Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Santri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Santri pondok pesantren (Ponpes) kembali mendapat perundungan.
Akibat peundungan itu korban diketahui meninggal dunia.
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi. Jajaran Kapolda hingga Kapolri turut dicolek.
Seperti apa? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
- Marak Kasus Polisi Tembak Warga, DPR Anggap Anggota Polri Masih Perlu Dipersenjatai
- Blak-blakan Polda Sulteng Bongkar Kronologi Penganiayaan Tahanan Polresta Palu oleh Polisi
- Kronologi Pengeroyokan Santri Pesantren di Makassar Berujung Tewas, 3 Pelaku di Bawah Umur Ditangkap
- Rapat Kerja Anggaran Bersama DPR, Kemenhan: Kebutuhan Anggaran Keamanan dan TNI Tahun 2025 Sebesar Rp353,525 Triliun
Ahmad Sahroni Colek Kapolda
Ahmad Sahroni merupakan salah satu angota DPR RI yang kerap berbagi momen. Melalui akun Instagram miliknya @ahmadsahroni88, politisi Partai Nasdem tersebut seringkali menyoroti berbagai hal.
Selayaknya unggahannya beberapa waktu lalu. Ahmad Sahroni secara khusus menyoroti soal perundungan santri Ponpes di Makassar.
Ahmad Sahroni blak-blakan menyolek Kapolda Sulsel, berharap agar sang pelaku dapat diberi hukuman setimpal.
"Pak Kapolda Sulsel mohon sangat bantuannya terkait kasus santri yang dianiaya seniornya sampai meninggal dan berikan hukuman setimpal," tulisnya.
Beri Pesan ke Kapolri
Tak hanya Kapolda, Ahmad Sahroni juga turut menyerukan ke Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit. Secara terang-terangan, Ahmad Sahroni meminta bantuan hingga atensi dari Kapolri.
"Mohon bantuan dan perhatian pak Kapolri @listyosigitprabowo," tulis Ahmad Sahroni.
"Terimakasih pak atas bantuannya untuk keadilan," sambungnya.
Terangkan Kronologi
Pada unggahannya itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut lantas menyematkan kronologi mengenai aksi perundungan yang dialami korban.
Ahmad Sahroni bahkan tak segan untuk menuliskan setiap kejadian hingga detail.
"Kejadiannya tanggal 15 Februari 2024 di Pondok Pesantren Al Imam Ashim Makassar," tulisnya.
"Pelaku menganiaya korban dengan menendang menggunakan lututnya dan memukul kepala korban berkali-kali hingga pembuluh darah pecah di kepala," pungkasnya.
Santri Ponpes Makassar Tewas
Seorang santri salah satu pondok pesantren di Kecamatan Manggala, Makassar inisial AR (14) meninggal dunia usai dianiaya oleh seniornya.
Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Resor Kota Besar Makassar telah mengamankan pelaku penganiayaan terhadap AR.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Komisaris Devi Sujana mengatakan, pihaknya mengamankan terduga pelaku penganiayaan hingga meninggal dunia, pukul 02.30 Wita, Selasa (20/2). Terduga pelaku berinisial AW (15) diamankan di rumahnya di Kabupaten Gowa.
"Terduga pelaku mengakui dan membenarkan telah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap korban dengan cara melakukan pemukulan terhadap korban. Terduga pelaku memukul korban pada bagian kepala dekat telinga," katanya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/2).
Akibat penganiayaan tersebut, korban tidak sadarkan diri dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Grestelina Makassar. Meski mendapatkan perawatan, nyawa korban tidak terselamatkan.