2019, Wijaya Karya Siapkan Belanja Modal Rp 22 Triliun
Dana capex ini antara lain akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis perusahaan di tahun ini. Di mana, Wijaya Karya akan berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti, dan infrastruktur. Untuk sumber pendanaan capex ini berasal dari kas internal dan eksternal.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Tumiyana, mengatakan pihaknya mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 22 triliun pada 2019. Itu disampaikan pada acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Total capex Rp 22 triliun," ujarnya di Gedung WIKA, Jakarta Timur, Senin (28/1).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Bripka Aryanto Wibowo memulai budidaya lele? Pria yang berperan sebagai Bhabinkamtibmas itu membudidayakan lele di lahan milik desa sejak tahun 2020 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kenapa Bripka Aryanto Wibowo membudidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
Dia menambahkan, untuk sumber pendanaan capex ini berasal dari kas internal dan eksternal. Dari sisi eksternal, perusahaan berencana menerbitkan perpetual bond senilai Rp 1,4 triliun dari total perpetual bond sebesar Rp 2 triliun.
Dana capex ini antara lain akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis perusahaan di tahun ini. Di mana, WIKA akan berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti, dan infrastruktur.
"Akumulasi order book jadi Rp 145 triliun, itu terbesar di industri. Sedangkan revenue tahun ini diproyeksikan sebesar Rp 42,13 triliun, tumbuh 25 persen," ujarnya.
Adapun dia menjelaskan, kontrak baru diharapkan dapat tumbuh 32 persen menjadi Rp 66,74 triliun tahun ini, dibandingkan sebesar Rp 50,65 triliun per Desember 2019.
"Guna mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Bisnis Wijaya Karya pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah sustain, akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi & industrial plant, industri serta properti di tahun 2019," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Wijaya Karya Gabung Dalam Holding BUMN Perumahan, ini Alasan Pemerintah
WIKA Gedung Targetkan Raup Kontrak Baru 2019 Sebesar Rp 11,9 triliun
Bos WIKA Beberkan Keuntungan Menggarap Proyek di Luar Negeri
Ini Pesan Menteri Rini Pada Pekerja WIKA yang Kerjakan Proyek di Luar Negeri
Menteri Rini Terus Dorong Perusahaan BUMN Ekspansi Bisnis Keluar Negeri
Menteri Rini Bangga Anak Bangsa Bisa Kerjakan Proyek di Taiwan Hingga Aljazair
PUPR sebut kualitas infrastruktur RI di Aljazair lebih baik dari China