Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Blak-blakan soal Pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina, Penuh Keajaiban Tuhan
Cerita eks Menkes Siti Fadilah soal pembangunan rumah sakit Indonedia di jalur Gaza.
Cerita eks Menkes Siti Fadilah soal pembangunan rumah sakit Indonedia di jalur Gaza.
Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Blak-blakan soal Pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina, Penuh Keajaiban Tuhan
Kompleks Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, menjadi salah satu area yang jadi sasaran rudal Israel.
Rumah sakit yang dibangun dari hasil iuran rakyat Indonesia itu saat ini dalam kondisi genting.
Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari, blak-blakan menceritakan kisah di balik pembangunan RS tersebut. Simak ulasannya:
- Potret Warga Palestina yang Ditahan Israel Bertahun-tahun Dibebaskan, Cintanya pada Hamas & Gaza Tak Terbendung
- RS Indonesia di Gaza Palestina Diserang Israel, Fasilitas Hancur Staf Medis & Warga jadi Sasaran Pembunuhan
- PPP Berduka Serangan ke RS Indonesia di Gaza, Dorong Israel dan Palestina Berunding
- Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dihantam Roket Israel, Sopir Ambulans Tewas
Cerita di Balik Pembangunan Rumah Sakit
Melansir dari akun Tiktok @abidzarghifari.2020, membagikan video merekam momen saat eks Menkes Siti Fadilah menceritakan soal pembangunan RS Indonesia di Gaza.
Meski bingung dana dari mana untuk membangun RS di Gaza, Siti langsung menerima tawaran tanah tersebut. Dia kemudian mencari cara bagaimana mendapatkan dana untuk mendirikan rumah sakit di daerah konflik.
Siti kemudian menghubungi salah satu koleganya yakni pendiri pendiri MER-C (Medical Emergency Rescue Committe), Almarhum Jose Rizal.
Ajaibnya, Jose juga ternyata ingin membangun RS di Gaza tapi bingung akan lahannya.
Mereka kemudian kompak mengusahakan mengumpulkan dana untuk membangun RS di Gaza.
"Dana dari rakyat Indonesia. Sebenernya sudah ditawari sama Iran waktu itu tapi (kita) tidak mau. 'Ini punya Indonesia harus dari uang Indonesia' itu kata Jose," ungkap Siti Fadilah dalam video.
"Terus kita cari uang dari pengajian ke pengajian kita kumpulin. Sedikit demi sedikit. Ada juga donatur yang besar juga ada, hingga akhirnya terkumpul uang itu," tambahnya.
Proses Pembangunan
Setelah dana iuran terkumpul, Siti dan Yusi kembali dihadapkan dengan masalah bagaimana cara mereka mencari tenaga untuk membangun rumah sakit.
Selain alasan dana yang terbatas, Siti berpikir dia akan kesulitan mencari pekerja yang mau diberangkatkan ke daerah konflik.
Namun, saat kabar pembangunan rumah sakit itu tersebar, banyak warga Muslim justru berbondong-bondong mendaftar menjadi relawan untuk membantu pembangunan.
"Tukang batu di tempat konflik yang tidak dibayar siapa yang mau coba? Eh ternyata mujahid itu banyak yang berani jihad fiasbilillah," kata Siti.
"Pada daftar ada guru, ada dosen, sarjana-sarjana semua pada daftar. Mereka bukan tukang batu jadi mereka dilatih dulu di sini dan diberangkatkan ke sana (Palestina)," tambahnya.
Setelah menjalani pelatihan, para relawan dari Indonesia pun diberangkatkan ke Gaza untuk membangun RS.
Tak lama setelah pembangunan RS selesai, konflik Hamas-Israel pecah.
"Rumah sakit Indonesia di Gaza yang membuat bukan tukang batu biasa. Yang membuat bapak-bapak yang ikhlas, yang ingin beribadah kepada Allah. Kalau di sana saat jadi tukang batu ditembak jadi syahid, jadi mereka sangat semangat," pungkasnya.
Karena hal itulah, Siti mengatakan, pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza juga merupakan keajaiban dari Allah SWT. Sebab segala sesuatunya begitu dimudahkan.
Tempat tersebut kini dijadikan sebagai salah satu tempat pengungsian warga Gaza yang sedang dibombardir zionis Israel.
Rumah Sakit Indonesia jadi Sasaran Rudal
Sebelumnya, kompleks rumah sakit Indonesia di Gaza sempat diserang rudal Israel pada Kamis, (9/11) lalu.
Dalam satu hari, area rumah sakit diserang dengan 11 rudal yang menimbulkan kepanikan bagi pada pasien dan tenaga medis.
Serangan di area sekitar RS Indonesia terekam dalam sebuah video.
Orang-orang di sekitar RS dan mereka yang ada di dalam tenda pun langsung berlarian mencari tempat berlindung.
Tak cuma itu, listrik di RS juga sudah padam karena bahan bakar sudah habis. Sementara pasokan listrik & air ke Gaza diputuskan oleh Israel yang terang-terangan sedang melakukan genosida pada rakyat Gaza.