Pahami Kekuatan Setiap Jenis Vaksin dalam Melawan Varian Delta
Saat ini ada tiga vaksin Covid-19 yang telah disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat.
Kasus terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 masih dilaporkan meningkat. Terutama yang dikonfirmasi menemukan varian Delta. Baik dalam gejala yang lebih parah maupun jumlah pasien. Bila dibandingkan dengan varian baru lainnya.
Sebuah studi dari Inggris, vaksin AstraZeneca-Oxford dan Pfizer-BioNTech, efektif dalam mengurangi risiko akibat terinfeksi Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Keamanan dan kemanjuran vaksin saat ini sangat jelas. Beragam jenis vaksin Covid-19 pun memang berfungsi untuk mencegah gejala yang parah dan penyebaran penyakit.
Bahkan penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyebutkan bahwa varian Delta diperkirakan 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa.
Program vaksinasi di setiap wilayah, diperkirakan akan membantu mempercepat selesainya pandemi, serta mencapai target herd immunity.
Saat ini ada tiga vaksin Covid-19 yang telah disahkan oleh Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat. Meski masih dalam identifikasi lebih lanjut terkait efektivitas masing-masing vaksin terhadap varian Delta. Namun, telah ada hasil yang menjanjikan dari sejumlah penelitian.
Simak kekuatan setiap jenis vaksin dalam melawan varian Delta, seperti dilansir dari Healthline.
1. Vaksin Pfizer-BioNTech
Menurut analisis oleh Public Health England, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech sekitar 88 persen efektif melawan penyakit simtomatik dan 96 persen efektif melawan varian Delta.
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna ©Reuters
Studi yang sama menunjukkan sekira 80 persen efektif untuk mencegah infeksi akibat varian delta. Vaksin memiliki efek perlindungan terhadap infeksi dan kasus lebih ringan di rumah sakit.
Sementara pemberian dosis tunggal vaksin Pfizer-BioNTech hanya menawarkan sekitar 33 persen perlindungan terhadap penyakit simtomatik.
2. Vaksin Moderna
Sebuah studi terhadap vaksin Moderna menunjukkan mampu memberikan perlindungan terhadap varian delta dan varian lain.
Temuan menarik lainnya, vaksin ini lebih efektif dalam memproduksi antibodi terhadap delta daripada melawan beta.
Sementara pengujian dari Kanada, menemukan vaksin Moderna sekitar 72 persen efektif terhadap varian delta setelah dosis pertama. Namun penelitian lain menunjukkan bahwa efektivitasnya hampir sama dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
3. Vaksin Johnson & Johnson
Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa vaksin Johnson & Johnson, sekitar 85 persen efektif melawan penyakit parah dan menunjukkan perlindungan yang cukup kuat.
Hal itu menunjukkan bila vaksin J&J mendorong aktivitas antibodi penetralisir. Selanjutnya menghentikan virus menginfeksi sel-sel sehat, terhadap varian delta. Terhadap tingkat yang lebih tinggi dibanding varian beta.
Sedangkan hasil studi lain, yang melibatkan 20 orang yang menerima vaksin J&J. Terlihat vaksin ini mampu menetralkan varian delta dalam 29 hari sejak suntikan pertama. Yang kemudian perlindungan meningkat seiring waktu.