Pentingnya Cuci Tangan, Virus Corona Bisa Bertahan di Kulit 9 Jam
Melansir dari laman Mainichi, Jumat (17/10), menurut para peneliti, saat virus corona dan influenza A diaplikasikan pada kulit, virus corona bisa bertahan selama sembilan jam di permukaan. Sementara jenis virus flu, hanya bertahan sekitar 1,8 jam.
Sebuah bukti baru dari para tim peneliti Jepang menemukan bahwa virus corona bisa bertahan hidup di permukaan kulit manusia selama sembilan jam. Diperkirakan lima kali lebih lama dari virus influenza.
Selain itu, terdapat hasil baru dari studi yang dilakukan oleh ahli epidemiologi Ryohei Hirose, di Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto. Ia menyatakan bahwa virus corona yang terkena desinfektan terbuat dari alkohol atau etanol dengan konsentrasi yang sama, bisa membunuh virus dalam 15 detik.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa tangan sering pecah-pecah? Tangan pecah-pecah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Meski tidak menimbulkan masalah serius, hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi medis, sehingga diagnosisnya sangat penting untuk dilakukan.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Pakaian seperti apa yang dikenakan Cunda? Bella memakaikannya pakaian berbulu-bulu dengan warna serba pink. Dengan rambut yang diikat dua dan dihiasi pita, Cunda siap jalan-jalan di Malaysia.
Oleh sebab itu Hirose menyarankan untuk tetap mencuci tangan dengan sabun atau memakai desinfektan yang terbuat dari alkohol. Hasil temuan para peneliti tersebut dipublikasikan dalam jurnal sains di Amerika Serikat, "Penyakit Menular Secara Klinis" pada 3 Oktober lalu.
Melansir dari laman Mainichi, Jumat (17/10), menurut para peneliti, saat virus corona dan influenza A diaplikasikan pada kulit, virus corona bisa bertahan selama sembilan jam di permukaan. Sementara jenis virus flu, hanya bertahan sekitar 1,8 jam.
Kedua jenis virus, tetap aktif sebelum akhirnya mati. Sebagai bentuk memastikan tidak ada penularan, para peneliti memakai kulit dari orang yang jasadnya disumbangkan untuk autopsi medis.
Mengetahui Efektivitas Desinfektan Berbahan Alkohol
©Shutterstock
Selain menganalisa ketahanan virus di permukaan kulit, para peneliti juga mengaplikasikan ke sejumlah permukaan benda, yakni besi anti-karat, kaca tahan panas dan plastik.
Virus corona ternyata masih aktif di permukaan seluruh benda itu sekitar 58 hingga 85 jam. Sedangkan virus influenza bertahan sekitar 6 hingga 11 jam. Dengan kata lain, secara umum virus corona bertahan lebih lama.
Para peneliti juga mengamati seberapa efektifnya ethanol saat digunakan sebagai desinfektan berbahan alkohol. Mereka memakai ethanol dengan konsentrasi 80 persen, kadar yang sama dengan desinfektan yang biasa dijual di pasaran. Ditemukan bahwa desinfektan itu bisa membinasakan virus corona dan influenza dalam waktu 15 detik.
"Jangka waktu yang cukup lama bertahannya virus corona di kulit manusia menjadi faktor yang menyebabkan cukup sulit untuk memastikan metode penularan virus ini. Jika virus ini masih aktif selama sembilan jam, maka sulit untuk menghindari penularan lewat sentuhan," kata Hirose.
Virus Bertahan 28 hari dalam Ruang
Sebelumnya, para peneliti di Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (CSIRO) memperlihatkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 masih bisa menularkan penyakit selama 28 hari. Ketika berada di permukaan uang kertas, layar ponsel, permukaan pegangan pintu, tangga, serta permukaan kaca lainnya.
Hasil temuan tersebut membuktikan, virus corona sanggup bertahan lebih lama dibanding perkiraan. Virus ini diketahui menyebar lewat batuk, bersin, atau saat berbicara. Tapi para ahli mengatakan, virus corona juga bisa menyebar melalui partikel kecil di udara, begitu pun di permukaan seperti besi tahan karat dan plastik.
Mengutip dari laman the South China Morning Post, Senin (12/10), para peneliti menyebut virus corona cukup kuat bertahan dan masih bisa menularkan di ruangan. Pada suhu kamar sekitar 20 derajat Celcius. Dibandingkan dengan virus flu yang hanya bisa bertahan sekitar 17 hari untuk kondisi yang sama.
Sinar Ultraviolet Matahari Membunuh Virus Corona
Daily Express
Dilansir dari hasil penelitian dari para ilmuan yang dipublikasikan Jurnal Virologi bulan ini menyatakan, kemampuan bertahan hidup virus corona menurun drastis dalam waktu kurang dari sehari, saat berada di permukaan dengan suhu 40 derajat.
Virus ini bisa bertahan lebih lama di permukaan halus, tidak berpori dibanding di permukaan benda berpori. Termasuk kain, karpet bulu atau katun dan tidak akan menular lagi setelah melewati 14 hari.
Temuan ini menambah bukti baru, bahwa virus bisa bertahan di hawa ruangan pendingin. Hal ini bisa menyebabkan lebih sulit mengendalikan virus di musim dingin ketimbang di musim panas.
"Hasil penelitian yang kami peroleh memperlihatkan SARS-CoV-2 masih menular di permukaan benda-benda untuk jangka waktu yang lama dan ini menyebabkan kian pentingnya mencuci tangan, membersihkan permukaan benda-benda," papar Debbie Eagles, wakil direktur lembaga peneliti Australia dalam pernyataan di surelnya, seperti dilansir laman South China Morning Post, Senin (12/10).
Percobaan dilakukan di laboratorium dalam cahaya gelap. Karena sinar ultraviolet dari matahari diketahui bisa cepat membunuh virus corona.
"Menentukan berapa lama virus ini bisa bertahan di permukaan membuat kita bisa memprediksi dan mencegah penyebarannya dengan lebih akurat dan menentukan kebijakan yang lebih baik untuk melindungi masyarakat," ucap Kepala Eksekutif CSIRO Dr Larry Marshal.
Sehingga alangkah baiknya untuk disiplin mencuci tangan, baik dengan sabun maupun hand sanitizer. Sebagai bentuk menerapkan protokol kesehatan di era kehidupan baru.
"Temuan virus corona bisa bertahan di permukaan kaca cukup penting karena peralatan dan perlengkapan manusia sehari-hari seperti ponsel, ATM, kasir supermarket mandiri, dan pengambilan tiket di bandara yang menggunakan layar sentuh bisa jadi tidak rutin dibersihkan dan karena itu bisa menjadi perantara penularan SARS-CoV-2," kata laporan para peneliti CSIRO.