Perbedaan Negara Maju dan Berkembang Ditinjau dari Sektor Ekonomi, Perlu Diperhatikan
Perbedaan negara maju dan berkembang ditinjau dari sektor ekonomi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui terdapat 241 negara dan teritori. Di mana negara-negara tersebut memiliki kondisi geologis, sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang perekonomiannya maju dengan sangat pesat. Ada pula yang perekonomiannya maju untuk bisa mencukupi kebutuhan warga negaranya. Selain itu, ada pula negara yang masih membutuhkan bahkan bisa dikatakan bergantung pada negara lain.
Adanya perbedaan kondisi tersebut justru mampu menciptakan kerjasama antar negara-negara di dunia. Hubungan kerjasama baik ekonomi maupun politik ini bahkan mampu memegang peranan penting dalam perkembangan suatu negara. Bukan hanya itu, adanya perbedaan kondisi ini juga menimbulkan istilah negara maju dan negara berkembang.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Maju atau tidaknya suatu negara bukan ditentukan oleh luas wilayah negara itu sendiri. Namun ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan apakah negara tersebut termasuk negara maju atau berkembang. Perbedaan negara maju dan berkembang ini pun dapat ditinjau salah satunya dari sektor ekonomi.
Melansir dari berbagai sumber, Senin (11/7), berikut perbedaan negara maju dan berkembang ditinjau dari sektor ekonomi.
1. Pendapatan Per Kapita
Perbedaan negara maju dan berkembang jika ditinjau dari sektor ekonomi bisa dilihat dari pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita ini digunakan untuk menunjukkan rata-rata penghasilan setiap masyarakat di suatu negara.
Besaran pendapatan per kapita ini diperoleh dengan cara membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Untuk negara maju, mereka memiliki pendapatan per kapita yang tinggi.
Sementara itu, negara berkembang mempunyai pendapatan per kapita menengah ke bawah. Sehingga masyarakat di negara tersebut masih terbilang belum mencapai kategori sejahtera. Jika ditinjau menurut pendapatan per kapita, hampir setengah negara di dunia masuk ke dalam daftar negara berkembang. Termasuk Indonesia.
2. Pada Bidang Industri
Perbedaan negara maju dan berkembang jika ditinjau dari sektor ekonomi dapat dilihat pada bidang industri. Sebagian besar penduduk negara maju bekerja di bidang industri, khususnya dalam bidang jasa atau ekspor ke negara lain. Hal ini rupanya juga bisa menentukan apakah negara tersebut termasuk ke dalam negara maju atau berkembang.
Meski memiliki perekonomian utama dalam sektor industri maupun jasa, bukan berarti negara maju tidak mengelola sektor lain misalnya pertanian. Justru setiap Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki akan dikelola dengan peralatan canggih secara maksimal. Salah satu negara maju yang memiliki teknologi pertanian sangat maju dan menerapkan ilmu modern dalam setiap bidangnya adalah Jepang.
Berbeda halnya dengan negara maju, rasio jumlah ekspor negara berkembang biasanya lebih kecil dibanding jumlah impornya. Impor sendiri akan dilakukan suatu negara jika mereka memiliki keterbatasan teknologi dan keahlian. Sehingga mereka membutuhkan barang yang dibawa oleh negara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan. Dengan adanya impor, negara juga harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Terlebih barang yang dibutuhkan harus melalui sejumlah negara hingga samudera untuk bisa datang ke negara ini.
3. Penggunaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Perbedaan negara maju dan berkembang jika ditinjau dari sektor ekonomi dapat dilihat pada penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Negara maju pada umumnya akan mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih.
Meski memiliki sarana dan prasana yang canggih, namun semua itu akan percuma jika dioperasikan oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman dan skill memadai. Karenanya, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting dalam perkembangan suatu negara.
Di sisi lain, negara berkembang lebih mengandalkan sektor primer dalam perekonomiannya. Sektor primer di sini adalah hasil olahan Sumber Daya Alam. Seperti diketahui, mayoritas penduduk negara berkembang rata-rata bermata pencaharian petani hingga nelayan yang memanfaatkan hasil alam. Selain itu, masih banyak masyarakat yang juga sangat kurang akan ilmu pengetahuan terobosan baru dan dunia teknologi canggih.
4. Tingkat Pendidikan & Keterampilan
Perbedaan negara maju dan berkembang jika ditinjau dari sektor ekonomi dapat dilihat pada tingkat pendidikan dan keterampilan. Di negara maju, biasanya penduduknya memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang bisa dikatakan tinggi. Negara-negara maju juga akan menekankan pada penduduknya pada pendidikan dan perkembangan keterampilan. Bukan hanya teori saja, penduduk negara maju juga akan berlomba-lomba menciptakan karya maupun teknologi baru.
Di sisi lain, penduduk di negara berkembang masih kurang akan pengetahuan dan keterampilannya. Masih banyak pula masyarakat yang kurang berminat akan menciptakan karya maupun teknologi baru. Hal ini juga ditambah dengan negara yang tidak mampu menyediakan fasilitas dan bahkan lapangan pekerjaan yang layak.
Alhasil, jumlah pengangguran di negara berkembang terus semakin meningkat. Mengingat laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang kurang terkontrol.