Nenek Moyang Penduduk Madagaskar Ternyata Orang Indonesia, Ini Sejarahnya
Nenek moyang penduduk Madagaskar disebut dari Indonesia
Madagaskar merupakan negara yang berada di pesisir timur Afrika. Pulau Madagaskar adalah pulau terbesar keempat di dunia. Siapa sangka jika nenek moyang dari penduduk di sana disebut merupakan orang Indonesia.
Bahkan, bahasa Nasional Madagaskar yakni Malagasi sangat mirip dengan bahasa Dayak Manyaan dari Kalimantan.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
Melansir dari laman historia, disebutkan jika hasil riset pernah membuktikan sekitar 30 perempuan Indonesia menjadi pendiri dari koloni Madagaskar sekitar 1.200 tahun silam. Simak ulasan selengkapnya:
Pulau Madagaskar Ditemukan Marco Polo
Menurut cerita sejarah, pulau Madagaskar ini ditemukan oleh Marco Polo. Madagaskar juga disebutkan dalam tulisan-tulisan Marco Polo.
Namun orang Eropa pertama yang diketahui mengunjungi pulau itu adalah Diogo Dias, seorang navigator Portugis, pada tahun 1500.
Akan tetapi, ratusan tahun kemudian pada akhir abad ke-19, Prancis menjajah pulau itu dan menjadikan bahasa Prancis sebagai bahasa resminya. Sampai akhirnya pada 1960 Madagaskar memperoleh kemerdekaan.
Etnis
Lebih dari sembilan per sepuluh penduduknya adalah Malagasi, yang terbagi menjadi sekitar 20 kelompok etnis. Kelompok terbesar dan paling dominan adalah orang Merina yang tersebar di seluruh pulau.
Nama Merina (Imerina) konon berarti orang yang ditinggikan, berasal dari fakta bahwa mereka tinggal di dataran tinggi.
Youtube/Doczon ©2023 Merdeka.com
Kelompok terbesar kedua yaitu Betsimisaraka (The Inseparable Multitude), yang umumnya hidup di timur.
Sementara kelompok paling banyak ketiga adalah Betsileo (The Invincible Multitude), yang menghuni dataran tinggi di sekitar Fianarantsoa.
Benarkah Nenek Moyang Madagaskar Orang Indonesia?
Youtube/Doczon ©2023 Merdeka.com
Melansir dari laman historia, ahli biologi molekuler Universitas Massey Selandia Baru, Murray Cox mengatakan, jika sekitar 30 perempuan Indonesia menjadi pendiri dari koloni Madagaskar sekitar 1.200 tahun lalu.
Hasil itu didapat dari analisis DNA mitokondria. Penelitian DNA inipun memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya. Selain itu, kemiripan bahasa Malgache (Malagasi) yang digunakan oleh masyarakat Madagaskar juga menjadi salah satu tanda lainnya.
Terdapat beberapa unsur dalam Malgache yang mengarah ke Celebes (Sulawesi), terutama suku Bajo dan Bugis yang dikenal sebagai pelaut handal dari Indonesia.
Tak heran banyak yang kemudian mengaitkan keberadaan nenek moyang dari Madgaskar dengan Indonesia.