Pria Paruh Baya Keliling Cari Rongsokan Bawa Anak, Disetop Polisi Ending-nya Diberi Modal Usaha
Seorang polisi berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) tiba-tiba mencegat pria paruh baya yang sedang gowes becak.
Seorang polisi berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) tiba-tiba mencegat pria paruh baya yang sedang gowes becak bawa anaknya yang masih bocah kelilig mencari rongsokan.
Saat disetop, polisi yang bernama Purnomo itu langsung mempertanyakannya kenapa membawa anak kecil saat mencari rongsokan.
- Pria Paruh Baya Ini Terlantar Gara-gara Cari Anak Dua Tahun Tidak Ketemu, Untung Ada Polisi Baik
- Gerak Cepet Polisi di Parung Bawa Ibu Hamil ke RS: 10 Menit Tiba, Langsung Melahirkan
- Bikin Laporan Pencabulan, Anak Panti Asuhan Malah Dilecehkan Polisi
- Kesal Diminta Bayaran Lebih, Pria di Bali Gorok PSK dan Mayatnya Dimasukkan ke Koper
Pria yang bernama Sohib dan tinggal di Desa Pelumpang, Kampung Bali, Jawa Timur ini mengaku terpaksa ia lakukan kerena di rumahnya tidak ada yang menjaga anaknya, sebab sang istri sudah meninggal dunia.
"Pak, anaknya kenapa enggak sekolah?" kata Purnomo, seperti dikutip dari kanal YouTube, PURNOMO BELAJAR BAIK, Kamis (15/08).
"Ini tadi pada kemah, anak sekolah kelas 4 SD namanya Farid," jawab Sohib.
Istri Sohib telah meninggal dunia, Ketika sang anak masih balita.
"Istrinya bapak kemana?" tanya Purnomo.
"Enggak ada sudah meninggal," jawab Sohib.
Tidak tega melihat kondisi Sohib, anggota Polres Lamongan, dikenal sebagai conten creator dan influencer yang memiliki jiwa sosial tinggi menawarkan modal usaha.
"Saya mau kasih modal usaha, ya kasian juga bapaknya dengan usianya," kata Purnomo.
"Jualan pentol mau apa enggak," tanya Purnomo.
"Mau," kata Sohib.
"Modalnya berapa" tanya lagi.
"Sedikit pak Rp500 ribu sudah cukup," jawab Sohib.
Namun, melihat kondisi Sohib yang sudah tua, Purnomo pun menawarkan lagi bidang usaha yang lain, sebab jika jualan pentol ia harus keliling menggunakan gerobak.
"Saya mau kasih modah usaha, kasian juga karena usia bapaknya sudah tua dan banyak saingan, kira-kira usaha apa," kata Purnomo.
"Yang enak jualan bensin pak," kata Sohib.
"Jualan bensin butuh modal berapa, Rp1 Juta cukup," tanya Purnomo.
"Insyaallah cukup pak," jawab Sobib.
"Kita akan bantu pak Sohib untuk memiliki usaha sendiri, karena saya fokus melihat si adiknya (Farid) yang mana ia harus sekolah," kata Purnomo.
Selain baik dan suka menolong yang susah, ternyata Ipda Purnomo memiliki sebuah yayasan yang menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari berbagai daerah.
Yayasan itu bernama Yayasan Berkas Bersinar Abadi, berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo yang berjara 33 Kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan.
Yayasan tersebut pernah viral, lantaran menampung Caleg gagal di Pemilu 2024.