Putri Sultan Ungkap Alasan Makanan Keraton Yogyakarta Enak, Berkat Barang Ini
Putri Sultan Ungkap rahasia di balik kelezatan makanan Keraton, berkat peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau lebih dikenal dengan sebutan Keraton Yogyakarta tentu sudah tak asing. Ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Saat ini Keraton Yogyakarta masih dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Ada begitu banyak cerita di balik dinding Keraton Yogyakarta. Salah satu yang paling bikin penasaran adalah makanan dikhususkan bagi keluarga Kerajaan.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Apa saja yang diciptakan oleh KRT Wiroguno untuk Keraton Yogyakarta? Sebagai seorang seniman, KRT Wiroguno telah berjasa besar bagi Keraton Yogyakarta. Semasa hidupnya ia menciptakan lebih dari seratusan gending, merancang kostum Langendriya, menggeluti foto painting hitam putih, dan berbagai kesenian lainnya. Berkat berbagai hal tersebut, layak rasanya apabila ia disebut sebagai salah satu seniman besar Keraton Yogyakarta.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
Namun, putri-putri Sultan ini mengatakan tidak ada makanan yang seperti itu. Akan tetapi, ada satu rahasia di balik kelezatan makanan Keraton.
Penasaran dengan kelezatan makanan Keraton Yogyakarta? Melansir dari akun YouTube didikninithowok, Selasa (19/1), simak ulasan informasinya berikut ini.
Makanan Khusus Keluarga Kerajaan
Salah satu hal yang paling bikin penasaran adalah makanan yang dikhususkan bagi keluarga Kerajaan.
"Tapi kan maksudnya makanan-makanan enggak ada yang khusus, misalnya ini hanya boleh di Keraton, enggak boleh di luar," tanya Didik Nini Thowok.
YouTube @didikninithowok ©2021 Merdeka.com
"Enggak ada," kata GKR Bendara.
"Kalau itu sih enggak, mungkin kalau diadopsi dari yang dulu ada di Keraton diadopsi keluar itu mungkin ada. Kaya yang sekarang ada di restoran Bale Raos itu kan juga ada. Tapi kalau hanya ini yang boleh di Keraton, enggak. Siapa lagi enggak boleh makan itu ya enggak ada," jelas GKR Hayu.
Menu Makanan Sama Seperti Warga
GKR Hayu juga menjelaskan makanan yang disajikan di dalam Keraton juga sama seperti lainnya. Bahkan, saat ada acara sajian makanan di Keraton mirip dengan warga pada umumnya.
"Paling memang setiap hari apa, setiap hari tertentu itu kan memang pawon (dapur) yang di Keraton itu bikin memang sudah ada rutinitasnya, ingkung, nasi gurih. Kalau kita ada acara Raja Dalem pasti kan lauknya sama yang ada otak gorengnya itu loh," lanjut GKR Hayu.
YouTube @didikninithowok ©2021 Merdeka.com
"Iya," kata GKR Bendara membenarkan.
"Dan kita enggak pernah makan itu loh. Tetapi selalu ada telur ceploknya, sambal goreng hati sama otak goreng," sambung GKR Hayu.
"Duh enak banget otak goreng. Suka saya otak goreng," ungkap Didik Nini Thowok.
Alasan Kelezatan Makanan Keraton
Namun, GKR Bendara membagikan rahasia di balik kelezatan makanan Keraton. Hal ini berkat porselen peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Akan tetapi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menggunakan poselen tersebut.
"Yang enak itu karena pakai besen yang sudah usianya lebih tua dari pada kita. Yang seharusnya sudah dimuseumkan, tapi masih dipakai sampai sekarang. Jadi besen, porselen dari Hamengkubuwono VIII," ungkap GKR Bendara.
YouTube @didikninithowok ©2021 Merdeka.com
"Berarti pasti hati-hati nggih ketika membawanya pun. Karena usianya sudah tua," jelas pembawa acara lainnya.
"Iya. Jadi hanya Putra Dalem sama Ibu, Bapak gitu nggih. Ngerso Dalem sama Kanjeng Ratu saja, sisanya pakai piring yang lainnya. Karena jumlahnya juga terbatas," jelas GKR Bendara.
Video Pernyataan Putri Sultan Keraton Yogyakarta
Berikut video putri Sultan Keraton Yogyakarta yang mengungkapkan rahasia di balik kelezatan masakan Keraton.
(mdk/tan)