Mengurai Tabir Misteri Kematian Anak Pamen TNI AU Tewas Terbakar di Halim
Penemuan mayat seorang pemuda terbakar di kawasan Lanud Halim membuat gempar. Konon identitas pemuda tersebut merupakan anak seorang Pamen TNI AU .
Penemuan mayat seorang pemuda terbakar di kawasan Lanud Halim membuat gempar. Belakangan diketahui pemuda tersebut merupakan anak seorang Pamen TNI AU..
Mengurai Tabir Misteri Kematian Anak Pamen TNI AU Tewas Terbakar di Halim
Mayat korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada Minggu (24/9) malam di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Diketahui identitas jasad tersebut merupakan CHR (16), seorang anak dari salah satu perwira menengah (pamen) TNI AU.
- Ini Pemicu Ayah dari 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Lakukan KDRT
- Terkuak, Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim Ternyata Tusuk dan Bakar Diri Sendiri
- Sadis! Bermula dari Ketukan Pintu Misterius, Tamu Tak Diundang Tembak Warga Papua di Rumahnya
- Hasil Outopsi: Penyebab Kematian Anak Pamen TNI AU karena Luka Tusuk, Ada Enam di Dada
Polres Metro Jakarta Timur bersama TNI AU masih terus menyelidiki peristiwa ini. Penyelidikan dilakukan berdasarkan LP/A31/VIIII/2023/SPKT/Polsek Makasar/ Polres Metro Jakarta Timur, 24 November 2023.
Lokasi tempat kejadian di Pos Spion Ujung Landasan 24, RT 006/RW 12, Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata dalam jumpa pers membenarkan peristiwa tersebut.
"Korban berinisial CHR. Kronologi, pada Minggu sekira pukul 19.40 WIB, telah ditemukan seseorang meninggal dunia dengan identitas CHR laki-laki 16 tahun dalam kondisi terbakar," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata.
"Upaya yang telah dilakukan, pertama adalah menerima laporan. Kedua, mendatangi TKP dan telah dilaksanakan olah TKP. Ketiga, membawa korban ke RS Polri untuk dilakukan visum dan otopsi," tambahnya.
Tindak Lanjut Satpom Lanud Halim Perdana Kusuma
Pihak kepolisian bekerja sama dengan Satpom Lanud Halim guna menyelidiki peristiwa mengenaskan tersebut.
Dansatpom Lanud Halim Perdana Kusuma Letkol Pom Made Oka Darmayasa pun membenarkan kalau CHR merupakan anak perwira menengah (pamen) TNI AU.
"Setelah dilaksanakan olah TKP, kami mengetahui bahwa korban merupakan anak dari anggota TNI AU, perwira menengah, keluarga besar TNI AU, yang tinggal di lingkungan Halim," kata Letkol Made Oka.
"Seperti yang sudah disampaikan, CHR ini masih berusia 16 tahun, bersekolah di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma," lanjutnya.
Hasil Autopsi, Luka Bakar Capai 91%
Belakangan muncul fakta baru dari hasil penyelidikan kematian anak perwira menengah (pamen) TNI AU, CHR (16) yang tewas terbakar di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91% atau masuk kategori luka bakar parah.
"91 persen (alami luka bakar). Iya hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen, jadi semuanya kebakar tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto dikutip dari Liputan6.com, Rabu (27/9).
Hasil autopsi menyebutkan luka bakar yang dialami CHR mencapai grade dua sampai tiga yang artinya telah masuk ke dalam luka bakar parah. Karena dapat merusak jaringan secara lebih dalam dengan ciri-ciri tubuh berwarna hitam pekat."Kemudian kebakaran nya grade 2-3 artinya sudah kebakaran lanjut juga," lanjutnya.
Brigjen Pol Hariyanto juga mengungkap temuan jelaga atau arang hasil bakaran suatu benda yang terhirup dan masuk ke rongga pernapasan CHR.
"Tapi saat kita lihat cela nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernapasannya," tambahnya.
Meski ditemukan banyak fakta dari proses autopsi, pihaknya belum bisa mengurai lebih lanjut terkait sumber api yang membakar CHR.
Proses autopsi hanya meneliti kondisi jasad tubuh korban.
"Cepat sekali, karena kita enggak tahu kebakarannya. Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian," ujar Jenderal Bintang Satu itu.