Pensiunan Jenderal Polri Bangga S2 Pilih Tani di Kampung, Tinggalkan Pekerjaan Mentereng
Susno Duadji memamerkan hasil panen biji kopi dan bangga dengan para lulusan S1 Dan S2 yang memilih untuk menjadi petani.
Susno Duadji memamerkan hasil panen biji kopi dan bangga dengan para lulusan S1 Dan S2 yang memilih untuk menjadi petani.
Pensiunan Jenderal Polri Bangga S2 Pilih Tani di Kampung, Tinggalkan Pekerjaan Mentereng
Kehidupan Susno Duadji setelah pensiun dari Polri mengalami perubahan total. Ia tidak lagi menjadi seorang jenderal polisi dengan pangkat yang mentereng. Susno kini banting stir menjadi seorang petani.
Kegiatan Susno sehari-hari sebagai seorang petani selalu ia unggah di akun Instagram pribadinya @susno_duadji.
- Momen Pensiunan Komjen Polri Diajak Jajan Tahu Sumedang sama Adik Jenderal Kopassus 'Si Paling Tukang Jajan'
- Anggota DPR Heran Dana Pensiun Pegawai BUMN Malah Menyusut: Bisa Saja Dikorup Pejabat
- Satu Lagi Pensiunan Jenderal Bergabung dengan Tim Pemenangan Ganjar, Sosoknya Pernah Jadi Wakapolri
- Naik di 2024, Segini Uang Pensiunan Ketua DPR
instagram.com/susno_duadji © 2023 merdeka.com
Pamerkan Biji Kopi
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @susno_duadji memperlihatkan seorang pensiunan jenderal Polisi sedang memamerkan hasil panen kopi yang mempunyai harga mahal.
Satu biji kopi yang berwarna hijau kekuningan dikatakan memiliki harga Rp1 juta per kilo. Sedangkan biji kopi lain yang berwarna merah dihargai Rp150 ribu.
Susno mengatakan bahwa biji kopi di Indonesia sangatlah mahal sehingga hal ini bisa menarik para pemuda untuk menjadi petani.
“Ini kami sedang membahas tentang kopi arabica yellow yang sekarang lagi dicari, yang ini, yang ungu harganya sekarang Rp1 juta per kilogram. Hayo, apakah Anda nggak tertarik jadi petani?” ucap Susno.
“Kalau yang merah ini per kilo Rp150 ribu. Satu pohon itu bisa berbuah sampai 5 kilo,” lanjutnya.
Bangga dengan Pemuda yang Bertani
Selain memperlihatkan hasil panen kopi, Susno juga memperkenalkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Mereka adalah para lulusan S1 dan S2 yang memiliki ketertarikan di bidang pertanian.
Hal tersebut membuat Susno bangga. Sebab, Indonesia yang merupakan negara agraris seharusnya masyarakatnya memang menggantungkan hidup di pertanian.
“Di sebelah saya ini, sarjana ini dari Universitas Gadjah Mada fakultas Teknik arsitektur. Mereka pada bertani. Pulang kampung jadi saya senang, karena mereka tertarik dengan itu. Nah ini tertarik juga dengan jeruk.
Belum nanti kita ngomong tentang kopi, belum lagi durian,” lanjutnya.
“Sarjana S1 dan S2 dari fakultas bergengsi dan perguruan tinggi negeri terkenal di Negeri ini rela tinggalkan pekerjaan yg sdh mapan unt pulang kampung bertani ,,, tak kalah dng profesi lain ,,, bangga,” tulis Susno.