Momen-Momen Keakraban Pejuang Hamas dan para Sandera, Sampai Bikin Israel Murka
Momen hangat interaksi para pejuang Hamas dengan para sandera.
Momen hangat interaksi para pejuang Hamas dengan para sandera.
Momen-Momen Keakraban Pejuang Hamas dan para Sandera, Sampai Bikin Israel Murka
Momen keakraban pejuang Hamas dengan para sandera, ramai jadi perbincangan.
Video dan foto-foto mengabadikan interaksi hangat pasukan Hamas saat membebaskan para sandera mereka, beredar luas di media sosial.
Namun, momen keakraban pejuang Hamas dengan para sandera justru membuat Israel murka dan mengaku dirugikan. Simak ulasan selengkapnya:
- Jika Hamas Perlakukan Tawanan dengan Baik, Tentara Israel Tangkapi Warga Sipil di Gaza lalu Lucuti Pakaiannya
- Bak Berpisah dengan Sahabat, Momen para Sandera Israel saat Dibebaskan Memeluk hingga Beri Hormat ke Pejuang Hamas
- Usai Dilepas Jadi Sandera, Wanita Tua Israel Blak-blakan Ungkap Pejuang Palestina Begitu Baik & Berhati Mulia
- Kesaksian Wanita Israel Rumahnya Dimasuki Pejuang Palestina: Jangan Khawatir Aku Muslim, Kami Takkan Menyakitimu!
Momen Kekaraban Hamas dan Para Sandera
Israel sebelumnya sepakat melakukan gencatan senjata sementara dan berjanji tidak akan melakukan serangan apapun ke wilayah Gaza, Palestina.
Salah satu kesepakatan dalam perjanjian gencatan senjata ialah dilakukannya pertukaran tawanan.
Israel berjanji akan melepaskan 150 tahanan asal Palestina. Sementara Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel di Gaza.
Foto dan video merekam momen saat pejuang Hamas mengantar dan berpisah dengan para sandera pun sukses jadi sorotan.
Dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam, yakni sayap militer Hamas, membagikan sejumlah momen hangat interaksi mereka dengan para sandera.
Dalam foto yang beredar, memperlihatkan bagaimana warga Israel yang dibebaskan tampak tersenyum dan melambaikan tangan perpisahan kepada pasukan Hamas.
Saat dibebaskan, para tawanan Hamas dalam kondisi sehat.
Beberapa dari mereka bahkan terekam sempat mengacungkan jempol sambil membawa botol air dan camilan pemberian Hamas.
Melansir dari cuitan di akun X @avolanza, membagikan video merekam kesaksian seorang sandera.
Para sandera bahkan mengaku diperlakukan dengan sangat baik selama ditahan.
"Ada orang di sana yang menjaga dan mengurus kebutuhan kami. Memastikan kita tetap bersih dan makan," kata tahanan Hamas bernama Lifshitz.
Surat Cinta untuk Hamas
Beberapa waktu lalu, sebuah surat yang diklaim ditulis oleh seorang wanita Israel juga sempat viral di media sosial.
Surat tersebut berisi ucapan terima kasih dari seorang wanita Yahudi bernama Daniel Alunni untuk kelompok militan Palestina, Hamas.
"Kepada para jenderal (Hamas) yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok.
Namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia,"
tulis Daniel seperti dikutip dari akun X @ShaykhSulaiman.
Israel Murka
Momen keakraban pejuang Hamas dengan para sandera ternyata justru membuat Israel murka.
Beberapa petinggi di Israel menyebut jika Hamas sengaja menyebarkan momen keakraban mereka dengan para sandera.
"Banyak influencer dan pengguna media sosial pro-Palestina, kebanyakan di luar Israel dan Palestina. Melihat penyerahan sandera itu sebagai pertunjukan publik yang mengharukan mengenai kemanusiaan dan moralitas yang dilakukan militan Hamas," kata seorang analis politik bernama Maya Lecker dikutip dari Haaretz (1/12).
Tawanan Israel Beri Kesaksian
Sementara itu, kesaksian beberapa tawanan Israel setelah dibebaskan juga sempat jadi sorotan.
Mengutip dari akun @ShaykhSulaiman, seorang anak laki-laki mengungkapkan bagaimana para tentara Israel memperlakukan tahananan mereka.
Dalam video, anak bernama Mohaammed Nazzal itu menyebut jika dia diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi selama ditahan.
Bahkan, saat di penjara, para sipir memukul Nazzal sampai mematahkan lengannya.
Israel juga disebut tak memberikan penanganan medis bagi para tahanan yang terluka.
Seorang perempuan Palestina juga mengungkapkan kekejaman sipir penjara Israel selama ia ditahan.
Perempuan itu bernama Maysoon Musa Al-Jabali. Dia mengaku selalu mendapatkan makanan dalam jumlah yang jauh dari kata cukup.
Para tahanan di sel disebut selalu merasa kelaparan. Maysoon juga mengaku jika dia pernah dipukul dan disemprot menggunakan gas beracun.