Psikologi Anak Usia 17 Tahun Beserta Cara Menyikapi, Pahami dengan Baik
Memiliki buah hati memang merupakan momen membahagiakan. Lambat laun, mereka akan menginjak usia remaja dan mulai memiliki psikologi dan karakter yang cenderung berbeda.
Psikologi anak usia 17 tahun hendaknya menjadi perhatian para orangtua. Memiliki buah hati memang merupakan momen membahagiakan yang tak dapat tergantikan dengan apa pun.
Namun seiring berjalannya waktu, anak pasti akan tumbuh dan berkembang. Lambat laun, mereka akan menginjak usia remaja dan mulai memiliki psikologis dan karakter yang cenderung berbeda dengan masa kecil.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Apa saja ciri-ciri husnul khatimah? Terdapat ciri-ciri tertentu, di mana seseorang dikatakan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu sebagai berikut:1. Mengucapkan syahadat: Salah satu ciri-ciri husnul khatimah adalah seseorang yang meninggal dunia dengan mengucapkan kalimat syahadat, yaitu dua kalimat kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat saat merenggang nyawa, ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? "Kalau pada ibu hamil khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
Sudah sepantasnya, para orangtua tetap turut serta mengambil peran di dalamnya untuk mengawasi perkembangan buah hati menuju usia dewasa. Secara umum, psikologis anak usia 17 tahun tak jauh berbeda dengan perubahan idealisme dan pandangannya selama ini.
Terdapat begitu banyak pandangan, pengetahuan, dan informasi baru yang rentan mempengaruhi gaya dan pola berpikirnya. Maka dari itu, diperlukan cara menyikapi yang benar dan tepat untuk menghadapi perkembangan psikologis anak usia 17 tahun.
Lantas, apa saja psikologis anak usia 17 tahun hingga cara menyikapi yang tepat bagi para orangtua? Simak ulasannya berikut ini yang berhasil merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Psikologi Anak Usia 17 Tahun
Melansir dari situs Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, terdapat beberapa tahapan psikologi anak usia 17 tahun hingga siap menjadi dewasa. Secara umum, hal ini terbagi menjadi 6 tahapan perkembangan mental.
Berikut tahapan psikologi anak usia 17 tahun yang wajib dipahami para orangtua:
1. Ideal
Saat mulai menginjak usia 17 tahun, anak-anak akan mulai memiliki pengetahuan yang berasal dari lingkungannya. Berbagai informasi tersebut akan mulai membentuk suatu pola pikir yang ideal menurut mereka.
2. Mulai Berperan & Terlibat Aktif
Anak usia 17 tahun akan mulai mencari jati dirinya sendiri. Hal ini secara umum dilakukan mereka dengan mulai berperan aktif dalam kehidupan, keluarga, bahkan memulai mencari lingkungan ideal di luar keluarga atau yang pernah diketahuinya.
3. Belajar Kemandirian
Bagi anak usia 17 tahun, kemandirian merupakan bagian dari pencarian jati diri. Maka dari itu, pada usia ini biasanya mereka akan mulai mengenal kemandirian. Mereka akan antusias untuk mulai belajar mencapai kemandirian baik di bidang emosional ataupun finansial.
©Unsplash/alexandra lammerink
4. Lebih Mampu Menjaga Hubungan
Psikologi anak usia 17 tahun yang berikutnya adalah kemampuannya yang mulai lebih dapat mempertahankan hubungan yang stabil. Hal ini dapat dilakukan mereka baik pada hubungan kepada teman hingga lawan jenis.
5. Merasa Sebagai Orang Dewasa
Psikologi anak usia 17 tahun cenderung akan mulai menganggap bahwa dirinya dapat diandalkan menjadi seseorang yang dewasa. Bahkan, mereka akan mulai berpikir bahwa keberadaannya setara dengan anggota keluarga dewasa yang lainnya.
6. Hampir Siap Menjadi Dewasa
Terakhir, psikologi anak usia 17 tahun cenderung akan siap menjadi dewasa setelah melalui beberapa tahapan di atas. Seiring berjalannya waktu, mereka akan mulai berani bertindak dengan pola pikirnya yang mandiri dan dewasa setelah cukup berpikir matang.
Dampak Psikologis
Anak usia 17 tahun yang mulai berpikir mandiri cenderung akan memiliki dampak tanpa disadari. Biasanya, dampak tersebut akan mengikuti lingkungan yang menjadi perhatiannya untuk tumbuh dewasa.
©2019 Merdeka.com/Pexels
Adapun beberapa dampak psikologi anak usia 17 tahun yakni sebagai berikut:
- Cenderung mulai menggeluti masalah sosial dan politik di sekitarnya. Selain itu, nilai-nilai agama dan keyakinan selama ini pun akan semakin dipelajari atau semakin dipertanyakan.
- Mulai belajar mengatasi stres yang dihadapinya. Hal ini memungkinkan bagi mereka untuk lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman daripada berlibur dengan keluarga.
- Terdapat suatu masa di mana kecemasan dan ketidakpastian masa depan dapat merusak harga diri dan keyakinan diri yang telah dibangunnya selama ini.
- Mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis yang lebih serius dan banyak menghabiskan waktu bersama dengan mereka.
- Merasa memiliki pengalaman yang baru, lebih baik, dan berbeda dengan keluarga serta orangtua.
- Terdapat kemungkinan bagi mereka untuk hidup sendiri.
Cara Menyikapi
Bila tak disikapi dengan baik, maka psikologi anak usia 17 tahun dapat membawa pengaruh negatif di masa kehidupannya kelak. Masa-masa ini sebenarnya yang paling tepat untuk membangun hubungan baik dengan anak.
©Unsplash/alexandra lammerink
Berikut cara menyikapi anak usia 17 tahun yang mulai memiliki pola pikir berbeda:
1. Komunikasi
Biasakan untuk selalu membuka komunikasi dengan mereka. Rasa ingin tahu anak-anak usia 17 tahun masih cukup tinggi sehingga hal ini harus diseimbangkan dengan pengetahuan dari orangtua.
2. Cari Solusi Bersama
Setelah komunikasi dibangun, maka langkah selanjutnya adalah mencari solusi bersama di berbagai kesempatan terlebih saat mereka memiliki masalah. Upayakan agar idenya selalu didengar dan beri masukan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik dan bertanggungjawab.
3. Menjadi Partner Diskusi
Usia yang berjarak bukan menjadi masalah. Hal ini justru dapat membuat perspektif yang semakin banyak jika kita turut menjadi rekan diskusi yang menyenangkan bagi mereka. Selalu tempatkan anak sebagai rekan yang dapat membicarakan hal-hal apa saja dan hindari untuk memberikan kesan jika keinginan orangtua harus dituruti.