Pelukan Hangat Kombes Polisi ke Ayah Korban Pembunuhan di Makassar, Ini Momen Harunya
Kasus tersebut turut menuai atensi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto. Bertakziah ke rumah korban, Budhi menyampaikan duka hingga memberi pelukan hangat ke ayah FS.
Kasus penculikan dan pembunuhan FS (11) di Makassar menyisakan duka mendalam. Bejatnya, pelaku AD (17) dan AMF (14) mengaku hendak menjual organ tubuh korban.
Kasus tersebut turut menuai atensi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto. Bertakziah ke rumah korban, Budhi menyampaikan duka hingga memberi pelukan hangat ke ayah FS.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
Berikut ulasan selengkapnya.
Kombes Polisi ke Rumah Duka
Kasus penculikan berujung pembunuhan sosok anak di bawah umur turut membuat Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto berduka. Sosok korban yang menjadi warga di bawah wilayah tugasnya tersebut seketika menuai atensi.
Tak butuh waktu lama, Budhi seketika berkunjung ke rumah duka yang terletak di Jalan Batua Raya 9 Makassar. Kunjungan Budhi tersebut langsung disambut pihak keluarga.
"Tengah malam, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto kunjungi rumah anak 11 tahun korban penculikan dan pembunuhan di Makassar," demikian dikutip dari keterangan video dalam akun Instagram @polrestabes_makassar.
Instagram @polrestabes_makassar ©2023 Merdeka.com
Di lokasi, Budhi turut berbincang dengan sosok nenek yang disebut telah merawat korban. Tangis haru pun seketika pecah.
Beri Pelukan ke Ayah Korban
Perbincangan juga berlangsung antara Budhi dengan sosok ayah FS. Tak dapat memberi banyak kata, sosok ayah korban tersebut pun langsung diberi pelukan hangat.
Hingga saat Budhi melakukan interaksi singkat dengan sang nenek, sosok ayah korban pun nampak menundukkan kepala. Duka masih nampak terasa.
"Selain berkunjung dan menyampaikan rasa duka mendalam, Kombes Budi Haryanto juga menyerahkan bantuan tali asih," demikian dikutip dari keterangan video.
Instagram @polrestabes_makassar ©2023 Merdeka.com
Kepada pihak keluarga, Budhi menyampaikan rasa duka mendalam. Pihaknya menyebut, kini kedua pelaku telah berhasil diringkus serta ditahan di Polrestabes Makassar. Ada serangkaian proses hukum yang bakal dihadapi kedua pelaku dalam waktu dekat.
Pelaku Dibekuk, Sampaikan Motif
Sebelumnya, kasus yang menjerat dua pemuda berinisial AD dan AMF begitu menarik perhatian publik. Pelaku AD mengaku tega menculik dan hendak menjual organ tubuh korban karena tergiur uang USD 80 ribu usai membuka website Yandex di internet.
Pengakuan AD, website tersebut sudah lama diketahuinya.
"Sudah lama saya gunakan, tapi baru terencana (menjual organ tubuh Muh Fadli Sadewa). Apalagi harganya (USD) 80 ribu," bebernya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1).
AD membunuh korban dengan cara membanting ke lantai rumahnya. Saat kejadian, rumahnya dalam kondisi sepi.
"Di rumah dibunuh, karena tidak ada orang. Banting ke lantai," bebernya.
AD mengaku mengenal korban, meski tidak akrab. AD juga membantah jika sudah lama menarget korban untuk diambil organ tubuhnya.
Demi Bangun Rumah
Menurut AD, jika organ tubuh Fadli Sadewa terjual, hasilnya akan digunakan untuk membangun rumah dan membantu orang tuanya. AD mengaku sempat menghubungi website tersebut melalui email.
"Belum ketemu (jaringan pembeli organ tubuh). (kirim pesan) Email saja, cuma dia enggak balas," bebernya.
AD mengaku mengirimkan pesan ke website tersebut dan menyampaikan ada organ tubuh yang bagus dan sehat akan dijual. Organ tubuh tersebut seperti jantung, paruparu, dan hati.
"Rencana mau serahkan ke dia (pembeli) utuh. Cuma belum ada (pembeli)," sebutnya.
Karena pesan email tak kunjung mendapatkan balasan, AD akhirnya panik. Ia memutuskan membuang korban di Jalan Inspeksi PAM Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Video
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mendatangi rumah duka. Budhi menyampaikan duka mendalam.
Berikut video selengkapnya yang dapat Anda saksikan.
View this post on Instagram