Ternyata di Jantung Manusia Ada Suara Tuhan & Alquran, ini Penjelasannya

Penjelasan Ustadzah Aisah Dahlan

Melalui video di kanal Youtube Rhoma Irama Official, Aisyah Dahlan menyebut jika di tahun 1998 ada sebuah studi yang khusus meneliti soal jantung manusia.

Dalam penelitian, disebutkan ditemukan jika di jantung manusia sudah terdapat patron Al-Quran.

 "Tahun 1998 ditemukan (penelitian) bahwa kenapa kita harus baca Quran sebenarnya. Karena di jantung manusia itu sudah ada patron Quran," kata Aisah dalam video.

Sebagai informasi, dalam KBBI patron sendiri dapat diartikan sebagai pola.

Maka, patron Al-Quran maksudnya adalah pola dari ayat-ayat Al-Quran.

"Jadi jantung kan dulu belajar ada serambi kanan serambi kiri, nah di serambi kanan itu pada tahun 1991 ditemukan jantung itu punya otak sendiri," kata ustadzah Aisah.

"Kemudian baru tahun 1998 ditemukan bahwa di jantung ada suara Tuhan, tapi memang sambungannya masih tipis kalau diibaratkan sambungan kabel," tambahnya.

Lebih lanjut, Aisyah menyebut, jika para ulama yang terlibat dalam penelitian tersebut berpendapat jika di jantung manusia itu sebenarnya sudah ada patron Al-Quran.

"Jadi di Institut Hermes ini memang fokus meneliti qolbu yang merujuk pada organnya jantung, di situ juga ada ulama," kata Aisah.

"Para ulama mengambil gampangnya 'kalau gitu suara Tuhan untuk manusia kan termaktub dalam ayat Al-Quran' mereka mengatakan, bisa jadi di jantung kita sudah ada Al-Quran namun masih dalam bentuk patron," jelasnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Rhoma Irama kemudian menyambungkan pernyataan Aisah dengan salah satu ayat Al-Quran.

"Ada salah satu ayat mengatakan, orang beriman kalau disebut nama Allah bergetar hatinya. Ya barang kali itu ada kaitannya dengan patron itu," kata Rhoma Irama.

"Iya karena tersambung itu, dan sambungan itu bentuknya listrik," jawab dokter Aisah.

Aisah menyebut, setiap orang bisa jadi sudah memiliki patron Al-Quran di dalam jantung.

Namun, saat seseorang jarang mempertebalnya dengan mempelajari Al-Quran, itu yang menyebabkan kemudian terjadi sambungan baru.

"Sambungan baru itu bukan patron awal, nah itu yang bahaya akan menutup patron awal. Nah kalo di otak itu dan di jantung soalnya ada tumpukan jejaring kaya jaring laba-laba yang bertumpuk-tumpuk," ungkapnya.