Menengok Taman Para Dewa, Indahnya Luar Biasa
Di Amerika Serikat, tepatnya di Colorado ada tempat wisata menarik bernama Garden of the Gods. Taman di kawasan pegunungan ini memiliki pesona luar biasa.
Hampir di setiap belahan bumi, selalu ada tempat dengan pemandangan alam menakjubkan. Seperti di Colorado, Amerika Serikat, ada taman indah di kawasan pegunungan yang diberi nama Garden of Gods atau Taman Dewa.
Taman ini sudah cukup terkenal di Amerika dengan pemandangan alamnya yang menawan. Salah satu Youtuber Indonesia, Martin lewat kanal Youtubenya, Martin Arek VLOG membagikan pemandangan indah Taman Dewa ini, pada 3 Desember 2019 lalu.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa saja yang ditemukan di Taman Purbakala Sriwijaya? Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Mengapa Terowongan Bawah Tanah Stasiun Tugu Yogyakarta dibangun? Adanya terowongan tersebut, sangat membantu para pengguna kereta api untuk menuju peron tujuannya tanpa harus menyeberangi rel.
-
Bagaimana desain terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta? Desainnya pun masih amat sederhana, dan belum secantik sekarang. Dulunya, terowongan masih menggunakan tangga manual, sehingga kerap terjadi antrean.
Martin mengendarai mobilnya menuju taman yang dipercayai oleh Suku Indian sebagai tempat tinggal para dewa. Di sepanjang jalan, pemandangan indah terhampar, tanpa ada kemacetan atau keramaian. Suasananya sangat tenang dan asri, walau masih tertutupi salju.
Garden of the Gods
Diceritkan dari deskripsi singkat Martin, Taman Dewa ini terletak di Colorado Springs, Colorado. Taman ini sudah dijadikan sebagai area publik nasional sejak tahun 1971. Sejak saat itu, semakin banyak wisatawan dari berbagai daerah yang datang untuk menikmati keindahan tempat tinggal dewa tersebut.
2020 Merdeka.com/Youtube Martin Arek VLOG
Di taman alami yang sangat luas ini, banyak lanskap menakjubkan yang mungkin hanya bisa dijumpai di Taman Dewa ini. Dari bebatuan uni berwarna merah bata hingga pohon yang menyerupai pohon cemara.
Para pengunjung yang datang ke Taman Dewa ini bisa menghabiskan waktunya dengan berbagai kegiatan, dari bersepeda hingga berjalan kaki. Tak sedikit dari mereka juga mengabadikan momen kebersamaan keluarganya dengan naik ke batu yang sudah disediakan khusus untuk berfoto.
Sejarah Singkat Taman Dewa
Kawasan ini diketahui sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Di tahun 1870, ada jalur kereta terbengkalai di bagian barat Colorado, dan ditemukan oleh William Jackson Palmer ketika mengembangkan jalanan Dencer dan Rio Grande.
2020 Merdeka.com/Youtube Martin Arek VLOG
Tak lama setelah itu, sahabat Palmer, Charles Elliott Perkins membangun rumh di kawasan tersebut. Dan, jadilah Garden of The Gods sebagai milik pribadi keluarga Perkins.
Setelah meninggal di tahun 1907, anak-anak Perkins memberikan aset temuan keluarganya itu ke pemerintah daerah. Martin dalam video menyebut, tidak diketahui pasti apa alasan anak-anak Perkins menyerahkan aset keluarga itu.
Pemandangan Luar Biasa
Begitu diserahkan ke pemerintah daerah setempat, Taman Dewa direnovasi dan dibuka sebagai tempat publik, tahun 1909. Bak surga tersembunyi, Taman Dewa menyuguhkan pemandangan luar biasa.
2020 Merdeka.com/Garden of Gods
Dengan berlatar belakang pengunungan menjulang, bebatuan merah bata berbentuk unik, dan pepohonan hijau, membuat lengkap kondisi ekologis Taman Dewa.
Dalam videonya, Martin mengunjungi Taman Dewa pada musim dingin, di mana salju menutupi sebagian bebatuan dan pepohonan yang ada di sana. Walau tertutup salju, pemandangan indah Taman Dewa tak pudar sama sekali, dan justru semakin indah.
Bentuk Batu yang Unik
Bebatuan yang ada di Taman Dewa, bukan sembarang batu biasa. Menurut cerita, bebatuan ini terbentuk dari pasir-pasir sungai yang mengeras selama ribuan tahun. Dulunya, kawasan Taman Dewa adalah sungai besar yang dipenuhi pasir merah. Begitu surut, pasir-pasir ini mengeras.
2020 Merdeka.com/Youtube Martin Arek VLOG
Fenomena alam inilah yang membuat batu-batu di Taman Dewa terlihat berbeda dan unik. Ada batu yang bentuknya pipih, dan ada yang berbentuk seperti jari jemari.
Ada satu lagi batu yang disebut, Balanced Rock atau batu seimbang yang terletak di pinggir jalan. Seperti namanya, batu itu berdiri seimbang di tepi tebing rendah. Anehnya, batu itu tidak jatuh atau goyang.
"Ini seperti ada lemnya atau mungkin semennya, gak jatuh gitu. Bisa ya, awesome," ujar Martin dalam videonya sambil menunjukkan pangkal batu yang tertempel pada tebing.
Punya Banyak Fasilitas Wisata
Dilansir dari laman resmi Garden of Gods, selain menikmati pemandangan alam, di Taman Dewa juga sudah disediakan banyak fasilitas wisata. Di antaranya ada mendaki menyusuri perbukitan, bersepeda santai bersama, dan ada juga fasilitas mendaki untuk anak-anak.
2020 Merdeka.com/Garden of Gods
Tak hanya kegiatan yang berkaitan dengan alam, Taman Dewa juga menyediakan fasilitas merajut dan menggambar. Fasilitas edukasi ini bisa dinikmati semua pengunjung yang sudah mendaftar.
Sayangnya di kunjungannya kali ini, Martin hanya melakukan tur jalan kaki menyusuri Taman Dewa.
Berikut videonya: