Molek, Transportasi Legendaris yang Dibangun Belanda Ratusan Tahun Lalu, Dulunya Dipakai Angkut Emas
Molek adalah transportasi legendaris asal Bengkulu yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan logistik antar desa.
Molek adalah transportasi legendaris asal Bengkulu yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan logistik antar desa.
Molek, Transportasi Legendaris yang Dibangun Belanda Ratusan Tahun Lalu, Dulunya Dipakai Angkut Emas
Indonesia kaya akan transportasi tradisional.
Salah satunya adalah molek yaitu motor lori ekspress. Transportasi ini menggunakan rel sebagai landasan jalan bagi molek untuk bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Molek saat ini hanya ada di Bengkulu. Kendaraan tersebut hanya terbuat dari kayu dan seng yang sudah tua dan rawan rusak.
- Berusia 3 Tahun, BGR Logistik Berambisi Wujudkan Kedaulatan Pangan di Indonesia
- Lahan Seluas 25.000 Hektare di IKN Disewa 50 Tahun untuk Bangun Pelabuhan Utama, Nilainya Fantastis
- Sepekan Masa Tanggap Darurat Bencana, 12 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Belum Ditemukan
- Mobil Logistik Pemilu Terjebak di Jalan Rusak Parah, Kapolres Inhu Turunkan Komunitas Off Road Evakuasi
Memiliki satu semacam lokomotif penggerak yang menarik satu atau dua kereta kayu di belakangnya.
Molek memiliki sejarah panjang karena relnya dibangun pada masa Belanda.
Saat ini fungsi kendaraan itu digunakan untuk mengirimkan logistik dari satu desa ke desa lain.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Transportasi Legendaris Masyarakat Bengkulu
Motor lori ekspress atau molek adalah transportasi legendaris yang sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat pedesaan Sumatera untuk mengirim logistik dari satu desa ke desa yang lain.
Molek memiliki bentuk yang unik. Panjangnya sekitar 3 meter sementara lebarnya hanya 1,5 meter. Selain untuk mengirim logistik, molek juga dipakai untuk mengangkut penumpang.
Molek sangat berguna karena ia berjalan di atas rel. Sementara itu, jalanan di daerah tersebut masih sangat kurang memadai, sehingga pengiriman logistik dan transportasi penumpang tidak bisa menggunakan kendaraan seperti mobil dan motor.
Molek menggunakan rel besi sebagai landasan berjalan, sehingga kondisinya sangat awet dan tidak termakan usia. Molek berjalan melewati hutan yang lebat hingga jembatan yang sudah rawan untuk rapuh.
“Molek ini merupakan transportasi andalan buat warga Air Tenang untuk menuju ke Desa Lebong Tandai di daerah Bengkulu Utara, Sumatera,” ucap pria yang mengunggah video molek di akun @ahmad_wildani13.
Jarak yang ditempuh molek pun cukup jauh yaitu sekitar 35 km. Waktu tempuh selama sekali jalan juga tidak sebentar. Menghabiskan waktu sekitar 3 sampai 5 jam perjalanan tergantung kondisi jalanan.
Relnya Dibangun Zaman Belanda
Molek adalah transportasi legendaris warisan Belanda. Rel yang dipakai oleh masyarakat untuk mengangkut penumpang dan logistik dari Desa Air Tenang ke Lebong Tandai sudah dibangun sejak tahun 1904.
Dahulu, Belanda menggunakan rel tersebut untuk mengangkut emas dari daerah Lebong Tandai. Dikatakan bahwa dahulu Lebong Tandai adalah daerah penghasil emas dengan banyak tambang-tambang emas di sana.
“Jadi rel ini digunakan untuk lori mengangkut emas dari Lebong Tandai menuju ke Desa Air Tenang pada masa penjajahan kala itu,” jelas pria dalam video.
Setelah Indonesia merdeka, rel itu sempat tidak berfungsi sementara. Namun, jalur tersebut dibuka kembali oleh warga pada tahun 1948 sampai sekarang.