Musim Hujan Tiba, ini Daftar Penyakit Menular yang Muncul & Cara Menjaga Kekebalan Tubuh
Dengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia akan mengalami puncak musim hujan lebih awal tahun ini. BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
Dengan datangnya musim hujan, terdapat peningkatan signifikan dalam risiko penyebaran penyakit menular. Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Mengapa pantun hujan lucu penting? Pantun hujan lucu memiliki kepentingan dalam memberikan hiburan dan keceriaan di tengah-tengah cuaca yang sering kali membuat suasana menjadi teduh.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
-
Apa masalah yang dialami petani saat musim hujan? "Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan."
-
Bagaimana hujan panas terjadi? Konon hujan panas terjadi saat air hujan menyentuh tanah atau benda-benda panas di permukaan bumi, sehingga menyebabkan air tersebut menguap sebelum mencapai tanah, dan akhirnya terasa sebagai hujan yang hangat atau bahkan panas.
Selain itu, leptospirosis juga menjadi perhatian, terutama di wilayah yang sering dilanda banjir. Penyakit pernapasan, seperti flu dan pneumonia, juga cenderung meningkat selama musim hujan.
Perubahan suhu yang ekstrem dan tingkat kelembapan yang tinggi menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit-penyakit ini.
Berikut ini adalah ulasan dari Liputan6.com mengenai penyakit menular yang sering terjadi selama musim hujan, yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (26/9/2024).
1. Pilek dan FLu
Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu. Infeksi yang sering terjadi di periode ini adalah selesma dan influenza.
Kedua penyakit ini mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk area hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penting untuk tidak mengabaikan pilek dan flu, karena meskipun gejalanya biasanya ringan, mereka dapat berkembang menjadi lebih serius. Gejala yang sangat mengganggu dari pilek dan flu meliputi:
- Hidung tersumbat.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Menggigil.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Kehilangan nafsu makan.
Virus penyebab pilek dan flu biasanya menyebar melalui udara, terutama saat seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, yang mengakibatkan droplet (percikan saliva) menyebar. Selain itu, virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, atau mata ketika seseorang menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh individu yang terinfeksi, seperti pegangan di transportasi umum atau tempat umum lainnya.
2. Demam Akibat Infeksi Virus
Demam adalah masalah kesehatan yang dapat muncul kapan saja sepanjang tahun. Namun, demam yang disebabkan oleh infeksi virus cenderung lebih mudah menular saat musim hujan, terutama jika ada banyak orang di sekitarmu yang terinfeksi. Gejala demam virus dapat meliputi:
- Demam dengan suhu tubuh yang tinggi.
- Kelelahan.
- Pusing.
- Tubuh terasa lemah.
- Tubuh menggigil.
- Nyeri otot, tubuh, dan persendian.
- Peradangan pada tenggorokan.
3. Diare
Penyakit yang sering menular dan dikeluhkan selama musim hujan berikutnya adalah diare. Meskipun umumnya bersifat sementara, diare dapat menjadi ancaman serius, terutama jika penderita mengalami dehidrasi yang parah. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan dan air yang tidak bersih. Akibatnya, sistem pencernaan terganggu, dan penderitanya mengalami buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja yang berair. Beberapa gejala yang umumnya menyertai diare meliputi:
- Tinja yang encer.
- Kram perut.
- Demam.
- Kembung.
- Mual.
- Tinja berdarah.
4. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan merupakan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal di area tenggorokan. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebar melalui udara, terutama saat musim hujan.
Rasa sakit di tenggorokan biasanya dapat memburuk jika terpapar asap rokok, karena zat-zat dalam asap tersebut dapat mengiritasi tenggorokan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
5. Demam Tifoid
Penyakit menular lainnya adalah demam tifoid. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta feses dari individu yang terinfeksi. Penularan demam tifoid kepada orang lain dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik setelah buang air besar. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah pencegahan terhadap penyakit ini selama musim hujan.
Tips Melindungi Diri dari Penularan Penyakit di Musim Hujan
1. Menjaga Kebersihan Pribadi
Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar ruangan. Jika tidak ada akses ke air dan sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
2. Meningkatkan Sistem Imun
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan pentingnya memperkuat sistem imun untuk mencegah penyakit yang muncul di musim hujan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari, serta memastikan cukup tidur. Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C juga dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh.
3. Melaksanakan 3M Plus
Untuk mencegah penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti demam berdarah, Kemenkes RI merekomendasikan penerapan 3M Plus:
Menguras bak mandi, Menutup wadah penampungan air, dan Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air. "Plus" merujuk pada tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu saat tidur dan memakai obat pengusir nyamuk.
4. Memperhatikan Kebersihan Makanan dan Minuman
Pastikan makanan dimasak hingga matang dan air minum direbus hingga mendidih. Hindari mengonsumsi makanan mentah yang dicuci dengan air yang mungkin terkontaminasi.
5. Menggunakan Perlengkapan untuk Musim Hujan
Selalu bawa payung atau jas hujan saat bepergian. Jika pakaian basah, segera ganti untuk mencegah hipotermia dan penurunan daya tahan tubuh.
6. Menghindari Kontak dengan Air yang Tergenang
Menurut informasi dari situs resmi Puskesmas Bogor Timur, penting untuk menghindari kontak langsung dengan air yang tergenang atau genangan yang terbentuk akibat hujan untuk mencegah penyakit musim hujan seperti leptospirosis dan infeksi kulit.
Jika harus bersentuhan dengan air tergenang, gunakan sepatu bot dan segera bersihkan area tubuh yang terkena air dengan sabun dan air bersih.