Miliki Suami TNI, Curhatan Para Persit 'Anak Bisa Dititipkan, Kalau Suami Tidak'
Curhatan istri-istri prajurit tentara
Curhatan para istri prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibagikan melalui video di kanal Youtube TNI AD.
Dalam unggahan, istri-istri prajurit yang tergabung dalam organisasi Persit Kartika Chandra itu saling berbincang mengenai kehidupan mereka sebagai istri tentara.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
Ada salah satu pernyataan dari Wakil Ketua Umum Persit yang sukses menarik perhatian, yakni soal suami yang menurutnya harus terus didampingi dan tidak boleh dititipkan. Simak ulasan selengkapnya:
Perbincangan Istri Tentara
Melansir dari unggahan di kanal Youtube TNI AD, membagikan video podcast di acara Kartika Podcast. Dalam perbincangan itu hadir Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny Rahma Dudung Abdurachman.
Ia juga tampak didampingi oleh Wakil Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny Evi Agus Subiyanto. Dalam kesempatan tersebut, keduanya saling berbincang seputar kehidupan mereka sebagai istri prajurit.
Youtube/TNI AD ©2023 Merdeka.com
Pembahasan Lucu
Ada pernyataan menarik dari Waketum Persit Kartika Chandra Kirana yang sukses jadi perhatian. Dia mengatakan jika sebagai istri tentara harus ikut kemanapun suami ditugaskan.
DIa kemudian mengutarakan pepatah yang menyebut jika anak bisa dititipkan tetapi suami tidak bisa dititipkan. Hal itupun sontak langsung membuat tertawa orang-orang yang ada di studio.
"Kita sebagai istri prajurit istri tentara wajib mengikuti suami di mana ditugaskan. Harus mendampingi kalau menurut saya seperti. Karena ada istilah kalau anak bisa dititipkan kalau suami enggak bisa dititipkan," kata Evi Agus Subiyanto.
Youtube/TNI AD ©2023 Merdeka.com
Tentang Organisasi Persit Chandra Kirana
Sebagai informasi, organisasi istri prajurit TNI AD yang bernama Persit Kartika Chandra ini berdiri pada tanggal 3 April 1946. Ini bermula saat Ny Ratu Aminah Hidayat membentuk organisasi istri tentara di Purwakarta Jawa Barat dengan nama Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT).
Kemudian, mulai diikuti oleh perkumpulan istri-istri tentara di beberapa daerah. Para istri tentara saling membuat organisasi lokal dengan nama berbeda-beda. Kemudian, pada 15 Agustus 1946 Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT) menyelenggarakan konferensi di Garut guna mempersatukan organisasi-organisasi istri tentara yang berada di daerah.
Kemudian, pada pertemuan itu lahirlah organisasi istri tentara dengan nama Persit. Dalam perkembangannya organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan TNI AD.
Visi Misi Organisasi
Persit Kartika Chandra sendiri merupakan organisasi non-profit. Organisasi ini memiliki beberapa visi misi seperti tertulis dalam laman kowani.or.id. Berikut visi misinya:
1. Visi
Ikut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur material maupun
spiritual berasaskan Pancasila.
2. Misi
a. Membantu Kepala Staf TNI-AD dalam pembinaan isteri prajurit dan keluarganya
khususnya di bidang mental, fisik, kesejahteraan dan moril, sehingga dapat menunjang
keberhasilan tugas prajurit TNI-AD.
b. Mendukung kebijaksanaan pimpinan TNI dengan membina dan mengarahkan perjuangan
istri anggota TNI AD, menciptakan rasa persaudaran dan kekeluargaan, rasa persatuan,
dan kesatuan serta senasib sepenanggungan sebagai istri prajurit.