Terlambat Sholat Subuh Gara-Gara Bangun Kesiangan, Begini Cara Mengqadhanya
Tertidur hingga melewatkan waktu sholat dianggap sebagai uzur dalam syariat.
Bangun untuk melaksanakan sholat subuh seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang. Berbagai faktor seperti kelelahan, kurang tidur, atau sudah menjadi kebiasaan dapat menyebabkan hal ini. Namun, sebagai umat muslim, bangun di waktu subuh seharusnya menjadi prioritas. Melaksanakan sholat Subuh adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim.
Sayangnya, sholat Subuh sering kali terlewatkan. Banyak orang yang bangun kesiangan sehingga melewatkan waktu sholat yang seharusnya dilakukan saat fajar. Dalam situasi ini, pertanyaan yang muncul adalah mengenai cara mengqadha sholat Subuh. Apakah kita bisa langsung melaksanakan qadha saat terbangun, atau harus menunggu hingga waktu sholat berikutnya, yaitu Zuhur?
- Sholat untuk Meminta Petunjuk Allah tentang Berbagai Permasalahan Hidup, Disertai Tata Cara hingga Doanya
- Urutan Sholat Malam antara Taubat dan Tahajud, Lengkap dengan Tata Caranya
- Urutan Dzikir setelah Sholat, Perlu Dipahami Jangan Sampai Salah! Ini Bacaan beserta Artinya
- Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami
Mengqadha Sholat
Menurut bincangmuslimah.com, jika seorang Muslim tidak dapat melaksanakan sholat pada waktu yang telah ditentukan oleh syariat, maka ia diwajibkan untuk mengganti sholat tersebut di waktu lain, yang dikenal dengan istilah sholat qadha. Pelaksanaan sholat qadha ini juga memiliki hukum wajib, serupa dengan sholat yang dilakukan pada waktunya (sholat ada'). Waktu untuk melaksanakan sholat qadha bergantung pada alasan ketidakhadirannya. Penjelasan lebih lanjut mengenai waktu terbaik untuk melakukan sholat qadha diuraikan oleh Syekh Zainuddin al-Malibary dalam kitab Fath al-Mu'in bi Syarh Qurrah al-'Ain bi Muhimmat al-Din halaman 37:
. : . .
Artinya: Seseorang yang sudah dibebankan kewajiban sholat namun pada pelaksanaannya sholat tersebut terlewat, maka wajib untuk menyegerakan sholat qadha jika sholat tersebut tertinggal tanpa ada uzur. Syekh Ibn Hajar al-Haitamy rahimahullah berkata, "Pendapat yang zahir menyebutkan bahwa orang dalam kondisi ini harus mengerahkan seluruh waktunya untuk melakukan sholat qadha, kecuali waktu yang ia butuhkan untuk melakukan hal yang seharusnya ia lakukan. Ia haram untuk melakukan perkara sunnah". Selesai. Sedangkan jika sholat tersebut tertinggal karena adanya uzur, seperti tidur yang tidak disengaja dan juga lupa, maka seseorang tersebut sunnah untuk segera melaksanakan sholat qadha."
Cara Mengqadha Sholat Subuh
Waktu yang paling tepat untuk melaksanakan sholat qadha adalah segera setelah terlewat. Namun, terdapat dua hukum berbeda yang berlaku tergantung pada alasan mengapa sholat tersebut tidak dapat dilakukan.
Pertama, jika seseorang meninggalkan sholat tanpa alasan yang sah, maka ia diwajibkan untuk segera mengqadha sholatnya. Artinya, ia tidak perlu menunggu hingga waktu sholat berikutnya tiba.
Kedua, jika seseorang terpaksa melewatkan sholat karena uzur seperti ketiduran atau lupa, maka disunnahkan untuk melaksanakan qadha segera setelah bangun atau ingat. Namun, tidak menjadi masalah jika ia memilih untuk melaksanakan sholat qadha pada waktu sholat berikutnya.
Bagaimana jika seseorang tertidur hingga melewatkan waktu Subuh? Tidur termasuk dalam kategori uzur. Oleh karena itu, ia memiliki dua opsi waktu untuk melaksanakan sholat qadha. Ia dapat melaksanakan sholat qadha Subuh pada waktu Zuhur, tetapi waktu yang paling dianjurkan adalah segera setelah terbangun. Ketentuan ini juga merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari juz 1 halaman 122 No. 597:
: "
Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang lupa melakukan sholat, maka sholatlah ketika sudah ingat. Tidak ada tebusannya kecuali dengan itu."
Hadis tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang lupa untuk melaksanakan sholat, ia harus segera mengqadha sholat tersebut saat ingat. Lupa dan tidur adalah dua alasan yang dianggap sebagai uzur dalam syariat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika seseorang melewatkan waktu sholat Subuh, sebaiknya ia langsung mengerjakan sholat tersebut segera setelah terbangun.
Saya berniat untuk melaksanakan Qadha Sholat Subuh
Penggantian Lafaz dalam Niat Sholat
Untuk mengqadhanya, Anda hanya perlu mengganti lafaz adaa'an menjadi qadhaa'an saat membaca niat. Dalam hal ini, niat yang diucapkan adalah Usholli fardhos subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati qodho'an lillahi ta'ala. Artinya adalah Saya niat sholat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta'ala. Meskipun penggantian lafaz ini diperbolehkan, sebagai seorang muslim, sangat disarankan untuk selalu melaksanakan sholat Subuh tepat waktu. Dengan demikian, kita dapat menghindari kesiangan dan menjaga kualitas ibadah kita.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur jadwal tidur dengan baik agar dapat bangun tepat waktu untuk sholat Subuh. Dengan perencanaan yang baik, kita tidak hanya dapat memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup. Selain itu, melaksanakan sholat pada waktunya juga merupakan bentuk disiplin dan ketekunan dalam beribadah.