pernah Vonis Bebas Terdakwa Korupsi
- Dikejar Polisi, Pengedar Narkoba Telan Sabu hingga Disuruh Buang Air Besar
- Brimob Polda Sumut Turun Tangan Tangkap 5 Orang Terkait Kasus Narkoba, Ini Peran Para Pelaku
- Kompolnas Minta Atasan 5 Polisi Terseret Kasus Narkoba di Depok Diperiksa
Meski begitu ia mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan oknum polisi dalam jual beli narkoba.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI bersama Polri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (11/11) kemarin.
Turut hadir pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta para perwira tinggi Polri.
Sebut Komjen Fadil Imran
Hasbiallah secara pribadi mengapresiasi Komjen Pol Fadil Imran dalam memberantas narkoba semasa menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Dirinya memuji Fadil Imran yang berhasil menumpas masalah narkoba di Kampung Ambon.
"Saya mengapresiasi ke Pak Fadil (Imran), pada waktu itu Pak Fadil menjadi Kapolda DKI Jakarta. Dulu sering berdiskusi dengan saya mungkin Pak Fadil lupa pada waktu di DPRD DKI, beliau Kampung Ambon saja bisa terselesaikan sebegitu masif," kata Hasbiallah.
Menurutnya, Fadil memiliki cara yang efektif dalam memberantas narkoba terutama melalui pendekatan ke masyarakat.
"Karena memang Pak Fadil pada waktu itu pendekatan beliau itu turun ke masyarakat. Beberapa kali itu saya bertemu dengan beliau langsung beliau turun dan laporan dari masyarakat itu benar penanganan itu maksimal," tambahnya.
Soroti Oknum Polisi Terlibat Narkoba
Lebih lanjut, Hasbiallah juga mengaku prihatin dengan peredaran narkoba yang kini berpindah ke Bahari dan Tanjung Priok.
Bahkan ia mengatakan adanya keterlibatan oknum polisi yang memperjualbelikan narkoba.
"Nah sekarang ini pak mohon maaf pak Kapolri, dari Kampung Ambon pindah ke Bahari pindah ke Tanjung Priok. Bahkan ini mohon maaf Bahari ini sudah seperti di Texas."
"Orang jual beli narkoba biasa dan banyak oknum polisi yang tahu jual beli. Bahkan ada info di kami itu beli di polisi di jual di situ pak. Itu seperti kejadian di Kampung Ambon," sambungnya.
Desak Kapolda Metro Jaya
Merespons isu tersebut, Hasbiallah pun meminta Kapolri agar menginstruksikan jajarannya di Kapolda Metro Jaya agar bisa lebih optimal lagi dalam memberantas narkoba.
Menurutnya pemberantasan di Jakarta bisa berdampak positif secara nasional.
"Nah ini saya minta kepada Kapolda DKI Jakarta untuk benar-benar dioptimalkan wilayah Kampung Ambon," jelasnya.
Ia pun kaget saat mendengar perputaran uang narkoba mencapai Rp31 triliun yang tentu sangat merugikan masyarakat.
"Karena saya agak kaget peredaran narkoba itu hampir Rp31 triliun berapa juta masyarakat yang rusak disebabkan oleh narkoba. Saya yakin kalau di DKI Jakarta bisa diselesaikan, maka secara nasional bisa diselesaikan,"pungkasnya.