10 Tahun jadi Presiden, Jokowi Klaim Ekonomi Indonesia Tumbuh di Angka 5 Persen
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi RI selalu terjaga di kisaran 5,0 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang hanya sebesar 3,4 persen, selama dirinya menjabat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen," Jokowi saat membacakan RAPBN 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
- Jokowi Klaim Pembangunan IKN Dongkrak Ekonomi di Kaltim: Sudah di Atas 7 Persen, Tinggi Sekali
- Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen, Inflasi Terkendali
- Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
- Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024, semenjak dirinya menjabat. Lalu rasio utang pun juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN.
"Alhamdulillah, walau diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan," kata Jokowi.
Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 hanya -2,07 persen karena terdampak pandemi Covid-19. Kemudian di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi membaik ke level 3,7 persen.
Kinerja Ekspor Indonesia
Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen mencapai USD259 miliar. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat. Bahkan neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir.
Tak hanya itu, Jokowi bilang indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen di tahun 2024 dan tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03 persen di tahun 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83 persen di tahun 2024.
"Selain itu, kita juga telah merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur yang Indonesiasentris. Mulai dari jalan tol dan jalan nasional, bendungan dan irigasi, pelabuhan dan bandara, pembangunan IKN Nusantara, dan masih banyak lainnya," ungkap Jokowi.
Di masa kepemimpinan Kabinet Indonesia Maju, juga bekerja keras untuk membangun SDM yang unggul, berdaya saing, produktif, dan inovatif melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial.
"Bantuan pendidikan terus diberikan untuk masyarakat miskin dan rentan. Program Indonesia Pintar (KIP) untuk pendidikan sekitar 20 juta siswa pertahun," imbuh dia.
Lalu ada program KIP Kuliah dan Bidik Misi untuk pendidikan 1,5 juta mahasiswa. Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pendidikan sekitar 45 ribu mahasiswa.