Teori Einstein Aminkan Dahsyatnya Malam Lailatur Qadar di Bulan Ramadhan
Malam lailatul qadar adalah malam yang mulia dan memiliki nilai yang sama dengan 1000 bulan.
Malam lailatul qadar adalah malam yang mulia dan memiliki nilai yang sama dengan 1000 bulan. Malam ketika Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril.
Malam yang selalu dikaitkan dengan malam ganjil pada akhir bulan Ramadhan itu sangatlah dahsyat karena Jibril dengan para malaikat lain turun ke bumi dan membawa keberkahan dari Allah.
-
Kapan Lailatul Qadar turun? Meskipun tak ada manusia di muka bumi yang dapat menyaksikan turunnya Lailatul Qadar, namun terdapat beberapa tandanya yang dapat dilihat dan dirasakan.
-
Apa itu malam Lailatul Qadar? Lailatul qadar adalah malam yang istimewa di dalam Islam. Malam tersebut berada pada sepertiga akhir di bulan Ramadan dan pada malam ganjil.
-
Kenapa Lailatul Qadar begitu istimewa? Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan dan keberkahan luar biasa.
-
Apa itu Malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar, juga dikenal sebagai Malam Kemuliaan adalah salah satu malam yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam bahasa Arab, Lailatul Qadar berarti "Malam Takdir" atau "Malam Kehendak".
-
Apa yang dimaksud dengan malam lailatul qadar? Malam lailatul qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an. Malam ini termasuk malam yang sangat istimewa dan segala macam ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam lailatul qadar. Terlebih malam ini juga dikatakan sebagai malam seribu bulan.
Lantas, apakah dahsyatnya malam lailatul qadar bisa dijelaskan dengan sains? Simak ulasannya sebagai berikut.
Malam Turunnya Malaikat
Islam mengatakan bahwa malam lailatul qadar adalah malam yang mulia. Semua ibadah yang dilakukan di malam itu memiliki bobot 1000 bulan, selain itu, dosa-dosa manusia juga diampuni oleh Allah.
Selain itu, malam lailatul qadar adalah malam ketika Jibril turun ke bumi bersama dengan iring-iringan para malaikat lainnya. Mereka mendoakan manusia yang mengingat Allah.
“Apabila tiba Lailatul Qadar maka malaikat Jibril turun ke dunia bersama iring-iringan para malaikat dan akan berdoa bagi orang yang berdiri atau duduk mengingat Allah SWT (sibuk ibadah).
Sifat Manusia dan Malaikat
©Pixabay/rkarkowski
Manusia adalah makhluk yang memiliki massa jenis. Manusia diciptakan oleh Allah memiliki hawa nafsu. Membutuhkan makan, minum, dan berhubungan seksual.
Berbeda dengan malaikat. Malaikat diciptakan dari cahaya. Malaikat tidak membutuhkan makan, minum, dan nafsu lainnya.
Dalam ceramah di Channel Youtube Yapsi Darul Amal mengatakan bahwa berpuasa adalah cara manusia untuk bisa memiliki sifat seperti malaikat.
“Manusia ketika berpuasa dia berusaha untuk meneladani sifat malaikat. Ketika ada kesamaan dalam sifat, para ulama mengatakan di antara ciri kita bersama adalah salah satunya harus mempunyai kesamaan,” ujar penceramah.
Lailatul Qadar dan Teori Einstein
Malam lailatul qadar ditandai dengan turunnya Jibril dan malaikat lainnya ke dunia. Apabila hal ini dikaitkan dengan sains, maka Einstein pun memiliki rumus yang sangat populer di kalangan ilmuwan.
Dalam rumus fisika mengatakan bahwa apabila manusia yang bermassa jenis kemudian bergabung dengan cahaya maka akan melahirkan sebuah energi yang dahsyat.
“Ketika kita, manusia, yang terbentuk dari massa jenis yang kalau kita simbolkan dengan rumus fisika dengan M, kemudian bergabung dengan cahaya maka akan lahir kekuatan yang sangat besar dan sangat dahsyat,” lanjutnya.
Dahsyatnya Lailatul Qadar
©2014 Daily Mail
Hal itu juga sama artinya jika digunakan untuk memahami malam lailatul qadar. Allah berfirman bahwa ibadahnya orang pada malam lailatul qadar itu sama pahalanya dengan ibadah selama 83 tahun 4 bulan.
“Karena pada malam itu, para malaikat berbondong-bondong turun, ke muka bumi ini dan apabila malaikat yang terbuat dari cahaya itu turun dan berinteraksi dengan manusia maka akan melahirkan kualitas energi yang luar biasa,” lanjut sang penceramah.
Wallahu a’lam.