Kisah Manajer Bank Resign & Pilih Berbisnis, Pernah Diusir Kini Omzetnya Ratusan Juta
Kisah mantan manajer bank pilih resign dan berjualan dimsum
Kisah perjuangan seorang mantan manajer bank satu ini dalam membangun bisnisnya, patut diapresiasi. Ia adalah Teguh, pria asal Depok, Jawa Barat. Memutuskan resign dari pekerjaannya, Teguh lebih memilih untuk merintis bisnis berjualan dimsum bersama istrinya.
Sempat mengalami banyak kegagalan hingga sering diusir saat sedang berjualan di awal memulai bisnis, kini usaha 'Pabrik Dimsum' yang dirintis Teguh sudah bisa menghasilkan omzet hingga ratusan juta setiap bulan. Simak ulasan selengkapnya:
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
-
Minuman kekinian apa saja yang bisa jadi inspirasi untuk berbisnis? Berikut adalah lima saran resep minuman masa kini yang bisa dijadikan titik awal dalam berbisnis.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa yang dimaksud dengan motivasi kerja? Mengutip Oxford Research Encyclopedias, motivasi kerja mengacu pada arah, intensitas, dan ketekunan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan. Konsep tujuan sangat penting untuk memahami motivasi karena tujuan mewakili keadaan akhir yang diinginkan ke arah mana upaya dan ketekunan yang termotivasi diarahkan.
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
Mantan Pegawai Bank Bisnis Dimsum
Melansir dari unggahan video di kanal Youtube money fighter, Teguh menyebut bahwa awalnya ia memulai bisnis produksi jajanan dimsum ini pada tahun 2016 lalu.
Sebelum memiliki pabrik produksi, Teguh dan istrinya menjalankan bisnis ini secara kecil-kecilan setelah ia resign atau kelur dari pekerjaannya sebagai manajer bank.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
"Mulai produksi dimsum ini dari tahun 2016. Tadinya saya kerja di bank lalu memutuskan resign (keluar) karena ya sudah tidak sesuai dengan hati nurani," kata Teguh.
"Awalnya jualan dimsum ini cuma buat penunjang ya buat tambah-tambah penghasilan lah dan dikerjakan cuma berdua belum ada karyawan. Dari bazar ke bazar dan modalnya juga belum besar waktu itu yang penting berjalan terus aja," ungkapnya.
Pernah Diusir saat Jualan
Di awal bisnisnya, Teguh mengaku banyak mengalami kegagalan. Bahkan, kedua orang tuanya pun dulu sempat tidak setuju dengan keputusannya berpindah dari zona aman sebagai pegawai bank menjadi pengusaha.
Teguh pun mengaku mengalami banyak rintangan yang harus di hadapi. Mulai dari harus sering berpindah tempat, hingga sering diusir saat sedang berjualan.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
"Orang itu kan waktu ngeliat kita waktu merintis awal enggak usah ditanya mungkin banyak yang meremehkan, kalau mau cerita diusir orang, lagi jualan disuruh pindah itu juga udah makanan lah dulu. Tapi ya gimana kita mau coba terus," kata Teguh.
Di awal berjualan, Teguh mengatakan ia dan istrinya hanya menghabiskan sekitar 3 kilogram daging ayam yang dibuat menjadi dimsum. Kini, pabrik dimsum miliknya bisa menghabiskan 500 kilo hingga 1 ton daging ayam setiap harinya.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
Untuk pemasarannya, produk dimsum buatan Teguh juga sudah dikirim sampai ke beberapa daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, hingga Sumatera.
Omzet Ratusan Juta
Teguh mengatakan, setiap harinya pabrik dimsum miliknya bisa memproduksi sekitar 20.000 sampai 30.000 buah dimsum.
"Untuk produksi dimsum itu kita jalan terus setiap harinya di angkar 20.000 sampai 30.000 setiap hari. Biasanya kalau puasa permintaan naik dua kali lipat," kata Teguh.
Youtube/money fighter ©2022 Merdeka.com
Teguh dan istrinya mengatakan, untuk harga per satuan dimsum sendiri adalah Rp2 ribu. Maka, jika dihitung dengan jumlah produksi harian, Teguh bisa mendapatkan omzet Rp40 juta sampai Rp60 juta setiap harinya.
"Untuk ayam sehari itu bisa antara 500 kilo sampai 1 ton sehari. Kalau satu dimsum Rp2 ribu dikali 20.000 itu berapa hehe," kata Teguh.
Jika ditotal, dalam kurun waktu satu bulan omzet pendapatan dari pabrik dimsum milik Teguh dan istrinya itu bisa tembus di angka ratusan juta.