Penyebab Eutrofikasi pada Lingkungan Air, Ketahui Pengertiannya
Penyebab eutrofikasi pada lingkungan air cukup beragam. Namun, semua sebab tersebut sangat merugikan lingkungan.
Penyebab eutrofikasi pada lingkungan air cukup beragam. Namun, semua sebab tersebut sangat merugikan lingkungan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan perihal menjaga kelestarian alam. Pasalnya, kebutuhan hidup manusia sangat bergantung kepada alam.
Apabila alam mengalami kerusakan, maka manusia juga akan merasakan kerugian. Terlebih kerusakan alam yang terjadi pada lingkungan air. Hal ini akan menimbulkan ikan-ikan yang ada pada air tersebut menjadi mati.
-
Apa yang menjadi penyebab utama pencemaran air di Indonesia? Pencemaran air merupakan isu lingkungan yang sering dihadapi di Indonesia, terutama di perkotaan dan wilayah industri. Limbah industri, pertanian, dan rumah tangga sering kali dibuang begitu saja ke sungai dan laut tanpa pengolahan yang memadai.
-
Apa yang menyebabkan krisis air di bumi? Namun, semakin hari lingkungan semakin rusak, seperti marak pembalakan liar, perubahan iklim yang menyebabkan krisis air.
-
Kenapa pasokan air di wilayah tertentu terganggu? Akibatnya, kuantitas air PAM yang sampai ke masyarakat menjadi berkurang.
-
Apa saja permasalahan lingkungan yang paling sering muncul? Permasalahan lingkungan terjadi karena terganggunya fungsi normal ekosistem. Permasalahan lingkungan hidup saat ini mungkin mencakup perubahan iklim, polusi, degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya.
-
Apa masalah utama dalam pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami keracunan air? Keracunan air paling sering terjadi bagi orang-orang yang berpartisipasi dalam olahraga, seperti altet. Seringkali terjadi ketika seseorang minum banyak air, tanpa memperhatikan berapa banyak elektrolit yang hilang dalam tubuh hingga menyebabkan hiponatremia.
Kerusakan itu dinamakan eutrofikasi. Eutrofikasi adalah salah satu masalah ekologi yang berdampak buruk pada lingkungan.
Mengingat betapa pentingnya menjaga lingkungan air untuk kesehatan habitat di dalam air, maka dari itu, berikut ini Merdeka.com merangkum penjelasan tentang penyebab eutrofikasi yang memuat bahasan tentang pengertian dan prosesnya.
Pengertian Eutrofikasi
Melansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, eutrofikasi adalah proses pengayaan nutrisi dan bahan organik dalam air atau pencemaran air yang disebabkan munculnya nutrisi yang berlebihan ke dalam ekosistem perairan. Air dikatakan tercemar jika ada pengaruh atau kontaminasi zat organik atau anorganik ke dalam air.
Eutrofikasi juga dikatakan sebagai proses di mana seluruh nutrisi atau sebagian badan air semakin diperkaya dengan mineral dan nutrisi. Hal ini mengacu pada proses yang dihasilkan dari penuaan danau dan sungai karena konsentrasi nutrisi yang tinggi. Mineral dan nutrisi yang dimaksud adalah nitrogen dan fosfor.
Eutrofikasi ini merupakan masalah lingkungan yang sangat serius. Hal tersebut karena menyebabkan penurunan kualitas air dan menipisnya oksigen yang larut pada air. Perairan yang mengalami eutrofikasi akhirnya bisa menjadi zona mati yang tidak mampu dihuni oleh makhluk hidup.
Perkembangan organisme perairan juga dikategorikan sebagai pencemaran. Pencemaran itu tentu merugikan organisme lainnya, juga merugikan manusia secara tidak langsung. Hal itu merupakan masalah serius yang terjadi di seluruh dunia.
Penyebab Eutrofikasi
©2021 Merdeka.com/pixabay
Eutrofikasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan, emisi nutrisi dari industri dan lain sebagainya. Berikut ini adalah lima penyebab eutrofikasi pada lingkungan air yang dilansir dari laman Liputan 6.
1. Pupuk
Penyebab pertama eutrofikasi adalah karena pupuk. Eutrofikasi merupakan fenomena pencemaran alam yang lebih sering disebabkan karena ulah manusia. Manusia yang bergantung pada penggunaan pupuk nitrat dan fosfat akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi.
Nutrisi yang berasal dari pupuk ini akan mempercepat fotosintesis tanaman padat di permukaan air seperti eceng gondok maupun alga. Lama kelamaan, tanaman tersebut akan bertumbuh luas dan merata di permukaan air.
2. Pemberian Makan Ternak yang Terkonsentrasi
Penyebab kedua eutrofikasi adalah pemberian makan ternak terkonsentrasi. Pada penyebab ini, manusia yang memberikan makanan kepada ternaknya akan melepaskan sejumlah besar nutrisi yang menemukan jalan ke sungai, danau, dan lautan.
Ketika sampai ke tempat perairan maka makanan ternak yang berkonsentrasi tinggi itu akan mengganggu badan air dengan pertumbuhan cyanobacteria dan alga yang berulang. Maka hal ini akan berujung pada kerusakan lingkungan air.
3. Pembuangan Limbah Langsung dan Limbah Industri
©2022 mfcepusluh.bpsdmkp.kkp.go.id/Merdeka.com
Penyebab eutrofikasi ketiga adalah pembuangan limbah langsung dan limbah industri ke air. Ini merupakan kebiasaan sebuah negara yang baru berkembang. Mereka membuang limbah industri pabrik ke dalam air. Tidak hanya pabrik, masyarakat juga kerap membuang limbah ke air. Hal ini tentu tidak baik.
Pembuangan limbah itu akan mengakibatkan masuknya nutrisi kimia dalam jumlah tinggi ke dalam air, sehingga bisa merangsang pertumbuhan padat ganggang dan tanaman air lainnya. Hal itulah yang kemudian mengancam kelangsungan hidup habitat yang ada di dalam air
4. Akuakultur
Penyebab eutrofikasi selanjutnya adalah akuakultur. Akuakultur merupakan teknik budidaya kerang, ikan, dan tanaman air yang memiliki kandungan nutrisi yang terlarut. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya eutrofikasi pada air. Meskipun budidaya ini adalah budidaya yang menguntungkan, akan tetapi ini merupakan penyebab teratas terjadinya eutrofikasi.
Jika budidaya tidak dikelola dengan baik maka partikel makanan yang tidak dikonsumsi bersama dengan ekskresi ikan dapat meningkatkan kadar nitrogen dan fosfor di dalam air, sehingga hal itu akan menghasilkan pertumbuhan padat tanaman terapung mikroskopik.
5. Peristiwa Alam
lawnstarter.com
Penyebab eutrofikasi selanjutnya adalah karena peristiwa alam. Peristiwa alam seperti banjir dan aliran alami sungai juga dapat mencuci kelebihan nutrisi dari tanah ke dalam air. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Bertambahnya usia danau secara alami juga menyebabkan kerusakan.
Selain itu, adanya peningkatan suhu udara, pemanasan sinar matahari, dan tiupan angin kencang akan menyebabkan terjadinya gerakan air di perairan. Hal itu menyebabkan arus naik dari dasar perairan yang mengangkat massa air yang mengendap.
Massa air yang membawa senyawa beracun dari dasar danau atau laut menyebabkan kandungan oksigen di badan air berkurang. Rendahnya oksigen di air itulah yang menyebabkan kematian ikan secara mendadak