Pentingnya Dukungan Orang Sekitar Agar ASI Lancar
Aurel Hermansyah dan dokter menjelaskan betapa pentingnya dukungan dari orang-orang di sekitar agar proses menyusui dengan ASI dapat berjalan lancar.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan terbaik yang seharusnya diberikan kepada bayi sejak lahir. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, baik dari segi fisik, psikologis, maupun gaya hidup ibu.
Selama masa kehamilan, ibu dapat mempersiapkan ASI dengan mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan protein, karbohidrat, lemak sehat, serta sayur dan buah. Selain itu, penting juga untuk memastikan asupan cairan yang cukup dan tidak kurang tidur, karena hal ini dapat memengaruhi produksi ASI.
Setelah bayi lahir, menyusui secara langsung atau memompa ASI dapat merangsang produksi hormon prolaktin dan oksitosin. Ibu juga perlu mengelola stres, karena stres dapat menghambat hormon oksitosin yang berperan dalam keluarnya ASI. Cobalah untuk melakukan relaksasi atau teknik mindfulness.
Dukungan dari pasangan, keluarga, atau kelompok menyusui sangat membantu ibu merasa nyaman dan percaya diri. Menurut dr. Elizabeth Margaretha P, MARS, CIMI, edukasi mengenai pentingnya menyusui juga harus diperoleh oleh keluarga dan orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut.
Ia menekankan bahwa pandangan seorang ibu tentang pemberian ASI harus sejalan dengan orang-orang di sekitarnya, karena jika tidak, ibu akan mengalami kesulitan dalam perjalanan menyusui.
“Cari helper yang sebaiknya support untuk ASI, jangan sampai, kita mau belajar pakai media ASI perah yang lain, pengasuhnya nggak mau dukung, maunya pakai itu aja nggak mau coba belajar. Itu yang akan menjadi kesulitan para mommies untuk sukses belajar yang seharusnya,” ujar dr. Elizabeth.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya dukungan, ibu menyusui akan merasa lebih mudah dan bahagia, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap perjalanan menyusui.
Di sisi lain, selebritas Aurelie Hermansyah juga menyatakan bahwa memberikan ASI bukanlah hal yang mudah tanpa dukungan dari orang-orang di sekitar. Menurut Aurel, pemberian ASI adalah momen yang mempererat ikatan antara ibu dan anak, yang tidak dapat diulang kembali.
“Buat mami di luar sana, semangat terus, karena menurut aku, soal menyusui itu sangat penting, bukan hamil doang ya. Karena setelah hamil masih harus menyusui karena itu bonding yang luar biasa. Kita belum tentu bisa mengulangi lagi dan Mom Uung membantu ASI aku jadi banyak, jadi berkualitas,” ucap Aurel.
Konsultasi Layanan untuk Mendukung Ibu Menyusui
Kegiatan Breastfeeding Fest yang diselenggarakan oleh Mom Uung bertujuan untuk memberikan dukungan kepada jutaan ibu menyusui di Indonesia. Acara ini berlangsung di The Sultan Hotel Jakarta pada hari Sabtu, 14 Desember, dan dihadiri oleh lebih dari 3.000 peserta, termasuk beberapa selebriti tanah air.
Founder Mom Uung, Victoria Finky, menyatakan, "Breastfeeding Fest ini hadir sebagai bentuk perayaan untuk ibu, sebagai bentuk support menyusui, dan juga sebagai pengingat kalau dalam perjalanan menyusui, ibu tidak sendiri, karena Mom Uung selalu jadi garda terdepan untuk perjalanan menyusui kalian."
Ia menambahkan bahwa Mom Uung memiliki misi untuk mendampingi ibu menyusui hingga anak berusia dua tahun. Selain menyediakan produk booster ASI, Mom Uung juga terus meningkatkan layanan konsultasinya.
Berdasarkan data dari Mom Uung, lebih dari 700 ribu ibu telah memanfaatkan layanan konsultasi yang disediakan hingga tahun 2024. Finky menjelaskan, "Kita berusaha hadir dengan layanan konsultasi, webinar, hingga festival seperti ini, bukan lain bukan apa, tapi kita ingin menyampaikan betapa hebatnya ASI, sehingga pantas untuk kita perjuangkan bersama." Pernyataan ini menunjukkan komitmen Mom Uung dalam mendukung ibu menyusui di seluruh Indonesia.
CEO Mom Uung, Jonathan Handoko, juga menekankan pentingnya menyebarkan informasi mengenai kebaikan ASI. Ia menjelaskan, "Kebaikan ASI bukan cuma tugas kita aja, tapi kita pengen ibu-ibu yang hadir disini bisa menjadi perpanjangan tangan kebaikan ASI, sehingga kedepannya bisa menjangkau bahkan ke setiap pelosok Indonesia, sehingga bersama bisa meningkatkan angka menyusui di Indonesia." Dengan pernyataan ini, Jonathan menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk meningkatkan angka menyusui di tanah air.