Pilpres Turki, Ini Perolehan Suara Erdogan vs Kemal Kilicdaroglu, Siapa Unggul?
Perolehan suara para capres dalam pilpres Turki telah dihitung. Siapa unggul?
Penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) di Turki belum mencapai tahap final. Namun, dilaporkan jika proses penghitungan sudah mencapai angka 99,96 persen alias hampir rampung.
Meski hasil pemungutan suara Recep Tayyip Erdogan unggul sementara dari lawannya Kemal Kilicdaroglu, namun jumlah perolehan suara keduanya masih berada di bawah 50 persen.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Mengapa penemuan di gua Turki menarik perhatian pemerintah? Selain itu, pemerintah juga mengharapkan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari penelitian rinci para arkeolog yang bekerja di gua tersebut dan lokasi terdekat yang dianggap sebagai pemukiman kuno.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Apa yang ditemukan di Tavsanli Hoyuk, Turki? Sebuah belati dan stempel berusia 3.300 tahun ditemukan saat penggalian di Tavsanli Hoyuk, Turki.
Artinya, jika tidak ada capres yang meraih suara di atas 50 persen maka akan diadakan pemilihan putaran kedua. Hal itu sesuai konstitusi Turki. Simak ulasannya:
Simak berita Pilpres 2024 selengkapnya di Liputan6.com
Pemilihan Presiden Turki
Pemilihan Presiden Turki digelar pada Minggu (14/5) kemarin. Calon petahana Recep Tayyip Erdogan, kembali maju dan bersaing dengan dua rivalnya Kemal Kilicdaroglu dan Sinan Ogan.
Sebelumnya, ada satu kandidat lain yakni Muharrem Ince yang sempat mundur karena kampanye hitam. Hingga saat ini, penghitungan suara sudah mencapai angka 99,96%.
Melansir dari laman aljazeera, hasil penghitungan suara tampak Erdogan memimpin dengan hasil 49.3 persen, kemudian diikuti oleh Kilicdaroglu dengan 45 persen, Ogan dengan 5.2 persen, dan Ince 0.4%.
©2023 Merdeka.com
Erdogan dan Kilicdaroglu Saling Klaim Unggul
Meski hasil penghitungan belum mencapai tahap final, namun dua kandidat dengan suara tertinggi sudah saling mengklaim kemenangan. Erdogan yakin dirinya lebih unggul. Tapi, ia masih akan menunggu hasil akhir.
Erdogan ©2023 Merdeka.com
"Walaupun hasil akhirnya belum pasti, kita sudah jauh di depan. Kita masih belum tahu hasil akhir yang resmi, kita masih menunggu kemauan bangsa menjadi nyata. Sembari menunggu hasilnya, saya memutuskan memberi pidato tradisional balkon lebih dulu," kata Erdogan dikutip dari laman Liputan6 (15/5).
Sementara saingannya, Kilicdaroglu membalas dengan klaimnya sendiri. Ia juga menyebut jika hasil penghitungan suara menyatakan ia lebih unggul dibanding Erdogan.
Kemal Kilicdaroglu ©2023 Merdeka.com
Kandidat Terpilih Jika Dapat Suara di Atas 50%
Sama seperti di Indonesia, Turki mengadakan pemilu setiap lima tahun sekali. Kandidat presiden dapat dicalonkan oleh partai-partai yang telah melewati ambang batas pemilih 5 persen dalam pemilihan parlemen terakhir. Atau mereka yang telah mengumpulkan setidaknya 100.000 tanda tangan yang mendukung pencalonannya.
Kandidat yang memperoleh suara lebih dari 50 persen pada putaran pertama otomatis akan terpilih menjadi presiden. Namun, jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara melebihi ambang batas maka pemilihan dilanjutkan ke putaran kedua.
©2023 Merdeka.com
Pada pemilu kali ini, jika terjadi pemungutan suara presiden kedua maka akan diadakan pada 28 Mei mendatang dengan kandidat dua calon yang memiliki suara terbanyak. Jika itu terjadi, maka Erdogan dan Kilicdaroglu akan kembali bersaing. Pemilihan tersebut akan menentukan nasib pemerintahan Erdogan yang sudah berumur puluhan tahun.