Wabah PMK Sapi Marak Terjadi, Komisi IV Minta Kementan Gercep Lakukan ini
Kementan diminta memastikan ketersediaan vaksin PMK.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Ahmad Yohan meminta Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat (gercep) mengatasi wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) sapi yang kini melanda setidaknya tujuh provinsi di Indonesia. Menurutnya, sejak pertengahan Desember 2024 hingga sekarang Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Lampung mengalami lonjakan kasus PMK sapi.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementan, mesti gercep, bagaimana agar wabah PMK tidak menyebar luas," kata Yohan.
- Kaesang Siapkan Syarat Maju Pilgub Jateng, Komisi II DPR: Ada Putusan MK
- Komisi II Sebut Putusan MK Soal Syarat Pencalonan Kepala Daerah akan Dituangkan di PKPU
- Ada 4 Laporan kepada Menag dan Wamenag di KPK
- Di Depan PPATK & KPK, Ketua Komisi III Sindir Mandeknya RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal
Politisi PAN ini meminta Kementan memastikan ketersediaan vaksin PMK. Menurutnya vaksin PMK harus mencukupi untuk dibagikan kepada peternak sapi.
"Jumlah sapi di Indonesia itu sekitar 12 juta ekor. Setidaknya, Kementan mesti memastikan kebutuhan vaksin sebanyak itu," kata Presidium MN KAHMI ini.
Dia juga mengatakan pengawasan terhadap lalu lintas sapi di tiap daerah harus diperketat demi mencegah penularan kasus PMK. Jika ada temuan kasus penularan, dia meminta agar pasar sapi segera ditutup dan dilakukan karantina.
"Jangan malah tetap buka karena penyebarannya bisa melalui jual beli sapi," katanya.
Lebih lanjut Yohan meminta Kementan melakukan edukasi, mitigasi dan pendampingan secara rutin kepada peternak untuk mencegah maupun meminimalisir kasus tersebut terjadi di kemudian hari. Selain itu yang tak kalah penting, menurutnya, Kementan juga harus memastikan menjelang Ramadhan, Idul Fitri hingga Idul hingga, sapi yang tersedia dan dijual di pasaran sudah bebas PMK.
"Kementan harus pastikan sapi yang ada bebas PMK," katanya.
Diketahui, lonjakan kasus PMK terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Di DIY tercatat sebanyak 948 ekor sapi dalam satu bulan terakhir terpapar PMK. Sementara di Jawa Timur, misalnya di Gresik, dalam satu bulan terakhir tercatat ada 185 ekor sapi terjangkit, dengan 22 ekor mengalami kematian.
Di Trenggalek, 235 ekor sapi terjangkit dengan 10 ekor sapi mati dan lima ekor dipotong paksa dalam kurun waktu dua bulan. Kasus PMK juga terjadi di Jawa Barat. Sedikitnya 57 ekor sapi terjangkit PMK di Cianjur.
Sementara di Tasikmalaya 470 ekor sapi terpapar dengan 43 ekor mati secara mendadak. Di Bandung Barat, sedikitnya 229 ekor sapi yang terpapar.