Penyebab Gigi Anak Hitam dan Keropos, Pahami Cara Mengatasinya
Penyebab gigi anak hitam dan keropos yang perlu diketahui
Penyebab gigi anak hitam dan keropos perlu untuk diketahui dan diwaspadai oleh para orang tua. Kondisi tersebut merupakan salah satu gejala gangguan kesehatan gigi yang tidak boleh diremehkan. Warna gigi umumnya berwarna putih hingga kuning keputihan. Dilansir dari laman Healthline, warna pada gigi biasanya bergantung pada jumlah kalsium yang terdapat di lapisan enamel gigi.
Dalam beberapa kondisi, lapisan enamel gigi akan menipis sehingga lapisan di bawahnya yang disebut dengan dentin akan terlihat. Hal itulah yang menyebabkan gigi terlihat lebih gelap. Lalu, apakah saja penyebab gigi anak hitam dan keropos? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari klikdokter dan berbagai sumber, Rabu (13/7/2022):
-
Gimana caranya supaya gigi dan mulut tetap sehat selain rajin sikat gigi? Selain menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, kamu pun juga sebaiknya menggunakan benang gigi dan berkunjung ke dokter gigi secara rutin untuk mendapatkan pemeriksaan dan pembersihan gigi profesional.
-
Mengapa karang gigi berbahaya bagi kesehatan? Karang gigi dapat membuat masalah pada kesehatan mulut dan bahkan menyebabkan penyakit gusi.
-
Kenapa kesehatan gigi dan mulut penting untuk diperhatikan selama berpuasa? Nadia menegaskan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mulut berperan sebagai gerbang utama masuknya makanan dan minuman, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana semangka membantu menjaga kesehatan gigi? Berdasarkan Pharm Easy, meminum satu cangkir jus semangka setiap hari bisa membantu mencegah penyakit periodontal, yang mempengaruhi seperempat populasi global. Keuntungan ini berasal dari kandungan vitamin C yang ada dalam buah semangka.
-
Kenapa gigi gingsul bisa menimbulkan masalah kesehatan? Mempunyai gigi gingsul terkadang menjadi dilema. Gigi gingsul dianggap bisa mempermanis tampilan, akan tetapi bila ingin mengikuti saran medis, gigi yang tak tumbuh pada tempatnya sebaiknya memang perlu mendapat penanganan. Sebab, gigi gingsul atau maloksusi gigi lainnya bisa menimbulkan beragam masalah, contohnya:* Mengganggu proses mengunyah atau menggigit makanan.* Cedera gusi akibat proses mengunyah.* Gigi tidak berfungsi dengan baik. * Membersihkan sulit menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.* Bicara cadel. * Menurunkan kepercayaan diri (untuk sebagian orang).
-
Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi sakit gigi? "Oleh sebab itu jika merasa sakit gigi maka segera ke dokter gigi untuk diperiksa dan ditangani," kata dokter Mirza.
Penyebab Gigi Anak Hitam dan Keropos
Penyebab gigi anak hitam dan keropos biasanya dikarenakan adanya pembusukan akibat gigi yang tidak diurus dengan baik. Hal ini biasanya ditandai dengan terbentuknya bintik-bintik putih pada area gigi yang rusak.
Bintik-Bintik tersebut menjadi tanda bahwa lapisan enamel gigi sudah mulai rusak. Lama kelamaan, gigi pada anak akan muncul rongga awal berwarna cokelat muda.
Lambat laun rongga ini warnanya semakin gelap dan akan menjadi lebih dalam. Kondisi ini yang akan membuat gigi menjadi hitam dan keropos. Adapun penyebab gigi anak menjadi hitam dan keropos adalah:
1. Jarang Menyikat Gigi
Jarang menyikat gigi menjadi salah satu penyebab utama gigi anak menjadi hitam dan keropos. Jarang menyikat gigi membuat plak dan bakteri dari sisa makanan menumpuk di permukaan gigi. Apabila dibiarkan, penumpukan bakteri dan plak dapat membuat warna gigi berubah. Efeknya, gigi anak jadi terlihat menghitam dan keropos.
2. Kebiasaan Menggunakan Dot
Anak-Anak yang terbiasa minum dengan botol dot juga memiliki risiko tinggi menyebabkan gigi hitam. Apalagi, jika orang tua lupa melepas botol dot dan membiarkannya menempel di mulut semalaman.
Hal itu dapat membuat kandungan gula di dalam susu menempel pada permukaan gigi anak. Lalu, bakteri menghasilkan asam yang dapat menyebabkan kerusakan gigi atau gigi berlubang. Kondisi ini dikenal juga dengan nursing bottle caries.
3. Konsumsi Obat Tertentu
Obat yang mengandung zat besi misalnya vitamin tambahan, juga memiliki risiko untuk membuat noda pada gigi anak. Oleh karena itu, apabila sang anak memang harus mengonsumsi obat tertentu, harus diperhatikan juga kebersihan giginya.
Konsumsi makanan dan minuman tertentu juga bisa menyebabkan gigi hitam. Pewarnaan pada makanan ataupun minuman dapat meninggalkan sedikit pigmen yang dapat menyebabkan gigi menjadi hitam.
4. Benturan
Benturan yang terjadi pada gigi anak dapat menyebabkan perdarahan pada ruang pulpa dan kematian jaringan saraf gigi. Kondisi ini dapat menimbulkan perubahan warna pada gigi menjadi kehitaman.
5. Genetik
Gigi anak yang hitam dan mudah keropos ternyata juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Biasanya gigi dapat berubah warna menjadi kuning, cokelat, abu-abu, sampai hitam. Kelainan genetik yang biasa terjadi yaitu amelogenesis imperfecta, dentin dysplasia, dan epidermolysis bullosa.
Cara Mengatasinya
Cara mengatasi gigi hitam pada anak yang terbaik adalah segera mengunjungi dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui tingkat keparahannya. Jika belum parah, dokter akan mengangkat bagian gigi yang rusak dan menutup lubangnya dengan tambalan.
Namun, jika kerusakan sudah dalam hingga menembus rongga pulpa gigi, maka diperlukan perawatan saraf dan nantinya gigi akan dibuatkan mahkota. Setelah melakukan pengobatan, dokter biasanya juga akan langsung merekomendasikan untuk menyikat gigi anak rutin dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride.
©Shutterstock
Cara Mencegah Gigi Anak Hitam
Dilansir dari laman hellosehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gigi anak menghitam dan keropos, seperti:
1. Lakukan perawatan gigi dan mulut sejak dini, yakni saat gigi bayi pertama kali muncul pada usia 6 bulan. Mulai dari rutin menyikat gigi dengan kain kasa atau lap basah setelah menyusui.
2. Hindari penggunaan botol atau sippy cup untuk menyusu sebelum tidur.
3. Pastikan anak mendapatkan asupan makanan bernutrisi dan hindari makanan yang tinggi kandungan gula, seperti permen, kue, biskuit, dan sebagainya.
4. Periksa gigi anak ke dokter sejak gigi pertama kali muncul dan lakukan rutin tiap enam bulan sekali.