Viral Polisi Caci Maki Hingga Sebut Binatang ke Pemotor yang Diberhentikan, Ternyata Tukang Roti Mau Antar Pesanan
Anggota polisi di Jakarta membentak dan memaki seorang pemotor saat hendak mengantarkan barang dagangannya.
Anggota polisi di Jakarta membentak dan memaki seorang pemotor saat hendak mengantarkan barang dagangannya. Simak selengkapnya.
Viral Polisi Caci Maki Hingga Sebut Binatang ke Pemotor yang Diberhentikan, Ternyata Tukang Roti Mau Antar Pesanan
Sebuah video yang dibagikan oleh akun TikTok @Fenderlita mendadak viral saat seorang polisi memaki dengan kata yang tak pantas kepada seorang pengendara motor.
Pemotor tersebut disebut telah melanggar lalu lintas dan diberhentikan oleh polisi lalu dibawa ke bahu jalan.Aipda Abdullah yang diketahui merupakan identitas dari polisi yang viral tersebut tersulut emosinya lantaran pemotor tersebut dinilainya tak mau berhenti.
Keduanya sempat terjadi adu argumen hingga Aipda Abdullah memaki dan mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada pemotor tersebut.
Sontak sikap Aipda Abdullah memantik kecaman dan sorotan dari para warganet. Terlebih alasan pemotor tersebut adalah untuk mengantarkan roti pesanan. Bagaimana selengkapnya?
Kronologi Polisi Maki Pemotor
Peristiwa terjadi pada Selasa (12/9) pukul 10.30 WIB di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.
- Viral Aksi Pemotor Hindari Tilang Polisi Malah Terjebak di Gang Buntu, Sudah Ngumpet tetap Ketahuan
- Viral Pria Onani di Atas Motor, Kondisi Kejiwaan Pelaku Terungkap Usai Polisi Datangi Rumahnya
- Viral Polisi Marah dan Maki Pengemudi Motor saat Menilang, Aksinya Jadi Buah Bibir
- Viral Puluhan Pemotor Terobos Jalur Transjakarta di Jatinegara, Begini Sanksi dari Polisi
Dikutip dari akun TikTok @fenderlita, Jumat (15/9) pengendara motor kala itu tengah dalam posisi mengantarkan dagangan rotinya kepada pemesan.
Saat berhenti di lampu merah, pemotor tersebut diminta minggir oleh salah satu polisi. Pemotor itu mengaku tak merasa salah saat berkendara.
Polisi tersebut seketika bertanya apakah pemotor tadi sudah perpanjang STNK. Karena tidak yakin akhirnya polisi tadi meminta pemotor untuk mengeluarkan STNK.
"Pak pol tanya 'sudah perpanjang stnk?' Suami jawab 'sudah' (ternyata yg baru diperpanjang adalah stnk mobil, yang motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan sim & stnk," tulis keterangan unggahan.
Pemotor tersebut diketahui tengah terburu-buru hendak mengantarkan dagangan roti ke pelanggan karena jam 8 ada acara di kantor pelanggannya.
Sempat meminta izin untuk antar pesanan dan kembali lagi, sang polisi menolak dan menganggap pemotor tadi tengah mencari cara untuk kabur dan mengelak dari petugas.
"Namun karena suami saya harus segera antar jualan (roti) ke pelanggan, jadi suami saya minta izin untuk antar pesanannya sebentar dan nanti kembali lagi (karena sudah dekat dengan lokasi pengantaran). Pak pol tidak menginzinkan dengan terus mengeluarkan kata-kata kasar. Entah dipikirnya suami saya mencari-cari alasan untuk kabur atau bagaimana," lanjut tulis unggahan.
Anggota polisi tersebut memaki pengendara tadi dengan kata-kata yang tak pantas meski pemotor tersebut mengaku salah dan tidak melawan.
"Kurang ajar dari tadi ini," ucap petugas.
"SIM-mu ada?" tanya petugas lain.
"Mana sini gue patahin entar. Mon*et lu dari tadi lu," maki Aipda Abdullah.
Duduk Perkara Versi Dirlantas Polda Metro Jaya
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman merespons kegaduhan yang terjadi dan telah menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Kombes Latif membenarkan peristiwa tersebut dan menjelaskan kronologi berdasarkan pemaparan dari anggotanya.
Diketahui polisi yang bertugas saat itu adalah Aipda Abdullah. Aipda Abdullah mengaku melihat pemotor tersebut melakukan pelanggaran.
Menurut pengakuannya, pemotor itu hampir menerobos lampu merah meski pada akhirnya berhenti melewati garis setop. Namun Aipda Abdullah menemukan pelanggaran lain.
"Saat itu kejadiannya ada pelanggar yang dikatakan sudah menerobos lampu merah, tapi belum sampai kayaknya, sudah melewati garis setop. Makanya dihentikan oleh Abdullah ini. Setelah dihentikan, memang ada pelanggaran lain," kata Kombes Latif pada Kamis (14/9) kemarin.
Merujuk pada video yang viral, pelanggaran lain yang dimaksud adalah pemotor belum membayar pajak STNK motor sehingga membuat Aipda Abdullah meminta pemotor tadi menunjukan STNK dan SIM.
Karena tersulut emosi, Aipda Abdullah marah dan memaki pengendara tersebut usai terjadi perdebatan antara keduanya.
Kombes Latif mengakui kesalahan anggotanya tersebut karena tidak sepantasnya melakukan hal itu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat meski berbuat salah.
Permohonan Maaf Dirlantas Polda Metro Jaya
Kombes Latif menyayangkan sikap Aipda Abdullah yang arogan dengan memaki pengendara motor meski dalam kondisi melanggar lalu lintas.
"Tentunya masyarakat yang melakukan aktivitas harus mendapat perlakuan sebaik mungkin walaupun mereka melakukan pelanggaran," tegasnya
Pihak Dirlantas Polda Metro Jaya masih berupaya mencari tahu identitas pengendara tersebut dan berusaha menemui secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Kami masih terus mencari alamat pelanggar. Kalau sore ini kami dapat, kami akan mendatangi secara langsung. Secara pribadi, Abdullah tadi sudah menyampaikan permohonan maaf dan dia menyesali perbuatannya dan tentunya ini menjadi pembelajaran buat kami dan ini tidak lagi di lapangan," kata Kombes Latif.