Kisah Pilu Aremania Takut Pulang 12 Hari Tidur di Kanjuruhan, Kini Dibawa ke Ponpes
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur begitu banyak menyimpan cerita kesedihan.
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur begitu banyak menyimpan cerita kesedihan. Kepiluan kembali dirasakan oleh salah seorang Aremania yang takut pulang hingga tidur selama 12 hari di Kanjuruhan.
Bukan tanpa alasan, ada trauma sendiri yang dirasakan oleh pria asal Probolinggo, Jawa Timur itu. Usai tak pulang dan tidur belasan hari di Kanjuruhan, kini pria itu telah dibawa ke Pondok Pesantren (Ponpes).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Berikut ulasan selengkapnya, Jumat (14/10).
Memilih Tidur Di Stadion Kanjuruhan karena Takut Pulang
Muhamad Rusdi (17) adalah salah satu Aremania yang mengalami trauma tersendiri akibat adanya tragedi kericuhan Kanjuruhan. Akibat peristiwa itu, ternyata ia merasa sangat terpukul, bagaimana tidak, Rusdi menyebutkan jika awalnya dia datang bersama dengan tiga kawannya.
Namun tiga temannya meninggal dunia lantaran terlibat dalam ricuhnya stadion kanjuruhan. Adanya kejadian tersebut membuatnya tak berani pulang, pria asal Probolinggo ini kemudian lebih memilih untuk tidur di stadion kanjuruhan.
Istimewa ©2022 Merdeka.com
Rusdi tidur di sekitar stadion selama 12 hari lamanya. Rusdi terkadang tidur di depan pintu utama atau di sekitar patung kepala singa tegar.
"Tidur di dalam, di bawah patung," ungkap Rusdi kepada Merdeka.com.
Ditemui oleh Kapten Arema FC
"Ceritanya aku berangkat bareng-bareng sama teman. Tapi teman aku sekarang sudah enggak ada semua (meninggal)," kata Rusdi ketika diwawancarai oleh Merdeka.com.
Identitas dari Rusdi ini diketahui saat pengelola stadion memeriksa tasnya. Diketahui Rusdi tak mau pulang ke kampung halamannya yang berada di Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo yang kemudian kabar tersebut menyita perhatian asisten pelatih Arema, Kuncoro dan sang kapten Johan Ahmat Farizi atau Alfarizi menemuinya di sebuah warung kopi dekat stadion.
Istimewa ©2022 Merdeka.com
"Ya seneng (bertemu dan ngobrol langsung dengan kapten Arema Alfarizi)," ungkap Rusdi sembari tersenyum lebar.
Diberi Sepatu, Sandal dan Lain-lain
Rusdi mengaku bahwa dirinya bukan hanya sekedar ditemui dan ngobrol secara langsung dengan Kapten Arema Alfarizi. Ia juga diberi sandal, sepatu dan lain-lain.
"Dikasih sepatu, baju, celana, sandal," lanjut Rusdi menceritakan pertemuannya bersama Alfarizi.
Istimewa ©2022 Merdeka.com
"Ya seneng banget gitu saya," timpal dia.
Kini Dibawa ke Ponpes
Saat ini Rusdi sudah tidak tidur di kawasan stadion kanjuruhan lagi. Usai tidur dan tak mau pulang ke kampung halamannya di Probolinggo, Rusdi kini dibawa ke Pondok Pesantren.
Ia mengaku juga lebih memilih pulang ke Ponpes karena di sana ia bisa bertemu dengan teman-teman barunya.
Istimewa ©2022 Merdeka.com
"Ya saya mau ke Pondok ae. Iyo. Iya (lebih suka di pondok), iya (soalnya banyak teman-teman," kata Rusdi mengaku.
Kuncoro mengatakan, jika manajemen Arema membawa Rusdi ke salah satu pesantren di Malang. Rusdi pun juga mengatakan dirinya sudah yatim piatu.