Penjelasan Lengkap Tentang Hukum Sholat Tidak Pakai Peci
Buya Yahya menjelaskan bahwa seorang Muslim sebenarnya tidak perlu menggunakan penutup kepala seperti peci atau kopiah saat melaksanakan sholat.
Dalam sebuah kajian Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjawab pertanyaan menarik dari salah satu jemaahnya mengenai sholat. Pertanyaannya adalah apakah melaksanakan sholat tanpa menggunakan peci atau kopiah akan mengurangi pahala dan menjadikan sholat tersebut kurang afdhol? Menanggapi hal itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa pada dasarnya, seorang muslim dapat melakukan sholat tanpa penutup kepala seperti peci atau kopiah, karena perlengkapan tersebut tidaklah wajib.
"Yang paling bermasalah adalah sudah pakai peci gak sholat, itu masalah berat. Yang bermasalah kedua adalah sudah nggak pakai peci nggak sholat. Akan tetapi, kalau sudah sholat tidak akan bermasalah biarpun gak pakai peci," ungkapnya, seperti dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
Buya Yahya menambahkan penggunaan peci atau tidak lebih kepada kesempurnaan dalam sholat. Ketika beribadah, seorang muslim sebaiknya mengenakan pakaian yang disukai oleh Allah SWT. Jika memungkinkan, mengenakan imamah atau serban juga dianjurkan.
"Anda mau pakai (menghadap-red) bupati aja gak mungkin pakai kaos oblong, apalagi gubernur. Anda pasti menggunakan pakaian yang rapi. Ini bagaimana bertemu dengan Allah? Pakai minyak wangi, pakai baju terbagus kalau bisa. Lilitkan sesuatu di kepala, penutup imamah. Anda pakai serban. Itu kesunnahan, kesempurnaan dalam melakukan ibadah," jelas Buya Yahya.
Sholat Tetap Sah Meski Tak Pakai Peci
Buya Yahya menegaskan sholat tetap sah meskipun tanpa menggunakan peci. Ia juga menyatakan bermakmum kepada imam yang tidak mengenakan kopiah tetap diperbolehkan. Menurutnya, apakah seseorang memakai peci atau tidak bukanlah hal yang penting dalam pelaksanaan sholat.
"Jadi, tidak pakai kopiah adalah sah. Kalau sekadar keabsahan, Anda pakai kolor yang hanya menutup lutut sampai pusat saat jadi imam khutbah Jumat juga bisa, sah. Cuma kayaknya dia baru masuk rumah sakit, kok jadi imam gak tau diri (tidak memperhatikan adab berpakaian dalam ibadah)," imbuh Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengingatkan umat Islam untuk bersikap lunak dalam urusan sosial, selama hal tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang. Ia menekankan meskipun imbauan untuk menggunakan peci tidak ada salahnya, kita tidak seharusnya menganggap sholat orang yang tidak mengenakan peci menjadi tidak sah.
"Terkadang menjadi memberatkan. Dipikir tidak pakai kopiah tidak sah, sehingga waktu kopiahnya hilang tidak sholat karena menganggap tidak pakai kopiah sholatnya tidak sah," ujar Buya Yahya.
Dengan demikian, kita sebaiknya tidak terlalu kaku dalam masalah ini dan lebih memahami esensi dari ibadah itu sendiri.
Pesan Buya Yahya
Walaupun sholat tanpa menggunakan peci diperbolehkan, Buya Yahya menegaskan pentingnya memperhatikan adab-adab dalam sholat agar ibadah menjadi lebih sempurna. Memakai peci merupakan salah satu aspek yang dapat meningkatkan kesempurnaan sholat.
"Masalah adab dan kesempurnaan sholat perlu kita hadirkan. Cuma kita harus bisa memandang segala sesuatu yang bukan wajib jangan-jangan dikatakan wajib. Selagi bukan keharaman, jangan dikatakan haram," ujarnya.
Buya Yahya juga mengingatkan agar umat Islam tidak meremehkan orang yang sholat tanpa peci. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang tidak mengenakan busana muslim seperti koko atau gamis saat beribadah. Ia pernah bertemu dengan seseorang yang selalu mengenakan baju putih saat sholat, namun orang tersebut ternyata mengejek muslim lain yang mengenakan batik.
"Jawabannya adalah pakai baju putih adalah sunnah dan menggunakan baju batik yang menutup aurat adalah melaksanakan kewajiban. Yang jelek adalah menjelekkan orang kayak gitu. Ente bahaya, merendahkan orang pakai baju batik, ente yang masalah," tegas Buya Yahya. Wallahu a'lam.