Kisah Pilu Nenek Tua Tinggal Sebatang Kara Cuma Bisa Makan Sisa Tiwul Singkong Jemur
Di usia senjanya ia hanya tinggal sendirian dan bahkan hanya menggantungkan dirinya pada tetangga di sekitarnya yang mau peduli. Ia pun hanya bisa memakan sisa tiwul singkong jemuran. Usianya yang semakin tua pun menyebabkan tubuhnya begitu rentan terkena penyakit.
Menghabiskan sisa hidup di masa tua dalam kondisi ekonomi berkecukupan adalah suatu hal yang menjadi damabaan banyak orang. Namun terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita.
Seperti seorang nenek yang sudah tua dan bahkan hidup sebatang kara ini di Gunung Kidul, Yogyakarta. Di usia senjanya ia hanya tinggal sendirian dan bahkan hanya menggantungkan dirinya pada tetangga di sekitarnya yang mau peduli.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Pilkada itu apa sih? Pilkada artinya Pemilihan Kepala Daerah, Berikut Tahapannya Pilkada artinya proses pemilihan umum di Indonesia yang dilakukan untuk memilih kepala daerah.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
Ia pun hanya bisa memakan sisa tiwul singkong jemuran. Usianya yang semakin tua pun menyebabkan tubuhnya begitu rentan terkena penyakit. Simak ulasan berikut ini.
Tinggal Sebatang Kara
Mbah Kariyo, seorang nenek yang usianya sudah 91 tahun harus merasakan kisah pilu masa tuanya. Ia bahkan tinggal hanya sebatang kara dan hanya menggantungkan hidupnya pada tetangga sekitarnya yang mau peduli saja.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Terlihat dalam unggahan akun Instagram @rumahyatim, tubuhnya pun sudah nampak sangat kurus dengan dibalut kulit yang sudah keriput. Hal itu menjadi bukti bahwa Mbah Kariyo sudah menginjak usianya yang sudah hampir seabad.
Jadikan Tongkat Kayu Sebagai Tumpuan Jalan
Usianya yang sudah hampir seabad, membuat Mbah Kariyo kesulitan dalam melakukan segala aktivitasnya termasuk berjalan. Jalannya pun sudah amat tertatih-tatih.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Mbah Kariyo membutuhkan sebuah tongkat kayu yang kemudian dijadikan tumpuan untuk dirinya dapat berjalan. Begitu pilu ia juga memiliki penyakit rematik hingga bibir tremor saat berbicara.
Hanya Bisa Makan Sisa Tiwul Jemuran
Tiwul, makanan yang terbuat dari bahan singkong kini menjadi makanannya ketika lapar. Hanya sisa tiwul jemuranlah yang bisa Mbah Kariyo makan, karena ia sudah tak menjadikan nasi sebagai sumber energi lantaran menderita sakit maag parah. Sehingga apabila perut terisi nasi ia akan muntah-muntah.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Mbah Kariyo akhirnya hanya mengonsumsi tiwul yang diberi oleh tetangga. Apabila tidak habis ia biasa menjemurnya untuk kemudian dapat dikonsumsi kembali dilain waktu.
Banjir Doa dan Rasa Haru dari Netizen
Kisah dari Mbah Kariyo ini sontak berhasil mencuri perhatian netizen. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa haru dan memberikan doa untuk Simbah dalam unggahan akun Rumah Yatim tersebut.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
"Ya allah, semoga mbah kariyo selalu di berikan kesehatan oleh ALLAH aamiin," komentar @rachelangelysca.
"Ya Allah mbah sehat" trus ya mbah, kalo dekat aja rumah ku, tiap hari ku antar nasi sama lauk mbah," timpal @indahseviraaa.
"Saya pngen ngurus nenek ini n mrawat nya," lanjut @pelangi7102.