Usai Dilepas Jadi Sandera, Wanita Tua Israel Blak-blakan Ungkap Pejuang Palestina Begitu Baik & Berhati Mulia
Kesaksian sandera Israel yang dibawa oleh kelompok militan Islam Hamas Palestina.
Kesaksian sandera Israel yang dibawa oleh kelompok militan Islam Hamas Palestina.
Usai Dilepas Jadi Sandera, Wanita Tua Israel Blak-blakan Ungkap Pejuang Palestina Begitu Baik & Berhati Mulia
Kelompok militan Islam Hamas baru saja membebaskan beberapa sandera Israel.
Yocheved Lifshitz (85) secara blak-blakan memberikan kesaksiannya selama dia disandera oleh kelompok militan Islam Palestina itu.
Di salah satu wawancaranya, wanita lanjut usia tersebut mengaku jika ia diperlakukan dengan baik selama menjadi sandera hingga akhirnya dibebaskan. Simak ulasannya:
Kesaksian Wanita Tua Israel yang Disandera Hamas
Melansir dari cuitan di akun Twitter @SkyNews, membagikan video merekam momen wawancara Yocheved Lifshitz.
Ditemani anak perempuannya yang bernama Sharone Lifshitz, wanita berusia 85 tahun itu membeberkan bagaimana ia diberlakukan selama menjadi sandera.
Kepada awak media, Sharone mengatakan jika ibunya mengaku dibawa ke dalam terowongan sesampainya di Gaza oleh para pejuang Palestina.
Meski diculik, dia mengatakan sang ibu diperlakukan dengan sangat baik oleh para pejuang Palestina.
"Ibuku bilang kalau mereka (para pejuang Palestina) sangat ramah dan menjaga mereka (sandera) dengan baik. Mereka bahkan memberikan obat-obatan,"
kata Sharone dikutip dari Twitter @SkyNews (25/10).
"Orang-orang sangat ramah dan tempat (sandera) juga sangat bersih dan sangat memperhatikan para sandera," tambahnya.
Lifshitz mengatakan, ada dokter yang bertugas memastikan dia dan sandera lainnya menerima obat-obatan yang sama dengan yang mereka konsumsi di Israel."Ada orang di sana yang menjaga dan mengurus kebutuhan kami. Memastikan kita tetap bersih dan makan," kata Lifshitz.
Para sandera juga disebut diberi makan-makanan yang sama dengan para pejuang Palestina.
"Mereka memberi kami roti pitta, keju keras, keju krim rendah lemak, dan mentimun dan itu adalah makanan kami sepanjang hari," tambahnya.
Lebih lanjut, Lifshitz mengaku anggota Hamas atau pejuang Palestina yang mengatakan padanya tidak akan menyakiti dirinya dan sandera lain.
"Mereka (pejuang Palestina/Hamas) memberi tahu jika mereka muslim sehingga mereka tidak akan menyakiti para sandera," ungkapnya.
Melansir dari laman Guardian, menyebut jika Hamas tampaknya tidak menerima apapun sebagai imbalan atas pembebasan beberapa sandera.
Hamas dilaporkan masih menahan sekitar 220 sandera lagi, termasuk suami dari Lifshitz dan satu lansia lainnya yang juga dibebaskan.