Ternyata Ada Pabrik Senjata Militer di Bekasi, Berkualitas Internasional
Tak banyak yang tahu, Indonesia rupanya memiliki 'gudang' senjata. Lokasinya diketahui berada di Bekasi, Jawa Barat.
Tak banyak yang tahu, Indonesia rupanya memiliki 'gudang' senjata. Lokasinya diketahui berada di Bekasi, Jawa Barat.
Kendati lokal, namun senjata yang diproduksi memiliki kualitas internasional. Beberapa di antaranya bahkan menggunakan mode mirip senjata buatan Amerika Serikat.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana cara memadamkan api di TPA Suwung? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin mengatakan, helikopter As 350B3 dari BNPB telah siap melakukan water bombing. "Sekitar 14.30 Wita helikopter tiba di Denpasar Bali ke titik landing di Air Bali, setelah melakukan perjalanan kurang lebih 3,5 jam dari Karanganyar, Jawa Tengah." Ia menerangkan, helikopter water bombing telah menuju lokasi TPA Suwung untuk memadamkan kebakaran yang terjadi sejak Kamis (13/10) kemarin.
-
Di mana peristiwa pria ngamuk menembakan senjata api terjadi? Peristiwa yang terjadi di daerah Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) beredar di media sosial.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana semburan api terjadi di Tol Cipali? Semburan api yang terjadi di rest area KM 86.b Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikabarkan padam.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Lycma Mil-Tech, Selasa (9/5).
Pabrik Senjata Militer di Bekasi
Indonesia memiliki deretan putra putri terbaik bangsa. Banyak di antaranya yang memiliki kemampuan mumpuni di berbagai bidang hingga diakui dunia.
Sebut saja para pemilik hingga jajaran pembuat di pabrik senjata militer PT. Komodo Armament Indonesia ini. Pabrik yang berada di kawasan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tersebut rasanya belum banyak yang mengetahui.
Berbekal regulasi berupa Permenhan Nomor 12 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permenhan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Perizinan, Pengawasan, dan Pengendalian Senjata Api Standar Militer di Luar Lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI, PT. Komodo Armament melakukan produksi senjata.
YouTube Lycma Mil-Tech ©2023 Merdeka.com
Bukan hanya senjata saja, pabrik yang bergerak di bidang industri pertahanan ini diketahui juga turut melakukan produksi amunisi.
Beberapa senjata militer yang hingga kini masih aktif diproduksi antara lain yakni berupa senapan serbuk Komodo D5 dengan kaliber 5.56 x 45 mm, Komodo D5 kaliber 7.62 mm, Eli Gun dengan prototip senapan mesin dengan mekanisme rotary, serta peluru berbahan kuningan dan polymer.
Ada Senjata Mirip Mode M16
Salah satu senjata buatan PT. Komodo Armament turut diproduksi dengan standar internasional. Senjata tersebut yakni Komodo 5 yang memiliki mode mirip dengan M16.
"Dari segi mekanisme, senapan ini bisa dibilang sama persis dengan M16," demikian dikutip dari keterangan video.
YouTube Lycma Mil-Tech ©2023 Merdeka.com
Kendati memiliki mode yang mirip dengan M16, namun senjata buatan PT. Komodo Armament itu diproduksi dengan tampilan cukup berbeda. Alasannya yakni disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
M16 sendiri merupakan mode pembuatan senjata yang menggunakan sistem penggerak mekanisme direct gas impingement. Di sisi lain, M16 juga memiliki rotating bolt dengan multi lug dan pegas atau recoil spring berada di dalam popor.
Mekanisme tersebut membuat M16 menjadi salah satu mode senjata yang nyaman digunakan. Sehingga tak jarang, banyak di antaranya yang menggunakannya sebagai senjata utama.
Pernah Diuji Coba
Bukan hanya produksi saja, PT Komodo Armament bahkan telah melakukan uji coba di lapangan. Hal tersebut membuat senjata hasil produksinya tentu telah mendapatkan lisensi khusus.
Momen uji coba tersebut tak lain digunakan langsung oleh jajaran TNI AD. Senjata yang dipilih pun yakni berupa Komodo 5.
Dalam uji coba, Komodo 5 telah berhasil mencetak sebanyak 12 ribu kali tembakan ke sasaran target. Hingga kini, senjata bekas uji coba tersebut masih nampak terpajang di area pabrik.
YouTube Lycma Mil-Tech ©2023 Merdeka.com
"Ini adalah Komodo D5 yang bekas uji coba ketahanan di Litbang TNI AD dengan ditembakkan hingga 12 ribu kali," demikian dikutip dari keterangan video.
Butuh Dukungan
PT. Komodo Armament diketahui hingga kini mampu melakukan produksi sejumlah 5 ribu pucuk senjata serbu setiap tahunnya. Sementara untuk amunisi, pabrik tersebut dapat melakukan produksi hingga 2 juta buah dengan polymer kaliber 5,56 x 45 mm setiap tahunnya.
Menariknya, hampir semua bagian senjata berhasil diproduksi sendiri di pabrik. Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia Dananjaya A. Trihardjo dalam laman Antara mengungkap, bagian terkecil berupa plastik pun diketahui dapat diproduksi di kawasan pabrik sendiri.
"Jadi, part-nya sampai plastik-plastiknya kami produksi semua di pabrik," ungkapnya, demikian dikutip dari laman Antara.
Kendati demikian, kemajuan dari pabrik yang satu ini di bidang industri pertahanan disebut Trihardjo masih perlu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah hingga pemangku kepentingan lainnya.