Mengapa Masjid Hampir Selalu Memiliki Kubah? Ketahui Sejarahnya
Tentang kubah masjid dan fungsinya yang perlu diketahui.
Kubah menjadi salah satu ciri khas pada setiap bangunan masjid hampir di seluruh dunia. Meski memiliki arsitektur berbeda-beda di tiap daerah, namun hampir semua masjid pasti memiliki minimal satu kubah di atapnya.
Kubah, atau qubba dalam bahasa Arab sebenarnya tidak memiliki fungsi dalam kaitannya masjid sebagai tempat ibadah.
-
Mengapa masjid ini viral di media sosial? Masjid Pemuda Indonesia di Surabaya, Jawa Timur mendadak viral dan jadi perbincangan di media sosial. Hal ini dikarenakan masjid tersebut menawarkan berbagai fasilitas cuma-cuma untuk para jamaah setiap harinya. Mulai dari tempat ibadah, tempat istirahat, toilet dan kamar mandi umum, hingga makanan dan minuman gratis.
-
Di mana lokasi masjid yang viral di Surabaya? Masjid tersebut berlokasi di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
-
Apa yang membuat Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi menjadi viral? Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi viral lantaran ramah kucing dan memberikan servis bak hotel dan kafe kepada jemaah.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
-
Apa keistimewaan Beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
Jadi, sebenarnya kubah tidak wajib ada. Namun, kubah memiliki arti penting bagi masjid. Sejarah keberadaan kubah pada bangunan masjid juga sudah ada sejak lama. Simak ulasannya:
Sejarah Kubah Masjid
Melansir dari laman kubahmadina, disebutkan jika sejarah kubah masjid pertama kali dibangun oleh bangsa romawi sekitar tahun 100 masehi.
Mereka menemukan konsep dan ide dalam proses pembangunan kuil untuk membuat kubah agar tidak memerlukan tiang penyangga bangunan.
Dari konstruksi kubah tersebut kemudian di bawa oleh bangsa Romawi yang kemudian dikebangkan secara langsung oleh para arsitek di zaman Byzantium.
Mulai Masuk ke Arab
©2019 Merdeka.com/Free Images
Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya kubah sampai di negara Arab. Pada tahun 1453, konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Islam Ottoman.
Sehingga pada zaman ini banya mayoritas gedung yang di bangun dengan menerapkan sistem atau mengadopsi dengan teknik pendentive.
Ini adalah salah satu teknik yang berhasil di buat dengan cara menggabungkan beberapa kubah sehingga mendapatkan hasil ruangan yang luas.
Konsep bangunan tersebut bukan hanya berkembang pada daerah atau negara Arab saja, melainkan sudah menyebar sampai ke negara di Eropa.
Kelebihan Atab Kubah
Kata kubah itu sendiri berasal dari bahasa latin, domus yang berarti rumah. Sedangkan nama kubah yang di gunakan di negara Indonesia merujuk pada bangunan setengah lingkaran yang berasal dari Bahasa Suriah, yaitu qubba yang dulunya di populerkan di negara Arab.
Meski dulunya kubah merupakan bagian dari bangunan yang identik dengan kuil dan gereja, namun Islam mengadopsi gaya arsitektur tersebut. Bukan tanpa alasan, tentu ada beberapa kelebihan dibalik penggunaan kubah pada atap.
Salah satu kelebihan atap berbentuk kubah adalah tidak dibutuhkannya tiang penyangga. Bentuk kubah yang menyerupai setengah bola memungkinkan bagian-bagiannya menopang satu dengan yang lain, sehingga tidak membutuhkan tiang penyangga.
Sehingga, ruang yang dihasilkan akan lebih luas. Utuk keperluan sholat bagi jamaah tentu juga menjadi lebih leluasa karena tidak ada tiang yang menjadi pembatas.