Orangtua Wajib Tahu, ini Ciri Batuk Berbahaya Bagi Bayi
Perhatikan tanda-tanda batuk yang berbahaya pada bayi agar Anda dapat melindungi si kecil dengan lebih baik.
Batuk merupakan kondisi yang umum dialami oleh orang dari berbagai usia. Mekanisme utama batuk berfungsi sebagai perlindungan bagi tubuh.
Menurut Howard Balbi, MD, direktur penyakit menular anak di Nassau County Medical Center, East Meadow, New York, batuk berperan dalam menjaga kebersihan saluran pernapasan dengan mengeluarkan dahak, lendir dari hidung yang mengalir ke tenggorokan (postnasal drip), atau partikel makanan yang mungkin terjebak. Namun, batuk juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa itu Heatwave? Gelombang panas atau heatwave di Asia Tenggara dan Asia Selatan menjadi sorotan karena suhu yang mencapai tingkat ekstrem. Beberapa negara mengalami suhu di atas 40 derajat Celsius, bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
-
Kenapa matahari semakin panas? Kenapa matahari makin panas?Jawaban: Karena matahari buka cabang di mana-mana.
-
Bagaimana Heatwave bisa terjadi? Gerakan semu Matahari pada akhir April dan awal Mei berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. Hal ini menyebabkan penyinaran Matahari sangat terik dan memberikan latar belakang kondisi yang panas.
-
Kapan dendeng batokok dimasak sampai empuk? Masukkan daging, air kelapa, garam, penyedap, dan merica. Masak selama satu jam hingga daging empuk.
-
Di mana Suku Batak berada? Suku Batak berada di Pulau Sumatra Utara.
-
Kenapa matahari menjadi semakin panas? Kenapa matahari semakin panas? Jawaban: Karena matahari buka cabang dimana-mana.
Beberapa penyakit dapat diidentifikasi melalui karakteristik batuk yang dialami seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala lain yang menyertai batuk saat kondisi ini terjadi.
Hal ini sangat penting untuk diperhatikan pada bayi, mengingat sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika bayi mengalami batuk, seperti yang dilaporkan oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (24/10/2024) berikut ini:
1. Batuk Disertai Suara Seperti Menggongong
Perhatikan jika bayi Anda mengalami batuk dengan suara menggonggong. Ini bisa menjadi tanda adanya penyakit croup, yang biasanya menyerang anak-anak di bawah lima tahun.
Suara menggonggong yang terdengar seperti anjing laut muncul saat bayi menarik napas, bukan saat mengeluarkannya. Gejala croup biasanya dimulai dengan tanda-tanda seperti pilek atau hidung tersumbat di pagi hari.
Apabila Anda mendengar bayi batuk dengan suara menggonggong saat tidur, terutama jika disertai dengan kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
Umumnya, croup akan membaik dalam waktu tiga hingga empat hari, namun jika gejalanya tidak kunjung mereda atau malah semakin parah, segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis.
2. Batuk Kering yang Berkepanjangan
Jika bayi Anda mengalami batuk yang berlangsung lama, sebaiknya segera bawa ke dokter. Hal ini bisa jadi indikasi adanya COVID-19.
Meskipun bayi biasanya mengalami gejala COVID-19 yang ringan atau bahkan tanpa gejala, mereka tetap berisiko mengalami efek samping, termasuk batuk kering atau basah. Gejala COVID-19 umumnya muncul dalam rentang waktu 2-14 hari setelah terpapar virus dan sering kali mirip dengan gejala pilek atau flu.
Apabila bayi mengalami batuk kering yang terus menerus, terutama jika disertai gejala lain seperti demam, kesulitan bernapas, atau kelelahan yang tidak biasa, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.
3. Batuk Disertai Suara Mengi
Mengi adalah suara napas yang mirip siulan. Keadaan ini menunjukkan adanya penyumbatan atau obstruksi pada saluran pernapasan. Orangtua perlu waspada, karena ini bisa menjadi tanda adanya masalah seperti bronkitis atau gejala asma.
Bronkitis ditandai dengan peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru, yang sering disebabkan oleh virus pernapasan syncytial (RSV), terutama pada bayi di bawah usia satu tahun. Sedangkan pada kasus asma yang parah, gejalanya bisa meliputi retraksi dada dan diafragma, pernapasan cepat, terengah-engah, kesulitan makan atau menghisap, serta kelelahan.
4. Batuk dengan Suara Keras dan Cepat
Batuk yang harus diwaspadai pada bayi adalah batuk yang terdengar keras dan cepat, karena ini bisa menjadi tanda adanya batuk rejan. Penyakit ini merupakan kondisi serius yang dapat mengancam jiwa dan merupakan salah satu penyebab utama penyakit serta kematian pada bayi sebelum diperkenalkannya vaksin DTaP pada tahun 1960-an, yang berhasil mengendalikan penyebaran penyakit ini di Amerika Serikat.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, batuk rejan kembali muncul dan telah menyebabkan wabah di berbagai negara bagian di Amerika. Pada umumnya, bayi yang terinfeksi batuk rejan (pertusis) tidak menunjukkan gejala seperti pilek atau demam.
Gejala yang muncul dapat berupa serangan batuk yang sering dan mengkhawatirkan, lidah menjulur, mata melotot, serta perubahan warna pada wajah.
5. Batuk Berdahak dan Basah
Bayi yang menderita pneumonia biasanya terlihat sangat lelah, dan batuk mereka sering kali bersifat "produktif", yang berarti menghasilkan dahak dengan warna yang bervariasi, seperti hijau dan kuning. Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, dan dapat berawal dari berbagai kondisi, termasuk flu biasa.
Batuk yang menunjukkan adanya pneumonia umumnya terdengar basah dan disertai lendir. Oleh karena itu, penting untuk mengamati kondisi batuk pada bayi dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan.
6. Batuk Ringan yang Berulang atau Terengah-engah Tanpa Disertai Pilek
Perlu diwaspadai ketika bayi mengalami batuk, karena hal ini bisa jadi pertanda adanya benda asing yang terjebak di saluran napasnya. Gejala batuk yang disebabkan oleh benda asing biasanya dimulai dengan batuk ringan, kemudian diikuti oleh batuk yang terus-menerus atau sedikit mengi selama beberapa hari, tanpa disertai gejala pilek lainnya atau riwayat pilek dan demam yang baru saja terjadi.
Selain itu, pneumonia juga dapat terjadi akibat makanan yang tertelan secara salah dan terjebak di paru-paru bayi, dengan kacang tanah sebagai penyebab yang paling umum. Jika diduga bayi mengalami masalah akibat benda asing, perhatikan gejala-gejala berikut:
- Tampak jelas dalam kesulitan bernapas
- Tidak mengeluarkan suara sama sekali
- Menjadi pucat atau biru
7. Muntah Setelah Batuk
Apabila bayi muntah setelah batuk, terutama jika batuk tersebut sangat parah, ini bisa menjadi indikasi adanya iritasi yang lebih dalam pada saluran pernapasan atau bahkan masalah pada sistem gastrointestinal. Muntah yang terjadi dapat meningkatkan risiko dehidrasi, sehingga memerlukan penanganan medis yang segera.
8. Batuk yang Disertai Demam Tinggi
Batuk yang disertai demam tinggi, yaitu suhu tubuh lebih dari 38°C, bisa menjadi tanda adanya infeksi, seperti pneumonia atau bronkiolitis. Jika demam tersebut tidak merespons pengobatan yang diberikan atau berlangsung lebih dari beberapa hari, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya dapat diidentifikasi dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.