Pelantikan Polwan Banjir Air Mata, Sosok Bintara Penyandang Disabilitas Bersimpuh Haru di Kaki Sang Ibu
Berikut momen Bintara penyandang disabilitas bersimpuh haru di kaki sang Ibu saat pelantikan Polwan.
Menjadi seorang polisi, tentu saja dibutuhkan perjuangan keras dengan penuh semangat. Segala persiapan juga harus dilakukan karena menjadi seorang anggota polisi bukan perkara mudah.
Banyak perjuangan dan kerja keras yang harus dilewati. Termasuk ketika masuk ke dalam pendidikan, para calon polisi akan mengikuti berbagai program yang cukup berat demi membentuk karakter dan keterampilan mereka saat di lapangan.
- Beli Lukisan Karya Difabel, Pramono Janji Bakal Bantu Penyandang Disabilitas jadi Seniman Hebat
- Momen Haru Anak Korban Bom Surabaya Lolos jadi Polwan, Ucap Syukur Sambil Peluk dan Cium Sang Ayah
- Momen Pegi Setiawan Sujud di Kaki Ibunda Usai Bebas dari Polda Jawa Barat
- Cerita Pilu Disabilitas di Kupang Diduga Dianiaya Lalu Disekap dan Diikat Rekannya Saat Pesta Miras
Bagi calon polisi pada umumnya, tak jarang mereka merasa kewalahan mengikuti berbagai pelatihan. Apalagi harus menyesuaikan budaya yang ada di pendidikan.
Akan tetapi, tantangan dan rintangan tersebut tak lantas melunturkan Nur Fatia Azzahra untuk mewujudkan mimpinya. Tidak ingin hanya berpasrah saja pada nasib, Ia berusaha keras meski memiliki keterbatasan fisik.
Perjuangannya pun membuahkan hasil memuaskan. Nur Fatia Azzahra kini telah resmi menjadi seorang bintara polisi wanita dengan pangkat Bripda. Ia pun menangis bahagia dan bersimpuh di kaki sang Ibu saat telah resmi dilantik.
Lantas bagaimana momen Bintara penyandang disabilitas bersimpuh haru di kaki sang Ibu saat pelantikan Polwan tersebut? Melansir dari akun Instagram sdmpolritoday, Rabu (25/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Bintara Polwan Disabilitas
Bripda Nur Fatia Azzahra berhasil menggapai cita-citanya menjadi seorang polisi wanita (polwan) usai menyelesaikan pendidikan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan).
Dalam video yang diunggah oleh SDM Polri, Nur Fatia tak kuasa menahan rasa bahagianya di hari pelantikannya menjadi seorang bintara polisi.
"Alhamdulillah perasaan saya saat ini bercampur aduk. Saya merasa bahagia, bangga, sedih, di mana saya bisa mencapai kesuksesan di hari ini dengan menyandang pangkat Bripda," ujar Fatia.
Secara khusus, bintara peyandang disabilitas itu mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya atas dukungan yang telah diberikan.
Cium Kaki Ibu
Meski mengalami keterbatasan, Fatia bisa menggapai mimpinya berkat bantuan dari kedua orang tua.
"Terima kasih ayah dan ibu atas perjuangan kalian. Support dan dukungan kalian. Terima kasih yang selalu ada buat saya. Terima kasih atas doa yang selalu dipanjatkan buat saya yang tak henti-hentinya," ucap Fatia bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya.
"Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada ayah dan ibu. Semoga ayah dan ibu sehat selalu dan selalu dalam lindungan Allah subhanahuwata'ala," lanjutnya.
Fatia pun lantas bersujud di kaki sang ibu sembari berlinang air mata sebagai wujud terima kasih usai mengantarnya menjadi seorang polwan.
Haru dan Bangga Orang Tua
Kedua orang tua Fatia mengaku bangga atas pencapaian putri mereka usai menempa pendidikan 5 bulan di Sepolwan. Mereka tak kuasa menahan tangis melihat Fatia bisa membuktikan diri bisa menjadi seorang polwan di tengah keterbatasan.
"Kami orang tuanya merasa bangga, di sini senang dan di sini sedih. Merasa bangga pada Fatia karena Fatia sudah dilantik pada hari ini. Semoga apa yang Ia dapatkan Ia menjadi polisi yang terbaik untuk hari ke depan untuk hari masa depan yang akan datang," ujar Ibu Fatia.
Ayah Fatia pun tak kuasa menahan tangis melihat putrinya bisa dilantik menjadi bintara. Ia pun berharap kisah hidup putrinya bisa menginspirasi para kaum disabilitas agar bisa meraih cita-citanya.
"Terima kasih untuk anak saya Nur Fatia Azzahra, telah menjadi contoh untuk kaumnya disabilitas. Semoga bagi rekan-rekannya sesama disabilitas ini merupakan awal untuk menapak hari-hari yang sangat berbahagia," ujar Ayah Fatia.
Ia pun mengaku bangga kepada putrinya karena mampu menghilangkan rasa malunya dan berharap bisa menjadi polisi yang baik.
"Saya sebagai orang tuanya juga berterima kasih kepada Fatia atas kepercayaannya di saat mengatakan dia akan menghilangkan rasa malu, saya yakin dia bisa menjadi seorang polisi yang baik," sambungnya.
Kesempatan dari Kapolri Listyo Sigit
Adapun Nur Fatia merupakan seorang bintara polwan yang berhasil lulus bersama 806 bintara polwan lain pada Rabu (18/12) lalu.
Fatia mendapat kesempatan mengikuti pendidikan bintara melalui program Rekrutmen Inklusif yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas dengan kompetensi khusus.
Secara khusus, Fatia mengucapkan terima kasih kepada Listyo karena telah memberi kesempatan kepada kaum disabilitas untuk menjadi bagian dari keluarga besar Polri.
"Terima kasih kepada bapak Kapolri atas kesempatan yang besar yang telah diberikan kepada kaum disabilitas untuk bisa mendaftar sebagai anggota bintara Polri. Semoga bapak Kapolri selalu sukses dan sehat selalu," ucap Fatia.